Pekerjaan azka di kantor banyak sekali akhir akhir ini, hal itu membuat azka sibuk. Selalunya ia pulang malam dan tak sempat untuk sekedar menemani Nayaka makan malam. Nayaka itu sudah cuti dari pekerjaannya karena kini usia kandungannya sudah menginjak 9 bulan. Itupun karena ia di omeli oleh ibu. Kalau tidak, mungkin sekarang pun dia masih lanjut bekerja. Nayaka yang keras kepala itu susah sekali dinasehati.
Di usia kandungan yang sudah tua nayaka menjadi sering terpikir akan hal hal kecil, juga gampang khawatir pada sesuatu, namun yang perlu Azka syukuri adalah mood swing nya yang kini sudah kembali normal, hanya saja akhir akhir ini nayaka terlihat sangat manja sekali.
Azka dengan perlahan masuk pada kamarnya, takut takut kalau si manisnya itu sudah tidur. Ia mengendap-endap melewati tempat tidur namun langkahnya terhenti kala mendengar nayaka memanggil.
Azka menoleh, "Loh belum bobo?" - Azka bisa lihat nayaka menggeleng, lalu setelahnya ia pamit untuk mandi dulu.
Setelah selesai bersihkan tubuhnya, Azka lantas menghampiri nayaka yang kini sudah terduduk, kala sudah duduk disana Nayaka lantas memeluk, hingga beberapa saat setelahnya nayaka mendongak menatap Azka dengan mata yang berkaca-kaca. Hal itu tentu membuat Azka terheran-heran.
"Kenapa hmm?" - tanya azka
"Azka, little pie belum gerak hari ini" - jawabnya dengan suara bergetar. Dan pada akhirnya Nayaka menangis.
Azka dengan cepat memeluk Nayaka lagi diiringi kecupan kecil pada pucuk kepalanya, tangannya pula menepuk halus guna menenangkan empunya, "Jangan khawatir, mungkin little pie lagi anteng hari ini, jadi dia gak banyak gerak by"
"Biasanya walaupun anteng sesekali dia gerak, tapi hari ini enggak sama sekali, azka" - jawab Nayaka diiringi isakan kecil.
Azka melerai pelukannya lalu beralih mengelus perut Nayaka. Ia sedikit menunduk mendekatkan wajahnya disana, "Hai little pie, ini papi. Katanya kamu belum gerak ya? Kenapa sayang, lagi capek? Kalo kamu denger tolong respon papi ya sayang" - ucap Azka coba mengajak ngobrol. Azka tak berhenti mengelus, dia terus mengoceh sendiri karena biasanya diajak ngobrol begitu little pie akan merespon.
Karena tak ada respon apapun akhirnya keduanya saling menatap, "Tuh kan, gak ada gerak gerak Azka, kenapa ya?" - nayaka terlihat khawatir sekali.
"Kamu nya lagi capek mungkin by, jadi little pie ikut capek juga. Jangan khawatir ya? Nanti kita coba ajak ngobrol lagi besok" - ucapnya mencoba menenangkan.
Nayaka mengangguk kemudian merebahkan tubuhnya, ia mengambil posisi nyaman dengan memunggungi azka, kemudian menarik tangan empunya untuk dapat ia peluk, tentu hal itu buat Azka tertidur dengan posisi yang sama.
"... Bobo ya by, jangan terlalu dipikirin, gak bakal kenapa kenapa kok" - Nayaka mengangguk lalu keduanya tidur.
🦋 . • . 🖤 . • . 🐺
Paginya azka terbangun lebih dulu, ia kembali melihat perut Nayaka yang semalam membuatnya sedikit khawatir meski ia terlihat tenang. Ia duduk lalu menyibak piyama Nayaka, ia mulai mengelus dan menciumi little pie kesayangannya itu, "pagi little pie, ini papi, kamu udah bangun belum sayang?" - ucapnya sembari terus mengelus.
Lama sekali dia mengoceh sendiri sampai akhir nya ia bisa rasakan little pie menendang keras dari dalam sana.
"Eunghh" - Rupanya tendangan itu membuat Nayaka terusik dan bangun. Disisi lain Azka menghela nafas lega.
Melihat Azka yang kini tengah menciumi perutnya nayaka lantas mengelus rambut empunya singkat.
Setelahnya Azka mendongak, "Pagi baby" - Sapa azka. Nayaka tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriend to Lover?
General FictionFull Daily life dari NayAzka! Gak ada alur yang benar-benar merujuk pada ending karena setelah aku pikir pikir aku bikin cerita ini untuk isi gabut ku aja. So yeah that's it! Terimakasih untuk semuanya yang masih baca cerita gak jelas ini🖤 •Fiksi ...