Chapter 5

1K 75 1
                                    

Happy Reading

*****

Zombie adalah istilah yang digunakan untuk menyebut makhluk mengerikan dalam film horor ataupun film fantasi itu.

Nyatanya zombie sendiri selalu digambarkan sebagai mayat yang tidak berpikiran dan bernafsu memangsa manusia, khususnya otak manusia yang dijadikan target santapan utamanya.

Lagi, orang yang tergigit oleh zombie _tidak pada otaknya_ akan ikut terinfeksi virus tersebut dan berubah menjadi kawanan mereka.

Ya benar, awalnya semua penjelasan itu hanya ada dalam film maupun cerita fantasi saja. Tapi kenyataannya sekarang Zombie benar ada di dunia ini.

Dan jelas hal itu membuat shock banyak orang termasuk Bitna sendiri. Mengingat hidup mereka akan sangat menderita dengan adanya Zombie.

Tapi meski begitu, Bitna akan tetap tegar dalam mencari jalan keluar, terutama demi keluarganya. Ibu dan bayu _adiknya. Apapun caranya ia harus segera bertemu mereka.

Seperti saat ini, Bitna dan Raden tengah mempersiapkan barang-barang yang mereka bawa untuk pergi menuju rumah Bitna. Mereka membawa makanan dan senjata yang cukup banyak, karena mereka sendiri tidak tahu, situasi buruk apa yang akan menimpa nanti.

Sambil mempersiapkan, Bitna menyalakan televisi mencoba melihat berita-berita lokal yang masih menayangkan tentang kabar terbaru Zombie. Karena itu akan menjadi referensi mereka dalam mengambil langkah perjalanan.

"Para Zombie telah menyebar luas memenuhi semua kota juga desa-desa sekitar. Diduga Zombie berpusat pada salah satu tempat di pinggir kota, karena banyak sekali Zombie berada di sana, dan karena itu pemerintah mau tak mau me-lockdown daerah tersebut agar tidak memperparah Virus Zombie pada daerah lain. Pemerintah juga menghimbau agar masyarakat dapat berdiam diri di rumah terlebih dahulu, dan menunggu bala bantuan yang datang menyelamatkan. Masyarakat diharapkan dapat bersabar dan tenang, karena mungkin saja hal buruk juga terjadi seperti jaringan internet dan aliran listrik yang terputus. Saya Adi sutomo, melaporkan."

Bitna memejamkan matanya sejenak mendengar berita tersebut. Tanpa listrik dan internet ia tak yakin orang-orang yang masih selamat di rumah bisa bertahan. Apalagi orang yang tidak mempersiapkan makanan dalam rumah, pasti sulit bertahan.

"Ini Na."

Raden menyodorkan sebuah setelan pakaian hitam tebal, lengkap dengan sarung tangan dan sepatu boot. Bitna lagi-lagi terkagum, tidak menyangka Raden sampai menyiapkan barang-barang hingga sejauh ini.

Tanpa pikir panjang Bitna segera mengambil pakaian itu, dan memakainya di salah satu bilik kamar milik Raden. Di ikuti Raden yang juga berganti di kamar yang lain.

Lima menit berlalu mereka telah siap dan keluar dari kamar bersamaan.

Bitna segera mengikat rambut sepunggungnya itu kuat-kuat, agar tidak mengganggu pergerakannya nanti.

Sedangkan Raden meletakkan beberapa pistol dan benda-benda bulat _yang Bitna sendiri tidak tau apa_ di dalam saku juga gesper yang memang di peruntukkan untuk meletakkan senjata.

"Ini." Raden menyerahkan sebuah pistol pada Bitna. "Jangan tembakin apapun, sebelum gue kasih aba-aba. Karena suara keras bisa mancing Zombie-zombie lain dateng."

Bitna mengangguk paham, dengan apa yang di jelaskan Raden. Bitna memang ahli dalam bidang tembak menembak, sejak kecil ia memang sering berlatih olahraga tembak dan itu berlanjut hingga dewasa. Dan Bitna tak menyangka, hobbynya tersebut akan sangat berguna dalam keadaan genting seperti ini.

Setelah semuanya siap, Raden memakai ransel besar di punggungnya. Dan mereka pun berjalan menuju pintu keluar.

Raden memimpin langkah. Sebelum membuka pintu, Raden lebih dulu mengecek ke arah monitor lcd yang terhubung dengan area unit apartement-nya, untuk memastikan di depan pintu tidak ada Zombie yang menghadang.

Zombies: Run Away [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang