Kaki Nayaka melangkah turun kala mendengar suara sang ibu yang dengan lantang memanggil namanya, ia bisa lihat ada seorang pria yang tengah duduk di ruang tamu ditemani sang ibu yang mungkin adalah teman kantornya.
Ibu menoleh menyadari kehadiran Nayaka dengan wajah yang tampak bingung, "sayang, sini! Kenalin dulu ini temen ibu" - mendengar pinta sang ibu Nayaka lantas berkenalan dengan pria yang ibu sebut temannya itu.
Duduklah dia disana, ikut mengobrol dengan sesekali pria itu bertanya mengenai kesehariannya atau basa basi menawarkannya untuk kerja di kantor milik nya. Nayaka tahu sekali ada sesuatu yang berbeda dari ibu dan pria itu, persetan dengan embel embel teman membuat Nayaka sedikit muak. Bukan sekali dua kali sang ibu pulang dengan membawa teman nya yang juga di kenalkan pada nayaka. Meski begitu nayaka tak pernah banyak protes, malas sekali bertanya tanya mengenai hal itu, toh juga ibu tak akan secara terang terangan menjelaskan hubungannya dengan mereka yang ibu sebut teman itu, kalaupun ada sesuatu ia tau ibunya akan bicara sendiri atau meminta izin padanya.
Setelah dua jam pria itu bertamu akhirnya ia berpamit pulang, nayaka lega sekali akhirnya bisa berhenti berpura-pura ramah.
Ia mendekat pada ibu yang kini masih tetap dalam posisi yang sama yaitu duduk di sofa dengan jari yang sibuk pada ponselnya.
"Kenapa baru pulang sih bu?" - ucap nayaka tiba tiba
Ibu menoleh menyimpan ponselnya lantas beralih pada nayaka, "iya nay, maaf ya ibu sibuk akhir-akhir ini"
"Ya kapan sih ibu gak sibuk? Jangan terlalu ngeforsir diri buat kerja lah bu, sewajarnya aja"
"... Naya cuma khawatir ibu sakit"
Ibu mengelus rambut nayaka sayang,
"makasih udah khawatir, ibu gapapa kok. Kamu fokus sama kuliahmu aja, lagi skripsian kan?" - nayaka mengangguk"... Oiya. Ibu udah gak tinggal di apartemen yang biasa nay. Satu bulan lalu ibu memutuskan untuk beli rumah baru yang gak terlalu besar"
"... Nanti kita kesana ya, kamu pasti nyaman kalo sewaktu-waktu mau nginep disana" - mendengar itu nayaka diam, pantas saja ibu jadi jarang sekali pulang ke rumah ini, rupanya ia punya rumah baru yang mungkin lebih buat ibu nyaman. Apalah artinya rumah ini bagi ibu, mungkin juga kalau tidak ada nayaka ibu tak akan mau tinggal di rumah yang dahulu ditinggali olehnya dan ayah atau mungkin menjual rumah ini yang penuh bayangan bahagia masalalu mereka.
"Pantes ibu jarang pulang, ternyata punya rumah baru ya" - jawab nayaka
"Maaf ya nay ibu baru bilang, itu juga atas saran temen ibu, soalnya kalo harus pulang ke sini jaraknya kan lumayan jauh" - nayaka mengangkat kedua alisnya heran
Ibu tentu mengerti, pasti banyak sekali pertanyaan di kepala putra semata wayangnya itu, dari ia yang pulang tiba tiba dengan mengenalkan pria, membeli rumah baru dengan saran teman dan alasan jarak. Hal itu tentu membuat nayaka heran dan bingung.
"Nay____ ibu rasa ibu gak harus terus seperti ini, ibu juga butuh seseorang yang bisa melindungi ibu setiap hari dan setiap saat" - nayaka paham sekali arah pembicaraan ini kemana
"Yang tadi itu pacar ibu?" - tanya nayaka.
Ibu diam sejenak lantas mengangguk kecil hingga helaan nafas berat dari nayaka terdengar oleh keduanya."Beberapa pria yang ibu kenalkan sebelumnya gak mampu buat ibu yakin nay, tapi pak naran beda, makannya ibu kenalkan ke kamu hari ini, beliau juga bilang mau serius dengan ibu" - Nayaka mengangguk paham
"... Gak papa kan nay kalo misalnya ibu memilih untuk menikah lagi?" - lanjut ibu yang membuat nayaka sedikit kaget.
Nayaka tak menyangka ibunya akan secepat ini meminta izin untuk memiliki keluarga baru. Ini jauh dari pikiran dan harapan nayaka sebelumnya. Apalah arti ucapannya dulu pada sang ayah yang dengan pasti berucap kalau ia akan bahagia dengan sang ibu. Mungkin iya mereka akan bahagia, tapi kalau ibu memiliki harapan bahagianya sendiri dengan keluarga barunya, artinya mareka akan bahagia dengan harapan yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriend to Lover?
General FictionFull Daily life dari NayAzka! Gak ada alur yang benar-benar merujuk pada ending karena setelah aku pikir pikir aku bikin cerita ini untuk isi gabut ku aja. So yeah that's it! Terimakasih untuk semuanya yang masih baca cerita gak jelas ini🖤 •Fiksi ...