Azka masuk ke dalam kamar setelah beberapa jam di ruang santai, hari semakin sore bahkan jevan dan arsha sudah heboh menyiapkan barang barang untuk agenda mereka nanti malam. Azka bisa lihat kalau nayaka masih duduk dengan posisi sebelumnya namun dengan pakaian yang berbeda, itu artinya dia pasti sudah mandi.
Azka mendekat, lalu duduk tepat dihadapan pacarnya itu, nayaka ikut nyamankan duduknya.
"Udah oke?" - tanya azka, nayaka mengangguk
"Harusnya lu bilang dulu kalo mau kemana mana, biar gue tau dan gak nyari pas lu tiba tiba gak ada"
".... Azka gue khawatir, pikiran gue udah macem macem tadi. Gue takut lo kenapa kenapa. Gue takut lo di culik makhluk halus" - ucapan terakhir itu sukses membuat Azka tertawa, padahal sebelumnya ia hanya diam menatap nayaka yang sibuk bicara.
".... Ih lu, tai banget! Malah ketawain gue"
"ya lu aneh, mana mungkin gue diculik makhluk halus, ada ada aja"
"Eh lu jangan ngomong macem macem ya! Jangan sompral"
"Iya nay iya. Tapi buktinya kan gue masih disini. Maaf ya tadi bikin lu takut dan khawatir sampe nangis. Gue beneran gak maksud untuk itu"
"Lain kali jangan gitu lagi. Awas aja lu!"
"Iya by" - jawabnya sembari mengusak rambut nayaka
"... Lu gak mau keluar kah? Jevan sama arsha lagi siapin barang dan bahan buat nanti malem, gue mau mandi dulu"
"Eh gue sampe lupa, yaudah gue keluar deh buat bantuin mereka" - keduanya bergegas lakukan aktivitas masing-masing.
. • .
Pukul 7 malam semuanya berkumpul diluar villa untuk lakukan agenda mereka yatu nge grill. Tak hanya itu, mereka juga membakar sosis dan jagung sebagai pelengkap. Suasana disana ramai sekali meski hanya ber-empat.
Pemandangan di depan villa pun menyuguhkan bentangan city light yang indahnya tak bisa di urai oleh kata, dan udara dingin yang menelusup kulit pun menjadi pelengkap liburan berbau puncak itu.
Mereka berbagi tugas agar cepat selesai, arsha dengan nayaka bertugas meng-grill dagingnya dan jevan dengan azka membakar sosis dan jagungnya.
"Itu balikin tolol, lu mau makan jagung gosong?" - ucap jevan sembari menoyor kepala azka, rupanya mengelompokkan keduannya adalah pilihan yang salah, karena sedari tadi kerjanya hanya ribut.
Azka balas menoyor kepala jevan, "Sabar anjing"
"Berani lu sama gua hah?" - tantang jevan
Azka berdiri dengan wajah tak kalah menantang, "emangnya gue takut?"
"Anjing lu" - jevan mulai menarik kerah azka, nayaka dan arsha yang lihat itu reflek berlari ke arah keduanya guna memisahkan
"Apaan sih jev, tolol" - ucap nayaka sembari melepas tangan jevan di kerah azka
Arsha membatu menarik tangan jevan agar menjauh, "ngapain berantem jevan tai, tolol lu" - ucap arsha
Selang beberapa detik setelahnya hal itu disambut tawa dari jevan dan azka membuat arsha dan nayaka bingung.
Setelah mengerti kalau itu hanya bercanda arsha dan nayaka memukuli para pacar menyebalkannya itu.
"Gua gak kasih makan lu ka" - ancam nayaka
"Jevan juga gak usah nay, biarin aja laper sampe besok" - timpal arsha setelahnya keduanya kembali untuk bereskan daging yang belum matang, di sisi lain azka dan jevan mengikuti sembari memohon agar diberi makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriend to Lover?
Fiksi UmumFull Daily life dari NayAzka! Gak ada alur yang benar-benar merujuk pada ending karena setelah aku pikir pikir aku bikin cerita ini untuk isi gabut ku aja. So yeah that's it! Terimakasih untuk semuanya yang masih baca cerita gak jelas ini🖤 •Fiksi ...