0.1

1.5K 35 0
                                    

Hai selamat datang 🎉
Btw ini cerita pertama gue di WP, jadi mohon maaf kalau kalian readers sesepuh WP ngerasa kalau cerita ini mirip kaya cerita punya org lain. Cerita ini murni hasil pemikiran otak gue yang berisik awowgwowg.

Gue bakal berusaha mengolah ide-ide dari otak gue biar bisa jadi hiburan. Just for fun😋 gue cuma pengin ngehibur kalian-kalian semua yang udah mampir di cerita gue ini 🎉🥳

Gue ngehibur kalian, kalian pun harus ngehibur gue. Cuma vote sama komen doang kok. Terserah lo mau komen apa, random juga ga apa-apa 😋 curhat juga boleh🗿
Salam dari author nolep👉👈🥸


Happy Reading🗿

____________________________

____________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Brukk!!

   Aruna terpental juga beberapa buku yang ia bawa berjatuhan. Suaranya meringis menahan sakit akibat terjatuh terlalu keras.

   "Kacamata gue." Tangannya meraba lantai secara acak hingga ia menemukan apa yang dicari.

   "Kacamata lo retak kah? Gue bakal tanggung jawab kalau retak." Tangannya mengulur ke depan memberikan bantuan.

   "Thanks." Aruna berdiri, membenarkan letak kacamatanya dan menatap seseorang di depannya. "Kacamata gue oke kok, Sans ae."

"Sorry, eh ini buku punya lo."

Aruna menerimanya.

   "Boleh kenalan? Nama lo?" Dia mengulurkan tangannya.

   "Aruna cantik jelita. Panggil aja Aruna." Ucapnya sambil menyelipkan rambutnya di belakang telinga lalu menjabat tangan.

"Gue Silly."

   "Hah? Sili*" Aruna melepas earpods  yang menyumpel di telinganya.

   "Silly lah!" Dia menepuk lengan Aruna. "Es-ai-el-el-way..."

   "Ohhh Silly..." Aruna menganggukkan kepalanya. Ternyata dia salah dengar. Kirain itu, Aruna jadi malu sendiri.

"Well, mulai sekarang kita temenan?"

   Siapa sangka bermodal menabrak orang malah menjadi teman. Haruskah Aruna berburu cogan kampus lalu ia tabrak akan menjadi lebih dari teman? Pacar contohnya?

Hm, boleh dicoba.

"Oy! Malah nglamun."

   "Eh iya sorry. Tadi apa?" Aruna mengerjap polos menatap gadis cantik di depannya.

   "CK tulul! Kita jadi teman, Aruna...." Silly menjadi sedikit kesal selain lemot, Aruna juga sedikit tulul.

   "Hahaha." Aruna tertawa sumbang. Sekarang ia menjadi canggung. Ingin mengucapkan sepatah katapun susah. Tidak ada topik.

Boyfriend From Isekai [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang