Happy Reading*****
Flashback dua puluh tahun silam
<== <==
Adess adalah seorang ilmuan muda, yang bisa dibilang sangat kompeten dalam bidangnya. Dia memiliki istri cantik bernama Sinta.
Kala itu Adess memang tengah mengerjakan suatu proyek yang mana sebenarnya sangat ia tentang sejak awal, yakni proyek menghidupkan orang mati. Menurutnya kasus ini sangat beresiko, apalagi mereka pernah mencoba menghidupkan hewan saja sudah gagal. Dan sekarang teman-temannya malah ingin melakukan itu.
Tapi Adess bisa apa, teman-temannya jauh memiliki kekuatan penuh untuk melakukannya, jadi ia hanya bisa ikut menyokong dan berusaha keras agar proyek itu tetap berhasil.
Namun ternyata ketakutannya selama ini menjadi nyata. Proyek yang mereka garap gagal. Mungkin benar para mayat yang sudah meninggal dapat bangkit, tapi mereka malah berubah bringas seolah mereka adalah kanibal yang siap memakan daging manusia
Teman seperjuangan mereka Miller pun ikut tergigit dan menjadi santapan para mayat uji coba. Dan juga sejujurnya Adess juga terkena gigitan sedikit di tangannya.
Adess yang sejak awal sudah memiliki ketakutan pun juga sudah meriset lebih jauh. Para mayat hidup ini bisa di katakan sebuah Zombie, dan Adess memiliki beberapa cara agar virus tak menyebar. Di mana salah satunya menggunakan cairan yang ia buat yakni obat pembekuan virus agar infeksi tidak cepat menyebar. Tapi efek dari obat itu tidak bisa bertahan lama, alhasil Adess hidup dengan cara menyuntikan obat itu setiap sehari sekali dalam satu tahun lamanya.
Dan selama setahun tersebut terdapat banyak kejadian yang mana akhirnya terlahir seorang anak yang memiliki gen Zombie hasil dari Adess tentunya, yups benar, anak itu yang bernama Bitna.
Semua kejadian bermula saat tangan Adess sudah tergigit Zombie, dan seminggu setelahnya Adess selalu menyuntikkan obat pembekuan agar virus tak menyebar. Dia juga membuat obat-obat itu terus menerus, dia berusaha mencari cara untuk menyembuhkan diri, juga teman profesor-nya Miller yang sudah berubah menjadi Zombie.
Hanya saja ia selalu gagal, dan hanya bisa bertahan untuk dirinya sendiri agar tak menjadi Zombie.
Hingga ternyata akibat Adess yang selalu sibuk dia sampai mengabaikan istrinya _Sinta. Tentu saja istrinya merasa keanehan yang dalam, yang biasanya suaminya selalu perhatian, tapi seminggu terakhir selalu mengabaikannya juga tidak mau menyentuhnya. Alhasil Sinta pun marah besar akan hal itu. Dia sampai menuduh Adess macam-macam, seperti selingkuh dan lainnya.
Malam itu Sinta benar-benar kalut juga marah besar, tapi Adess hanya diam saja seolah apa yang di tuduhkan istrinya benar adanya.
"Bener kan mas? Kamu selingkuh! Hiks," Tangisan seiring tubuh Sinta yang mulai melemas itu, membuat Adess makin memejamkan mata.
"Kamu udah nggak sayang dan cinta lagi sama aku, dan kamu selingkuh!" Pukulan pelan yang Sinta layangkan juga makin memelan saja, sudah cukup baginya memukul sejak tadi tapi Adess tetap tak kunjung membuka suara.
"Mas ... Hiks," Tubuh Sinta benar-benar hampir luruh ke bawah jika Adess tak buru-buru menahan pinggang Sinta, lalu menarik tubuh ringkih itu ke dalam dekapannya _erat.
"Maafin aku," Setelah sekian lama hanya kata itu yang dapat Adess lontarkan seraya memeluk Sinta yang saat ini makin menangis sejadi-jadinya.
Dan setelah itu tanpa dapat Adess tahan, pertahannya pun hancur, Adess yang awalnya tak berniat menyentuh istrinya karena dirinya bisa di bilang sudah menjadi Zombie itu mau tak mau tetap menyentuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zombies: Run Away [SELESAI]
Mystery / ThrillerMengerikan, dengan kulit pucat penuh ruam-ruam hitam menjalar, mulut yang penuh darah, serta luka-luka lebar menganga hingga menampakkan daging dan tulang bagian dalam. Ya, itulah ciri-ciri Zombie. Zombie adalah mayat hidup yang ceritanya hanya ada...