Happy Reading
*****
"Graaa..."
Panik bukan main, baik Bitna, Raden dan tak terkecuali profesor Donni yang masih melebarkan mata terkejut.
"Graa..." Para Zombie yang sudah berhasil masuk langsung berlari kencang menghampiri Bitna, Raden, dan Profesor Donni _yang hanya berdiri mematung_.
Bitna yang paling awal tersadar pun berteriak kencang untuk mengajak mereka berlari kabur, "LARI!"
Meski Bitna berteriak seperti itu nyatanya ia juga bingung sendiri harus berlari kemana, tidak mungkin jika mereka hanya mengandalkan langkah kaki, karena sudah di pastikan mereka akan kalah cepat, apalagi Zombie sebanyak ini.
Raden sendiri juga sama bingungnya seperti Bitna. Ia mencoba berfikir keras mencari solusi, tapi tetap saja buntu, ia tak memiliki rencana.
Namun tiba-tiba, celutuk-an profesor Donni berhasil mengejutkan mereka
"Kalian pergi ke sana, di balik lemari ada pintu yang terhubung sama ruangan bagasi, kalian bisa pakai mobilnya untuk menyusul Han." Profesor Donni menunjuk ke arah pojok ruangan yang memang ada lemari besar itu.
Profesor Donni dan Profesor Han sengaja menyimpan sebuah mobil untuk di gunakan di saat darurat seperti ini.
Mendengar itu jelas awalnya Bitna lumayan terkejut, tidak menyangka jika profesor Donni cukup baik kepada mereka.
"Okay."
Raden dan Bitna mengangguk setuju, hanya saja saat mereka melangkah menuju arah almari, mereka baru menyadari jika Profesor Donni hanya diam saja di tempat tidak mengikuti langkah Bitna dan Raden.
"Prof. kenapa anda diam saja?" Bitna bertanya dengan suara lantang sebab ia bertambah cemas dengan para Zombie yang sudah makin dekat dan makin banyak.
"Tidak kalian saja yang pergi, harus ada orang dari dalam untuk menutup pintu itu."
Bitna dan Raden tentu saja terkejut akan mendengarnya, bagaimana bisa Professor Donni mengorbankan diri.
"Prof, tapi__"
Professor Donni memotong ucapan Bitna seraya menggeleng kuat, "Saya ingin menebus kesalahan saya, saya merasa malu atas kelakuan saya yang seperti pecundang, jadi saya harap pengorbanan saya dapat sedikit membantu kalian uuntuk memperbaiki dunia."
"Tapi__"
"CEPAT LARI!!" Teriak profesor Donni sudah kalut tak tahan.
"Graaaa..."
Para Zombie sudah dekat saja, jadi mau tak mau Raden menarik tangan Bitna untuk segera pergi dari sana dan keluar pintu.
Seiring dengan kedua sosok Raden dan Bitna yan menghilang di balik pintu, Professor Donni bergerak cepat menuju arah rak di belakangnya, di sana ada tombol darurat untuk menutup pintu, dan dengan cepat Professor Donni menekannya kuat-kuat.
Tut..
Pintu besi yang di lewati Raden dan Bitna perlahan tertutup, karena takut jika masih ada Zombie yang menerobos pintu akhirnya Professor Donni memutuskan untuk bergerak, berdiri di depan pintu untuk menghadang para Zombie.
Hingga,
"Graaa.."
"Arghh," Satu persatu Zombie benar-benar menyerang Professor Donni dan mulai menggigit tubuh Professor Donni.
Professor Donni berusaha keras menahan rasa sakit yang ada, ia harus kuat karena tak ingin ada Zombie yang lolos, dan akhirnya ... pintu itu berhasil tertutup sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zombies: Run Away [SELESAI]
Misterio / SuspensoMengerikan, dengan kulit pucat penuh ruam-ruam hitam menjalar, mulut yang penuh darah, serta luka-luka lebar menganga hingga menampakkan daging dan tulang bagian dalam. Ya, itulah ciri-ciri Zombie. Zombie adalah mayat hidup yang ceritanya hanya ada...