Chapter 34

493 51 0
                                    




Happy Reading

*****

Flashback

....

Sama seperti Bitna, Raden juga memiliki Rasa penasaran tinggi, apalagi jika itu berhubungan dengan Zombie.

Bisa di bilang, sejak awal Raden memutuskan untuk mempelajari seluk beluk Zombie, ia sudah sangat antusias sehingga cepat memahaminya. Sampai akhirnya ia sangat percaya diri dalam mengenali ciri-ciri orang yang akan berubah menjadi Zombie.

Raden tak beharap penuh Zombie itu benar akan muncul di dunia ini, tapi lebih dari 90% ia merasa Zombie benar-benar akan ada.

Dan semua kepercayaan dirinya itu terasa nyata ketika ia melihat dengan mata kepalanya sendiri seorang mahasiswa laki-laki dari prodi yang sama sepertinya, memiliki ciri-ciri seperti akan berubah menjadi Zombie macam apa yang ia ketahui selama ini.

Jadi tanpa pikir panjang Raden langsung mengejar laki-laki itu hendak memastikan _yang sebelumnya tanpa berpamitan dengan Bitna tadi di food court_, karena jika benar dia akan berubah menjadi Zombie Raden harus cepat mencegahnya atau setidaknya ia harus bersiap diri sebelum hal yang tidak di inginkan terjadi

Dan Raden mengikuti mahasiswa itu sampai ke rumah kosong belakang universitas, pria itu masih nampak menahan sesuatu dalam dirinya.

"Lo__" Saat baru saja menyapa, pria itu malah bergerak menyerang Raden tanpa aba-aba. Jadi tanpa pikir panjang Raden melayangkan tinju hingga pria itu terjatuh ke lantai kotor.

Bugg...

"Kenapa lo mau nyerang gue?" tanya Raden to the point seraya bergerak maju mendekat.

Mahasiswa itu berdecih pelan, lalu menatap Raden tak suka. "Lo yang kenapa ikutin gue?" tanyanya balik tanpa berminat menjawab pertanyaaan Raden lebih dulu.

Ketika Raden hampir kecolongan lagi sebab pria ini hendak menendangnya, tapi ia lebih dulu menghindar dan menendang balik hingga sang empu terkapar lagi.

Wajah pria mahasiswa itu sangat pucat dengan bulir-bulir keringat yang bercucuran di sekujur tubuhnya, karena Raden merasa cemas ia pun mengalihkan tatapannya ke arah sekitar mencoba mencari benda-benda yang mungkin dapat ia gunakan untuk mengikat pria ini.

Dan matanya menangkap sebuah tali di pojok ruang, dengan cepat ia langsung mengambilnya dan kembali menghampiri pria yang hanya diam saja seolah menahan rasa sakit dalam tubuhnya.

"Kenapa lo?" tanya pria mahasiswa itu karena merasakan dirinya yang di serat menuju pilar, "Lepasin gue!" Dia berteriak keras sebab Raden langsung mengikat tubuh pria mahasiswa tanpa ada kompromi lebih dulu.

"Brengsek! Lepasin gue!" Pria itu terus berteriak dan memaki Raden karena dia sendiri tak bisa melawan sebab tubuhnya terasa lemah.

Begitupun Raden sama sekali tidak memperdulikannya, hingga akhirnya ia selesai mengikatnya pada pilar rumah kosong itu.

Raden harus menanyakan banyak hal kepada pria ini, karena itu ia memutuskan untuk merekamnya sebagai bukti jika ada kata-kata penting yang terlontar dari mulut pria mahasiswa itu.

Raden awalnya hanya hendak merekam suara saja, tapi ia urungkan dan memilih mengambil rekaman video.

"Kenapa di rekam?" Pria itu sudah sangat gelisah di tempatnya, tapi ia tetap bertanya karena merasa tak terima ketika di rekam.

Raden tak berniat menjelaskannya, ia malah bertanya balik tentang apa yang membuatnya curiga dan penasaran sedari tadi.

"Lo nggak baik-baik aja," Raden mulai berucap, di mana pria mahasiswa itu malah menundukkan kepalanya dalam, yang mana hal itu makin membuat Raden curiga.

Zombies: Run Away [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang