Chapter 24

552 59 1
                                    


Happy Reading

*****

Raden itu bukannya terlalu protective terhadap Bitna, ia hanya tidak ingin ada sesuatu yang tidak di inginkan akan terjadi jika ia lalai sedikit saja.

Begitupun saat ada orang asing yang hendak berdekatan dengan dirinya dan Bitna. Roy pria itu entah kenapa sangat tak di sukai Raden, hanya saja saat Roy diam saja di tengah Zombie yang siap menyerang, mulut Raden reflek untuk mengajaknya ikut, padahal beberapa saat lalu ia sudah meluangkan tenaga untuk berdebat hebat dengan Bitna.

Raden pun juga sampai mengumpat di dalam hati setelahnya, merasa bodoh sendiri. Tapi meski begitu ia tetap membiarkan Roy ikut dan berada di mobilnya.

Brakkk...

Raden dan Roy langsung menutup pintu keras bersama-sama saat mereka sudah duduk di tempatnya masing-masing.

"Graaa..."

Ada sekitar sepuluh Zombie yang datang mendekat. Raden pun segera memutar kunci mobilnya, setelah dipastikan menyala ia langsung menginjak pedal gas yang mana membuat mobil melaju ke depan. Raden juga bersyukur gedung tua itu bisa dibilang cukup luas, jadi mobilnya dapat sedikit leluasa menghindar dari serangan zombie.

"Pegangan!" Perintah Raden kepada Bitna dan Roy, dan kedua orang itu langsung melakukan apa yang Raden katakan yakni berpegangan pada sesuatu yang dapat menahan tubuh mereka saat Raden berkendara ugal-ugalan.

Raden menatap ke arah spion sampingnya sejenak sebelum memulai, "Okay," setelah itu Raden sontak memutar roda kemudi tiba-tiba, yang mana membuat mobil yang di kendarai berputar ke arah berlawanan, untung saja Bitna dan Roy sudah berpegangan erat sehingga mereka tidak harus terhempas.

Sesudah mobil sudah benar-benar berbalik arah, Raden kembali menginjak pedal gas. Senyum culas terukir di bibir tipis Raden itu, sedangkan matanya menatap lurus ke arah beberapa Zombie yang berlarian paling depan.

Bruumm...

Mobil Raden pun melaju kencang lurus dengan para Zombie itu. Zombie-zombie sama sekali tak menyingkir meski jarak antar mobil hanya tinggal beberapa meter saja.

"Den lo mau tabrak Zombie-nya?" tanya Bitna mulai panik melihat Raden yang tak ada tanda-tanda untuk mengambil jalan lain.

Bukannya menjawab Raden malah kembali tersenyum dengan alis yang terangkat satu, menandakan bahwa ia tengah puas akan apa yang hendak ia lakukan.

Melihat hal itu Bitna pun memilih memejamkan matanya erat seraya menambah pegangan dengan begitu erat. Sedangkan Roy yang duduk di belakang hanya diam saja dan tetap berpegangan sama eratnya.

Hanya dalam hitungan detik, sudah di pastikan Zombie-zombie siap beradu dengan mobil depan Raden.

"Graaaa.."

Tiga...

Dua...

Dan satu detik lagi,

"Cukup!" Raden bergumam seraya tangannya yang banting setir ke kiri menghindari Zombie yang berada di paling depan.

Bunyi decitan sebab pertemuan antara ban mobil dengan lantai lagi-lagi memenuhi gedung. Tapi Raden tak perduli dan masih fokus mengendarai mobilnya.

Apalagi ternyata tidak sampai di situ saja, karena Zombie yang berlarian di belakangnya lagi, juga malah hendak menghadang mobil Raden lagi _padahal jelas tidak akan ada gunanya, yang ada mereka malah langsung benar-benar mati, bukan menjadi mayat hidup lagi.

Raden mau tak mau kembali memutar roda kemudi ke kanan, menghindari Zombie yang sudah sangat dekat dengan mobilnya itu. Sejak awal memang ini lah rencana Raden, ia akan menghindar setelah sudah sangat dekat. Karena menurutnya percuma saja kalau membelokkan mobil dari jauh, Zombie-zombie tetap akan menghadangnya saat sudah dekat.

Zombies: Run Away [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang