45. Yuna ✓

54 8 0
                                    

Semua orang telah kembali ke rumah mereka masing-masing, tak terkecuali dengan Haewon dan Yuna yang kini sudah berada di depan gerbang rumah Haewon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua orang telah kembali ke rumah mereka masing-masing, tak terkecuali dengan Haewon dan Yuna yang kini sudah berada di depan gerbang rumah Haewon. Ya. Yuna memilih untuk mengantar gadis itu terlebih dahulu. Kedua gadis itu pergi seharian untuk bermain bersama di dekat pantai, tentu saja ini semua adalah idenya Yuna.

“Yuna, terimakasih sudah mengantarku. Aku tidak tahu harus memberikanmu apa, kau terlalu banyak membantuku” Ujar Haewon menggaruk tengkuknya.

Yuna terkekeh, “Tidak perlu, Haewon. Aku rela membantumu kapan saja, bahkan berduaan sepanjang hari pun aku tetap rela”

Kini Haewon yang terkekeh, “Kau ingin menginap? Lagipula ini sudah terlalu malam untuk kau pulang, kan?”

Yuna melihat jam arloji di tangannya. Benar saja, kini waktu menunjukkan pukul 10 malam. Mana berani ia untuk pulang menaiki motor menuju apartemennya sendirian.

“Apakah tidak apa-apa?”

Haewon mendelikan mata, “Memangnya kau ini musuhku? Ya tentu saja tidak apa-apa! Ayolah, menginap saja”

Yuna meneguk ludah melihat pemandangan rumah di depannya. Benar-benar terlihat mewah sekali, Dan Yuna merasa gugup karena ini adalah yang pertama kalinya ia menginap di rumah temannya.

“Baiklah, aku menginap”

Haewon berseru ria. Kemudian tangannya menarik lengan Yuna untuk mengikutinya ke dalam rumah. Motor gadis itu dibiarkan saja, dan akan dibawa oleh satpam nantinya.

“Masuk saja, tidak perlu menyapa orang-orang disini” Haewon segera menarik Yuna menuju ke kamarnya. Yuna tersenyum melihat denah rumah Haewon yang benar-benar mewah.

“Oh Haewon! Kau lupa dengan peraturan dirumah ini?!”

Langkah kedua gadis itu terhenti tatkala mendengar suara rendah itu memanggil nama Haewon. Haewon lebih dulu menoleh dan menatap datar Haedan.

“Siapa dia?!”

Haewon tak membalas, melainkan menarik lengan Yuna dengan cepat. Namun langkah Yuna terhenti membuat Haewon mengerut.

“Ayo, naik. Kau mau menunggu apa?”

Yuna menoleh dan menatap Haedan. Sementara Haedan, pria itu membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang tengah ia lihat di depannya.

“K-Kau”

Yuna menatapnya ragu, kemudian melanjutkan langkahnya menuju kamar Haewon bersama gadis itu.

Haedan terdiam membeku, tatapannya masih menunjukkan bahwa ia terkejut akan kehadiran gadis itu. Dan ia tidak mungkin memarahi Haewon di depan gadis itu, jadi ia lebih memilih membiarkannya.

“Tidak mungkin, aku pasti salah lihat...” Haedan memijat keningnya sendiri dan menggeleng.

***

°𝐒𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐮𝐣𝐮𝐡 |✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang