Hari libur itu memang selalu Azka nantikan sebab ia bisa menghabiskan waktu bersama keluarga kecilnya. Hari ini cuaca sangat panas, entah kenapa beberapa hari ini matahari seperti tepat berada di atas kepalanya, hal itu juga buat atha sedikit rewel, dinginnya AC pun seperti tidak ada apa apanya kala siang hari.
Duduk manis sembari memperhatikan atha yang sibuk bermain dengan selimut membuatnya tak berhenti tertawa, si kecilnya itu selalu memberi celah lucu di setiap tingkahnya. Anak itu terus menarik-narik selimut sembari terus berceloteh, menghiraukan segala tawa dari mami papinya yang setia menonton.
Terlalu asik tertawa dengan tanpa sadar rupanya baby atha sudah tergulung selimut hingga tubuhnya terguling, terdengar rengekan kecil disana. Azka dan Nayaka yang sadar lantas bergegas mendekat untuk lihat keadaan anak gembulnya itu.
Azka dengan cepat melepaskan selimut yang membelit atha. Ia bisa lihat wajah anak itu lucu sekali menatap polos pada wajahnya, ia lantas tertawa diikuti Nayaka harap harap anak itu ikut tertawa juga. Namun bukannya ikut tertawa baby atha rupanya menangis, Azka dan Nayaka seketika saling pandang sebelum alihkan seluruh atensinya pada si kecil.
Nayaka lantas menggendong baby atha lalu menimang empunya agar tak menangis, "Ssssttt____ gapapa sayang, adek mainnya terlalu semangat ya, jadi kegulung selimut sampe guling guling" - ucap Nayaka
"... Papi main selimut lagi papi" - Azka yang dengar itu dengan polosnya berinisiatif untuk bermain ciluk ba dengan menggunakan selimut
Melihat tingkah aneh papinya, baby atha tertawa, disisi lain azka menjadi semakin semangat.
Setelah beberapa saat bermain dengan sang anak Azka rasakan lelah, ia membanting tubuhnya ke atas kasur dengan banyaknya keringat memenuhi tubuhnya, nayaka menyuruhnya istirahat namun disisi lain baby atha kembali menangis.
"Adek kebiasaan, kalo udah main gak mau berenti, kasian papi nya sayang" - baby atha terus menangis sembari melentingkan tubuhnya, hal itu buat Nayaka kaget hingga buat ia reflek menaruh atha di samping papinya.
Melihat sang anak yang tak mau berhenti menangis maka Azka dengan segala cara menenangkannya, namun anak itu merangkak pada Nayaka yang juga ikut duduk disana, si kecil terus mencoba menyibak baju Nayaka yang justru tak menggubris, ia hanya memperhatikan atha yang tengah tantrum di depannya, membiarkan anak itu keluarkan emosinya.
Kala emosi atha mulai reda barulah ia bawa anak itu pada pangkuannya untuk memberikannya asi, agaknya anak itu haus sekali setelah menangis, bibir empunya pun menyesap kencang sekali seperti takut kehabisan. Hal itu buat azka gemas sendiri.
Azka yang hanya memperhatikan si gembulnya mulai tersadar kala tangan Nayaka mengelus untuk menyeka beberapa bulir keringat yang terus turun di dahinya, "udah sore tau, mandi sana"
"Nanti ah bareng sama adek, dia kan belum mandi"
"Masih nenen, lama dia kalo nenen" - Azka mulai mengganggu, ia mencolek - colek pipi atha dan menggelitik perutnya hingga anak itu tertawa.
Karena risih, lama kelamaan ia melepas puting dari mulutnya, lalu bangun beralih pada papi nya yang sedari tadi mengganggu, "pipi____pipi" - Azka tertawa
"Mandi yuk sama papi" - tanpa menunggu jawaban Azka lantas membawa si kecil untuk mandi
Nayaka pula lantas menyiapkan air juga beberapa dedaunan tradisional yang dipercayai dapat mengurangi ibu keringat di tubuh bayi, kebetulan tubuh baby atha juga muncul ibu keringat akibat panasnya matahari beberapa hari ini.
Kala siap, Azka mendudukan baby atha lalu membiarkan nya bermain air selagi ia mandi, ia juga tak lupa mengajak ngobrol empunya agar tak rasakan bosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriend to Lover?
General FictionFull Daily life dari NayAzka! Gak ada alur yang benar-benar merujuk pada ending karena setelah aku pikir pikir aku bikin cerita ini untuk isi gabut ku aja. So yeah that's it! Terimakasih untuk semuanya yang masih baca cerita gak jelas ini🖤 •Fiksi ...