Chapter 12

736 63 1
                                    


Happy Reading

*****

Graaa..

Kepala Zombie mengerikan itu menghalangi pandangan Raden, dengan wajah mengerikannya. Bisa dikatakan Zombie itu jungkir balik dengan kepala di bawah _menempel di kaca depan_ dan sebagian badan berada di atap mobil.

Karena saking terkejutnya _akibat dari Zombie yang muncul tiba-tiba_, Raden sempat hampir menabrakkan mobil yang ia kendarai ke deretan mobil lain di sisi kanan dan kiri. Tapi untung saja Raden dapat menangani dengan baik, karena ia bisa dibilang memiliki skill mengendarai mobil cukup handal, jadi ia bisa banting setir dengan mulus tanpa terjadi tabrakan.

Bitna sendiri juga sama terkejutnya seperti Raden, bahkan ia langsung tak fokus dengan puluhan Zombie yang mengejar mereka di belakang, yang nyatanya para Zombie sudah makin mencapai mereka.

"Den, gimana ini?" Tanya Bitna dengan keadaan kalut, melihat Zombie itu nampak bertambah beringas saja karena memukul mukul kan kepalanya ke kaca depan _mobil Raden_ cukup keras.

Mata Raden bergerak mengecek keadaan belakang lewat kaca spion, tapi ia makin shock melihat puluhan Zombie yang sudah makin dekat.

"Na! Fokus yang di belakang!" Perintah Raden berteriak, lalu setelah ia menambah kecepatan laju mobilnya.

Bitna yang mendengar teriakan Raden pun langsung tersadar, dan berbalik. Rupanya benar apa yang di katakan Raden. Zombie sudah sangat-sangat dekat.

Tanpa pikir panjang Bitna langsung menemukan ide cemerlang. "Den buka kacanya!"

Raden segera menuruti permintaannya Bitna, tanpa bertanya alasannya lebih dahulu. Karena ya, sudah jelas jika Bitna hendak melayangkan peluru-peluru agar bisa luluasa dalam mencegah para Zombie untuk dapat mencapai mobil mereka. Meski Raden merasa khawatir dengan keadaan Bitna _jika melakukan itu_, tapi ia tak mungkin akan mencegahnya, karena di situasi seperti ini, memang di butuhkan adanya kerja tim. "Na,"

Bitna yang hendak bergerak dari tempatnya pun berhenti karena panggilan Raden. "Iya Den?"

"Hati-hati, Na."

Bitna mengangguk patuh, seraya meng-iyakan dengan bibirnya itu. Tapi kalau boleh jujur Bitna cukup takut melakukan hal seperti ini, tapi ya mau bagaimana lagi, keadaan ini terlalu genting untuk memikirkan ketakutan dan keegoisan-nya sendiri.

Bitna segera melonggokkan kepalanya keluar mobil melalui jendela sampingnya, dan ia langsung mengarahkan senapan ke arah belakang.

DOR... DOR...

DOR... DOR...

DOR... DOR...

Suara keras yang berkali-kali membuktikan bahwa Bitna sudah melepaskan banyak pelatuk senapannya, juga terlihat dari tumbangnya banyak Zombie di belakang sana. Jangan salah, Bitna benar-benar sangat pandai dalam menembak, sekali ia melepaskan pelatuk, peluru yang melayang tidak akan salah sasaran. Bitna bisa menjamin itu.

DOR... DOR...

DOR... DOR...

Bitna masih terus menembakkan. Sedangkan Raden ikut fokus memikirkan cara menghilangkan Zombie yang menempel di kaca mobilnya, tentu saja sembari mengawasi Zombie di belakangan dan Bitna.

Jika Raden tak cepet bergerak, takut-takut Zombie yang menempel di mobilnya itu akan beralih dan akan menyerang Bitna.

DOR... DOR...

DOR... DOR...

Raden berusaha berfikir keras, memikirkan solusi, karena kalau Zombie masih mengejar dan menempel di mobilnya ia pasti akan kesulitan dalam bergerak.

Zombies: Run Away [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang