Chapter 4

1K 86 0
                                    

Happy Reading

*****

Banyak orang mungkin tidak akan mengira dengan adanya Zombie. Mereka hanya berfikir Zombie itu fiksi dan tidak akan ada dalam dunia nyata.

Mungkin juga ada sebagian orang sudah berfikir jika Zombie betulan ada, seperti para remaja penakut yang sering overthinking dengan keberadaan Zombie. Juga Raden si pemuda pintar yang terobsesi dan malah mencari tahu tentang Zombie.

Dan setelah semua ini terjadi seharusnya Raden senang bukan? nyatanya tidak sama sekali Raden mendalami tentang Zombie karena dia ingin siap saat sekelompok mayat hidup itu datang dan menyerang dunia, setidaknya ia dapat melindungi diri dan orang-orang di sekitarnya, seperti Bitna _sahabatnya. Karena memang Raden adalah anak buangan kedua orang tua, dan hanya di asuh oleh pamannya yang sekarang sudah meninggal, so keluarga satu-satunya menurutnya hanya Bitna.

Dan sekarang Raden hanya bisa berkata jujur pada Bitna, meski gadis itu terlihat jelas dari raut wajahnya kalau dia sedang tidak baik-baik saja.

__

"Zombie."

Hah?

"Ada Zombie Na."

Bitna benar-benar terdiam melongo mendengar kata Zombie? ZOMBIE? Tidak mungkin. Jelas tidak mungkin! Zombie itu tidak ada bukan? Benar kan?

Melihat Bitna yang masih terdiam kaku, Raden memutuskan kembali pada pekerjaannya tadi, yakni mengemas barang-barang nya ke dalam ransel, seperti makanan, minuman, pistol dan beberapa benda aneh yang hanya Raden saja yang tau. Karena Raden tau, semua sudah terjadi dan tidak ada hal yang tidak mungkin mengingat bisa aja keselamatan mereka berdua tiba-tiba terancam.

Sejujurnya Raden sadar betul temannya itu shock berat. Orang yang memang sangat tidak percaya dengan adanya zombie, sekarang malah melihat mereka di depan matanya.

Meski begitu Bitna masih terus menyangkal. Tidak mungkin ini semua zombie. Pasti itu hanya kecelakaan biasa atau apalah itu. Intinya bukan Zombie. Bitna ber-positif thinking kalau zombie harusnya tidak ada.

"Hah__hahaha." Tiba-tiba Bitna tertawa cukup keras, tapi jika di dengar secara seksama malah lebih mirip sebuah tawa miris. Dan Raden yang mendengarnya hanya bisa menatap nanar.

"Jangan ngibulin gue deh, Den. Haha, kocak lo." Tawa Bitna masih berlanjut, meski hanya mendapat respon decakan dari Raden. "Jadi ini-ini, makanan dan benda aneh ini karena lo takut zombie ya? Haha, plis deh, Zombie itu nggak ada ... Nggak ada? Iya kan Den nggak ada?"

Raden hanya terdiam menatap Bitna lurus. Membuat pandangan gadis itu berubah sedih, meski di bibirnya berusaha tersenyum lebar.

Raden jengah, ia tau Bitna hanya terlalu shock. Meski begitu harusnya dia dapat menerima kenyataan bukan, karena setelah ini Bitna akan mengalami masa-masa yang mungkin tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.

"Setelah semua ini, lo masih bisa nyangkal Na?"

Menyangkal?

Menyangkal ya?

Haha,

Ya, Bitna yang Raden ucapkan itu benar. Dan sejak awal Raden memang benar. Ia saja yang terus menyangkal dan tak mau menerima kenyataan bahwa Zombie itu ada.

Zombie benar-benar ada!

Dan selama ini ia hanya berusaha tidak membenarkan apa yang ada di hatinya.

Mata Bitna kembali melihat ke arah bawah, di mana kerusuhan besar terjadi. Dan yang paling penting, banyak orang yang saling memakan. Ralat, tapi para zombie yang terus memakan para manusia tanpa tersisa.

Zombies: Run Away [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang