Happy Reading
*****
Sejujurnya menjadi seorang Raden tidak semudah itu. Hidup sebatang kara tanpa orang tua dan hanya di asuh oleh pamannya membuatnya benar-benar harus mandiri dalam setiap hal. Bahkan ia sudah harus menanggung beban tanggung jawab dunia setelah pamannya meninggal saat ia masih duduk di bangku SMP.
Raden juga langsung tinggal sendiri setelah pamannya meningal, ia sebelumnya memang sudah bekerja yakni mendesign logo-logo dan lainnya sehingga ia sudah tidak bergantung pada keluarga pamannya itu.
Paman Raden adalah keluarga dari ibunya, ibu yang juga sudah meninggalkannya sejak kecil. Sedangkan ayah? Haha Raden bahkan tak pernah bertemu atau di beri tau sejak dulu hingga sekarang bagaimana rupa ayahnya itu, sosok ayahnya terasa semu, ia sama sekali tak merasa memiliki ayah.
Meski begitu nyatanya Raden sudah tau semuanya. Semua yang dirahasiakan paman dan keluarganya ia mengetahui nya, yups Bisa dibilang sudah sejak lama Raden tau siapa ayah dan dimana keberadaan dia sekarang.
Awal mula Raden mencari keberadaan ayahnya itu, hanya sebagai bentuk rasa penasarannya saja, tidak lebih. Ia juga tak berharap akan bertemu secara langsung si brengsek tidak tau diri itu.
Kenapa Raden menganggap ayahnya sendiri brengsek, ya karena orang itu benar-benar bejat, dengan segala kepintaran yang ia miliki ia juga menemukan fakta bahwa sebenarnya orang itu menikah siri dengan ibunya, tanpa di ketahui ibunya kalau si brengsek sudah memiliki istri. Raden akui ibunya benar-benar bodoh, mau-mau saja di tipu, sedangkan setalah memiliki anak _yakni Raden_ ibunya malah di tinggal pergi begitu saja tanpa memberi kabar maupun nafkah.
Mungkin bisa saja Raden mendatangi si br*ngsek dan meminta haknya sebagai anak, hanya saja ia malas, ia sudah cukup merasa bahagia sejak masuk perguruan tinggi. Alasannya ya karena ia dapat bertemu Bitna. Sosok wanita cantik dan baik yang pada dasarnya memiliki sifat tangguh.
Raden ingat bagaimana pertemuan pertama mereka dulu, tepatnya saat masih awal maba.
Kala itu Raden benar-benar kalut, tepatnya hari di mana ia mengetahui semua rahasia keluarganya _bahwa ayahnya masih hidup dan sengaja meninggalkannya_, dan karena itu ia menjadi sangat tidak fokus, sampai-sampai ia tak melihat keadaan jalanan sekitar saat menyebrang.
Raden pikir ia akan mati tertabrak bus, hanya saja tuhan ternyata tak berniat begitu, dan malah mempertemukannya dengan wanita keras sedikit tomboy untuk menyelamatkannya _Bitna.
"Anjink, goblok," Raden ingat bagaimana wanita itu langsung memaki-maki degan kasar, memang tidak langsung di depan wajahnya, tapi Raden cukup sadar diri menyadari bahwa itu ditujukan untuk dirinya.
Raden yang sejak awal nyawanya seolah menguap, malah makin linglung saat insiden itu terjadi. Bahkan umpatan demi umpatan terus Bitna layangkan, mungkin karena kesal dan merasa menyesal menyelamatkan orang yang seolah sudah mati tanpa perlu tertabrak itu.
Meski Raden bersikap seperti itu _seolah tak ada perasaan senang-senangnya saat selamat dari maut_, Bitna tetap membantu Raden dengan sepenuh hati. Dan kala itu juga Bitna memperkenalkan nama, juga jurusannya.
Setelah kejadian itu, Raden dan Bitna menjadi dekat, sangat dekat sampai sekarang. Raden juga merasa sangat senang dapat dipertemukan dengan wanita itu, ia merasa memiliki keluarga yang ada, yang ia butuh, juga sebaliknya. Dan jujur dari lubuk hatinya yang paling dalam, ia menyayangi Bitna. Sangat!
"Den, kita hampir sampai kan ya?"
"Eh."
Suara Bitna yang tiba-tiba bertanya tepat di samping telinga Raden pun, sontak membuat Raden tersentak terkejut, bahkan ia sampai memejamkan matanya sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zombies: Run Away [SELESAI]
Misterio / SuspensoMengerikan, dengan kulit pucat penuh ruam-ruam hitam menjalar, mulut yang penuh darah, serta luka-luka lebar menganga hingga menampakkan daging dan tulang bagian dalam. Ya, itulah ciri-ciri Zombie. Zombie adalah mayat hidup yang ceritanya hanya ada...