Chapter 27

514 54 5
                                    

Happy Reading

*****

Tittt... Tittt...

Bitna menggenggam kedua tangannya erat melihat gerombolan Zombie mulai mengejar mobil Raden yang tenyata juga sudah bergerak maju itu.

Gemuruh suara langkah ratusan Zombie yang mengejar Raden entah kenapa terdengar sangat menyeramkan. Mungkin karena sejujurnya Bitna takut akan terjadi apa-apa dengan Raden mengingat pria itu tengah di kejar banyak Zombie sendirian. Ia hanya bisa merapalkan banyak doa agar Tuhan dapat melindungi mereka semua terutama Raden. Bitna yang sudah memaksa Raden, jadi jika terjadi apa-apa dengan Raden ia sama sekali tak akan menerimanya.

Setelah menunggu beberapa menit, suara langkah kaki Zombie sudah tak terdengar, hanya terdengar suara geraman dari kejauhan.

Mereka _Roy dan Bitna_ hanya bisa mengintip sedikit untuk memastikan para Zombie sudah benar-benar pergi semua atau belum. Tapi setelah merasa sangat yakin mereka pun memutuskan keluar dari persembunyian, sebelum para Zombie lain melihat keberadaan mereka.

Bitna melangkah lebih dulu, matanya menatap sekitar waspada dengan tangan yang sudah siap memegang senapan. "Ayo," Bitna pun memberi intruksi Roy yang di belakangnya untuk mulai melangkah maju.

Mereka berjalan dengan Bitna yang menghadap depan dan Roy menghadap belakang, Jadi Roy berjalan mundur. Bagaimana pun mereka tetap harus waspada ke setiap sisi, mereka tak tau masih ada zombie yang tersisa atau tidak di sekitar sini.

"Tolong,"

Mendengar suara itu, Bitna dan Roy saling menatap sekilas satu sama lain, lalu mereka berlari bersamaan ke arah sumber suara, itu suara gadis tadi, gadis itu butuh pertolongan cepat.

"Graa.."

Bitna sudah siap menodongkan senapannya menyadari ternyata masih ada Zombie di sana, terbukti dari suara geraman zombie itu.

Tapi ternyata saat Bitna sudah berbelok _mengingat gadis itu bergelantungan di bagian samping ruko, berpapasan dengan gang kecil_, Bitna baru menyadari jika Zombie itu berada di balkon, sedangkan para zombie yang ada di bawahnya tadi semua sudah pergi mengejar Raden.

Bitna dan Roy berlari kencang menghampiri gadis itu.

"Tolong, tolong saya," Gadis itu merintih meminta tolong melihat ada seseorang _bukan Zombie_ mendekatinya. Sepertinya dia tidak bisa turun karena di bergelantungan di perbatasan lantai dua dan tiga.

"Graa.."

Melihat ada dua manusia lain, tiga Zombie di atas sana _di balkon tepat atas gadis itu_, sontak meraung-raung kelimpungan.

"Tolong saya." Satu tangan gadis yang sudah menjadi tumpuan agar tidak jatuh _sedari tadi_ sudah sangat melemas.

Bitna dan Roy sendiri sudah mencapai tepat di bawah gadis itu bergelantungan. "Tahan ya, kita cari cara buat selamatin lo." Bitna mencoba berbicara, meski sebenarnya sangat panik.

"Gimana ini Roy?" Bitna kelimpungan sendiri seraya matanya menatap sekitar panik. Apalagi gadis di atas terlihat sudah tak kuasa menahan bobot badannya.

Roy mencoba tenang, "Bentar gue cari tangga dulu," ia hendak berlari pergi namun tidak jadi mendengar suara dari gadis di atas sana.

"Tolong, saya sudah nggak kuat___Aaa..." Bertepatan dengan akhir ucapannya tangan gadis itu sudah terlepas dari pipa di sana.

Bitna hanya bisa memekik melihat gadis itu terjatuh, kurang lebih jarak antara gadis itu terjatuh dengan aspal sekitar delapan meter, tapi akan sangat berbahaya jika dia jatuh begitu saja.

Zombies: Run Away [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang