1.3

216 15 2
                                    

UP!😎

Paginya, Aruna sedang bersiap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Paginya, Aruna sedang bersiap. Dia bergerak memutar di depan cermin. Sentuhan terakhir dia memasang wig hitam di atas rambutnya yang pirang. Dia mengambil tote bagnya dan berjalan keluar rumah. Tepat saat dia membuka gerbang, Khagan sedang duduk di atas motornya.

"Lo ngapain nangkring depan rumah gue?" Aruna menatapnya.

"Mau berangkat bareng kamu." Jawabnya enteng. Setelah itu dia memberikan helm pada Aruna. "Sini pakai helm dulu."

Aruna mendekat pelan-pelan. Dia berdebar saat Khagan memakaikan helm di kepalanya.

"Ayo naik." Cowok itu menurunkan stan kaki di belakang.

"Harus banget ya helmnya warna pink gini?"

"Perempuan kan sukanya warna pink." Setahu Khagan ya begitu. Mangkanya dia membeli warna pink semalam.

"Tapi gue suka warna biru."

Khagan langsung mendung setelah di kill Aruna. Kesalahan cewek itu dia lupa bahwa Khagan berhati hello kitty.

'Gue salah ngomong kayanya.' Dia meringis tak enak.

Segera Aruna naik di belakang dan berucap "ayo berangkat sekarang. Gue suka kok helmnya. Thanks kha," Aruna tersenyum.

Cowok itu kembali bersinar. Dia menoleh ke belakang. "Udah?"

Aruna mengangguk saja. Setelah itu mereka berangkat ke kampus bersama.

"Kha bisa cepatan nggak?" Aruna menepuk dari belakang.

"Kenapa Aruna?"

"Ngebut ayoo! Gue buru-buru." Suara Aruna terdengar tertekan. Cowok itu menuruti.

'Bejir gue mules banget! Pengin setor!' Dia meremas perutnya.

Yang Aruna takutkan semoga tak terjadi. Ia takut cepirit. 🗿

Khagan berhenti di parkiran kampus. Dia menoleh ke belakang dan Aruna sudah tidak ada hanya meninggalkan tasnya di jok motor. Dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Matanya menangkap Aruna yang tengah berlari memegangi perutnya. Dia berteriak memanggil.

"Aruna!"

Tentu saja tidak akan terdengar. Khagan mengambil tote bag yang berisi pin-pin karakter beserta gantungan pom-pom. Dia segera pergi.

Sepuluh menit Aruna baru keluar dari bilik toilet. Dia berdiri di depan wastafel untuk mencuci tangannya dengan sabun.

Dia tiba-tiba tersadar. "Anjir tas gue ketinggalan!" Dia langsung berlari keluar.

Silly menghadang sosok cowok yang kemarin memperebutkan bestinya. Dia melihat tas Aruna yang di tenteng oleh Khagan. Tapi pemilik tas itu malah nggak ada. Sepanjang koridor sebenarnya Khagan menjadi pusat perhatian karena dia membawa tas perempuan sedangkan dia laki-laki.

Boyfriend From Isekai [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang