Matahari pagi ini tampak cerah setelah beberapa hari kemarin sebagian semesta diguyur hujan. Nayaka terbangun akibat ponselnya yang tak henti berdering akibat setelan alarm, pagi ini ia ada janji bimbingan dengan dospemnya di kampus.
Bersiap-siap dan dilanjut dengan sarapan tak memakan waktu lama bagi Nayaka, anak itu memang terlampau gesit dalam melakukan suatu hal, jadi tak heran jika apapun yang ia kerjakan akan cepat beres.
Nayaka berlari kecil dengan membawa tas digendongannya yang berisi setumpuk kertas yang beberapa bulan ini ia kerjakan, masuklah ia pada mobil mewah miliknya. Tangannya sibuk memencet tombol untuk memutar music balad kesukaannya agar suasana disana tidak terlalu sepi, kemudian ia melajukan mobilnya.
Suasana kampus pagi ini tak terlalu ramai, mungkin sebagian mahasiswa sudah duduk manis di kelasnya masing masing sembari mendengarkan dosen mereka menjelaskan materi, atau mungkin ada beberapa dari mereka yang hanya diam sembari ditemani kantuk. Mengantuk dan tertidur di kelas bukan hal yang aneh bukan?
"Selamat pagi pak" - sapa Nayaka pada dosen pembimbing nya yang baik hati dan ramah itu.
Nayaka rasa dia salah satu mahasiswa semester akhir yang beruntung karena mendapat dosen pembimbing yang sama sekali tidak menyulitkan dirinya. Dari awal hingga sekarang sudah bimbingan terakhir dosennya itu selalu sigap kala Nayaka mendapatkan kesulitan, apalagi kemarin ia sempat kesulitan dalam mengolah data saat penelitian, tapi dosennya itu jauh jauh dari tempat dinasnya mendatangi Nayaka ke tempat penelitiannya. Entah kebaikan apa yang ia lakukan hingga dapat dosen pembimbing sebaik ini, pikirnya. Nayaka itu tak henti hentinya berucap terimakasih, tak lupa juga berucap maaf karena selalu merepotkan.
"Saya rasa kamu sudah siap sidang akhir nay, silahkan revisi beberapa hal yang tadi saya sampaikan. Kemudian besok siapkan berkas dan lainnya untuk sidang secepatnya ya. Biar cepat lulus" - ucap dosen itu kala bimbingannya selesai
"Siap pak, nanti saya revisi dan siapkan berkasnya. Terimakasih karena selalu bantu saya dalam menyusun skripsi ini hingga selesai pak, kalo gak ada bapak gatau deh kayaknya skripsi nya gak mungkin selesai secepat ini" - jawab Nayaka
"Sama sama, ini juga karena kamu rajin bimbingan, saya jadi ikutan semangat juga bimbing kamu. Semoga lancar sampai wisuda ya, tenang aja nanti saya temani saat sidang"
"Baik pak, terimakasih banyak sekali lagi. Kalau begitu saya pamit ya pak" - dosen itu mengangguk kemudian Nayaka pamit dan keluar dari ruangan itu.
Kaki Nayaka mengayuh pelan dengan senyum manis dibibirnya, ia senang bukan main karena hanya mendapat sedikit revisi juga sudah disetujui untuk sidang secepatnya.
Namun ditengah berjalannya itu ia ingat kalau belum hubungi azka, lelaki itu pasti belum bangun, pikirnya. Maka dengan cepat ia mengambil ponselnya di saku dan menelpon kekasih anehnya itu.
"Hmm" - terdengar deheman di sebrang sana kala sudah di angkat oleh empunya
"Baru bangun? Gak bimbingan?" - tanya Nayaka, namun tak ada jawaban lagi dari sana. Nayaka tau sekali pasti azka kembali tidur, ia lantas mematikan telponnya dan bergegas menuju mobil untuk ke rumah azka.
. • .
Tak memakan waktu lama Nayaka sampai disana, ia masuk dengan disambut mama yang tengah sibuk memasak makan siang, "nay, aku masak udang asam manis sama ada ayam dan bakwan jagung, makan di sini ya?" - ucap mama heboh
"Iya mam, naya makan disini" - jawabnya yang di jawab anggukan dari mama
"Pacar kamu susah bangun tau, tadi udah aku bangunin malah bergulung selimut lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriend to Lover?
General FictionFull Daily life dari NayAzka! Gak ada alur yang benar-benar merujuk pada ending karena setelah aku pikir pikir aku bikin cerita ini untuk isi gabut ku aja. So yeah that's it! Terimakasih untuk semuanya yang masih baca cerita gak jelas ini🖤 •Fiksi ...