Simulasi

1K 58 0
                                    

Hari libur kerja itu merupakan surga untuk nayaka, mungkin untuk sebagian orang juga. Oleh karena itu ia belum bangun dari tidurnya, karena hari ini nayaka benar-benar akan berdiam diri di rumah, tidur seharian, makan enak dan kembali mengumpulkan energi energi yang terkuras karena seminggu penuh dipakai bekerja. Semoga saja azka tak mengacaukan rencananya. Karena lelaki itu pasti akan mengganggu. Maka biarkan hari ini nayaka tidur nyenyak sampai siang.

Pukul 11 siang nayaka terusik akibat suara ponsel nya yang terus menerus berdering, awalnya ia tak hiraukan tapi lama kelamaan risih juga. Dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka ia mengambil ponselnya di atas nakas, mengucek matanya sebentar lalu menghembuskan nafas nya berat.
Rupanya azka, lelaki itu benar-benar berniat mengganggunya. Nayaka mengangkat telponnya.

"NGAPAIN GANGGU SIH? Kan gua udah bilang mau tidur sampe siang" - Omel Nayaka kala telpon sudah terhubung

"By ini udah jam 11 siang, mau tidur sampe jam berapa? Mending lu sekarang mandi karena bentar lagi gua ke rumah. Hari ini kita keluar ya, kita bakal simulasi berumahtangga" - jawabnya di sebrang

"HAH Simulasi berumahtangga apa? GAK MAU YA! Lu jangan kacauin rencana gua. Gua hari ini mau santai di rumah. Lu gak usah kesini" - tak ada jawaban dari empunya

"AZKA AWAS LU YA KALO KESINI" - Azka mematikan telponnya sepihak.

"Ih malah dimatiin, AAAAAAAAAAA. Azka tai lu gagalin rencana santai gua" - monolognya dengan wajah kesal.

Seketika moodnya buruk karena Azka, memang seharusnya ia tak angkat telponnya tadi. Sekarang mau tidak mau ia harus mandi, karena  pasti sebentar lagi Azka sampai di rumah.

Satu jam berlalu terdengar suara bel rumah berbunyi. Sudah pasti itu Azka. Nayaka dengan cepat turun dari kamarnya untuk membukakan pintu dan siap mengomel.

Nayaka membuka pintu, "Kenapa gang______" - ucapannya terpotong dan bibirnya menganga kala melihat Azka yang kini tersenyum padanya sembari menggendong balita.

"TADAAAA SURPRISE" - ucap Azka
Nayaka tak bereaksi apapun dia diam membisu, tak mengerti dengan apa yang akan Azka lakukan dengan membawa anak balita di gendongannya. Dan anak siapa itu? Nayaka harap Azka tak berlaku aneh hari ini.

"... Ih kok malah diem gitu sih? Liat gua bawa siapa?" - Nayaka yang sadar lantas menutup mulutnya yang sedari tadi menganga itu.

"Lu gak aneh aneh kan? Gak nyulik anak orang kan? Azka ini anak siapa? Ngapain bawa anak kecil sih?"

"... Azka gak lucu, lo ngapain sih?" - Nayaka menodong Azka dengan berbagai pertanyaannya

"By, by, tenang dulu. Gua gak nyulik anak kok. Yakali nyulik. Ini anak tante diana. Kebetulan lagi main disini jadi gua ajak kesini. Makannya hari ini kita bakal simulasi berumahtangga buat main sama kai"

Tante diana itu adik dari papa azka, nayaka tentu saja mengenalnya. Tapi keduanya jarang hampir tidak pernah bertemu karena tante dia tinggal di Malaysia diboyong oleh suaminya. Jadi wajar saja kalau ia tak tau Kai itu anak dari tante diana.

Nayaka menghela nafas, "Astaga azka, lu ada ada aja ya. Bisa normal dikit gak sih? Kai masih kecil, masih asi pasti. Umur berapa dia?"

"Kai udah 2 tahun lebih, masih asi tapi dia sufor juga. Ini normal kok by, kita kan sekalian belajar"

"Tapi gak dadakan begini juga azkaaaaa. Gua gak tau cara ngurus anak balita? Kalo kenapa kenapa nanti dimarahin tante gimana?"

"Ya makannya kita belajar sama sama buat ngurus dia,lagian gak bakal kenapa kenapa kok"

"Terserah lu deh. Buru masuk kasian kai kepanasan" - Azka memberikan tas berisi keperluan kai pada Nayaka kemudian mereka masuk.

Nayaka menyimpan tas kai di atas meja, kemudian beralih menghampiri Azka. Ia menatap kai sembari tersenyum, "hai kai? Mau aku gendong gak?" - tanya Nayaka pada kai

Bestfriend to Lover? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang