0.0~PROLOG

1.7K 47 0
                                    

   "MISII PAKETT..." Teriak seseorang dari luar rumah.

   Tok tok tok

   "Spada... Yuhuuu."

   "Yes akhirnya paket gue dateng!" Aruna berlari mengambil uang di kamar.

   "Yoy! Sebentar." Suara orang dari dalam. Hingga akhirnya terdengar grusak grusuk sebelum pintu terbuka.

   "Iya, dengan Aruna cantik jelita di sini." Ucapnya sambil menyempilkan rambut ke belakang telinga.

   "Paket atas nama neng Aruna."

   Aruna menerima sebuah bungkusan kecil yang berwarna hitam. Dengan bertuliskan anti fragile yang mengelilinginya.

   "Ini mang uangnya." Aruna memberikan uang sebesar seratus ribu rupiah.

   "Waduh!" Pria sebagai kurir itu refleks menyentuh kepalanya.
   "Kebanyakan atuh, ini mah kembaliannya susah. Uang pas aja neng geulis"

   Aruna merasa bingung. Bukankah harganya memang segini ya?

   "Cuma 1 rupiah aja neng, harusnya neng bayarnya pakai oyen pay aja, jangan cod."

   "Hah?"

   Hanjirr sejak kapan Aruna memesan paket seharga satu rupiah. Tangannya merogoh kantong celana dan menemukan dua koin berwarna gold buluk bertuliskan lima ratus rupiah. Ia segera memberikannya kepada kurir.

   "Nah gini atuh, si eneng mah lemot pisan."

   Aruna tersenyum kaku. Sambil menggaruk rambutnya dia berucap
   "nuhun mang,"

   "Ini neng, jangan lupa dijaga jangan sampai hilang. Kasep pisan ih."

   Kurir itu pergi dan meninggalkan seorang laki-laki tinggi yang menggunakan hoodie.

   "Lah?" Terdiam beberapa saat, Aruna menatap dari ujung kaki ke ujung kepala laki-laki yang berdiri di sampingnya.
 

  "Lo siapa anjir?!"🗿

🚧🚧🚧

   Aruna mengedipkan matanya beberapa kali kemudian kepalanya menoleh. Dia sekarang berada di dalam kamarnya. Perlahan ia duduk sambil memperhatikan kamarnya yang tampak berbeda. Rapih sekali tidak seperti sebelumnya yang berantakan macam kandang ayam.

   Aruna memijat pelipisnya. "Gue kok bisa ada di sini? Perasaan gue tadi di depan." Gumamnya pelan.

   Kemudian Aruna tiba-tiba saja terlonjak kaget. Matanya terbelalak. "Anjir cowok tadi yang di depan!"

   Aruna yang berlari ke luar kamar tiba-tiba terhenti melihat sosok laki-laki dengan punggung tegap berdiri di dapur membelakanginya.

   "MALING!!!"

   Tang tang tang tang. Aruna memukul kaleng berisi biskuit dengan kencang. Ia ngibrit keluar rumah sambil berteriak maling dan memukul kaleng tanpa henti.

   Tang tang tang tang.

   "Enggak-enggak aku bukan maling!" Dia mengejar Aruna sampai depan.

   "Dengerin aku, aku bukan maling." Wajahnya antara syok dan panik digebuk warga.

   "Ya terus siapa? Masa tiba-tiba Dateng sih! Mana lewat kurir lagi." Sengit Aruna.

   "Orang selundupan dari mana lo? Rohingya?!"

22/03/24  :  Ytanievly

🚧🚧🚧

Prolognya singkat aja biar g bosen🤡

  

Boyfriend From Isekai [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang