Waktu menunjukkan Pukul 2 dini hari. Lily, Sullyoon dan Jinni masih setia menunggu kabar dari Bae di depan Ruang UGD.
Lily tertidur di atas kursi dalam keadaan duduk, kepalanya tertunduk ke bawah dengan rambut yang menutupi sebagian wajah sendunya. Jinni tertidur dengan bersandar di bahu kiri Lily, sementara Sullyoon berada di paha Lily dan tidur memanjang.
Lily sedikit tersentak tatkala sebuah tangan memegang kepalanya untuk bersandar di bahu orang tersebut. Lily terbangun, ia mengerjapkan matanya pelan sebelum menyadari seseorang di depannya itu.
"Lily? Lily, kamu sudah bangun?"
Lily sedikit membulatkan matanya, "Ah, Bibi Seola?"
Satu hal yang membuat Lily kebingungan adalah, mata sembab Seola seperti orang habis menangis.
"Bibi menangis?" Tanya Lily pelan, ia tak mau membangunkan kedua gadis yang tengah tidur dengan nyenyak di sampingnya ini.
Seola berlutut di hadapan Lily, membuat gadis itu menggenggam kedua tangan Seola dan menatap sendu wanita itu.
Namun, tak disangka-sangka. Tiba-tiba Seola menumpahkan air matanya dan terisak hebat tanpa suara. Lily panik, gadis itu semakin menggenggam tangan Seola erat dengan wajah khawatir bukan main.
"Bibi, apa yang terjadi?"
"J-Jinsol kritis, Ly....."
Ini yang Lily takutkan. Bae Jinsol mengalami kritis.
Lily lemas sekali, jantungnya seakan-akan berhenti berdetak untuk yang kesekian kalinya. Ia menghela nafas panjang dengan wajah lelahnya itu.
"Bae, kau tak akan ikut dengan Jiwoo, kan...?" Batin Lily seraya memejamkan matanya.
***
Tatkala semua orang telah kembali ke rumah mereka masing-masing, Lily masih setia menemani Bae di depan ruang UGD dengan wajah yang benar-benar pucat. Waktu sudah menunjukkan Jam 5 pagi, dan Lily benar-benar kuat sekali menahan rasa sakit dan pusing yang kembali menjalar di kepalanya.
Meskipun Seola sudah memperingatkannya untuk pulang terlebih dahulu, Lily tetap saja kekeuh untuk menunggu Bae sampai gadis itu bangun dari kritisnya.
Lily dapat melihat jelas setengah tubuh Bae yang ditutupi dengan kain putih, wajahnya yang penuh luka jahitan hingga menjadi sangat pucat.
Bertepatan sekali tatkala Lily tengah memerhatikan Bae lewat kaca, seorang perawat memasuki ruang UGD dan melepaskan gelang yang dipakai oleh Bae.
Tentu saja Lily mengerut heran, ia penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Perawat tersebut di dalam ruang UGD.
Sebuah gelang berwarna ungu dipasangkan di pergelangan tangan Bae, membuat Lily semakin tak mengerti dengan apa yang sebenarnya perawat itu lakukan.
Saat perawat itu keluar, Lily segera menghampirinya dengan tergesa-gesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
°𝐒𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐮𝐣𝐮𝐡 |✓|
Short Story❝....𝑻𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂, 𝒂𝒌𝒖 𝒄𝒖𝒌𝒖𝒑 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏.... ❞ {𝓒𝓻𝓮𝓪𝓽𝓮𝓭 𝓸𝓷 𝓝𝓸𝓿𝓮𝓶𝓫𝓮𝓻 ⁹, ²⁰²²} 𝑁𝑀𝐼𝑋𝑋 × 𝐽𝐼𝑁𝐼