Happy Reading
*****
Raden tau betul apa yang ia lakukan yakni memancing para Zombie memang sangat berbahaya. Tapi menurutnya tidak lebih bahaya dari apa yang Bitna dan Roy lakukan. Kedua orang itu berada di luar ruangan dengan resiko tergigit Zombie cukup tinggi dari pada dirinya yang berada di dalam mobil.
Meski begitu Raden tetap akan berjuang untuk memancing ratusan Zombie agar terus mengikuti mobil yang Raden tumpangi. Raden bahkan tak melaju terlalu kencang, hanya mengira-ngira setidaknya rombongan para Zombie yang kelaparan di belakang sana tidak mencapainya.
Tidak terasa ternyata sudah cukup jauh Raden mengendarai mobilnya, jadi agar sedikit menghemat waktu untuk kembali nanti ia pun membelokkan mobilnya ke arah gang-gang, dan berputar untuk kembali menuju tempat Bitna dan Roy berada.
Hanya saja saat memasuki gang _kecil yang hanya muat se mobilnya_ ia malah di hadang oleh sesosok Zombie laki-laki bertubuh gempal. Sialnya, Raden secara tak sengaja malah menabrak tubuh Zombie itu hingga terjatuh makin menghadang jalan.
Gradak,
Mobil Raden tak mau bergerak lantaran tersangkut oleh tubuh gempal, tentu saja Raden panik bukan main, apalagi Zombie-zombie di belakang makin mendekat saja.
Kepala Raden yang masih menoleh ke arah belakang pun tiba-tiba terdiam,
Tunggu,
Bulatan mata Raden pun membuktikan bahwa dirinya tengah terkejut menyadari sesuatu. Kenapa Raden baru 'ngeh' kalau Zombie-zombie yang mengikutinya tidak sebanyak tadi. Lalu kemana mereka berhenti?
Tidak, tidak mungkin sebagian para Zombie tak lagi mengejarnya karena memutuskan untuk kembali? Kalau itu benar adanya Bitna dan Roy dalam bahaya.
Jantung Raden berdegup kencang panik _melebihi rasa paniknya yang saat para Zombie sudah hampir mencapai mobilnya.
Grrkkk.. Grrkk..
Suara yang berasal dari benda yang tertempel di sakunya itu membuat Raden langsung mengalihkan fokusnya ke sana.
"Den, gue sama Roy udah selesai." Itu suara Bitna, berarti sudah di pastikan Zombie belum mencapai sana. Tapi akan?
Raden harus segera memberi tahu Bitna kalau akan ada Zombie, jadi mereka harus cepat pergi dari sana.
Tit..
Raden menekan tombol di Handy Talky nya tapi, sambungnya terasa aneh, ada suara kesemutan di benda itu, tapi Ia tetap mencoba berbicara. "Skskkskrr. Gue ada sedikit masalah. Lo hati-hati di sana Na, cepet pergi dari sana!"
Ia berharap Bitna menuruti perintahnya, tapi setelah mendapat jawaban Bitna, Raden malah panik suaranya tak sampai kepada Bitna, "Den lo ngomong apa? Gue nggak denger, nggak jelas."
Tit...
Raden ingin sekali membanting Handy Talky-nya, saat suara kesemutan itu terdengar lagi saat Raden hendak berbicara dengan Bitna, "Beberapa Zombie ke sana! Lari Na!__"
Sambungan Handy Talky itu tiba-tiba terputus sepihak padahal Raden masih menekan tombol untuk berbicara, ia sendiri bingung entah apa yang salah tapi setelah itu ia benar-benar merealisasikan untuk membanting handy talky saking kesalnya. Ia hanya bisa berdoa saat berbicara yang terakhir tadi, Bitna dapat mendengarnya.
"Graaa..."
Raden hampir melupakan keberadaan para Zombie di belakang itu. ia harus melakukan sesuatu! ia pun segera menginjak gas mobilnya beberapa kali, tapi tetap saja seperti tadi mobilnya tidak mau bergerak maju. Raden makin panik antara memikirkan keadaan Bitna dan cara pergi dari sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zombies: Run Away [SELESAI]
Gizem / GerilimMengerikan, dengan kulit pucat penuh ruam-ruam hitam menjalar, mulut yang penuh darah, serta luka-luka lebar menganga hingga menampakkan daging dan tulang bagian dalam. Ya, itulah ciri-ciri Zombie. Zombie adalah mayat hidup yang ceritanya hanya ada...