3.3

33 8 2
                                    

Up! 💋💋

Up! 💋💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_-_

Khagan akhirnya bisa bernapas lega, takut Aruna ketahuan oleh teman-temannya. Dia sudah menyetel tayangan Disney di tv kamarnya agar Aruna anteng sambil makan toast yang dia buat. Khagan menyalakan AC-nya agar Aruna tidak kepanasan. Cewek itu fokus sekali menonton Frozen, dengan kaki bersila di atas kasur Khagan.

"Aku mandi dulu yang, sebentar kok. Di sini aja ya, jangan keluar-keluar." Khagan menepuk-nepuk puncak kepala Aruna dengan lembut.

"Iya bawel," jawab Aruna tanpa menoleh.

Khagan tertawa geli, dia memeluk pinggang Aruna dan mencium pipinya dengan lama. Sampai terdengar suara decapan dari bibir cowok itu.

"Gemes banget sayangnya mas," bisik Khagan. Setelah itu dia pergi ke kamar mandi.

Tepat setelah pintu kamar mandi tertutup, Aruna langsung guling-guling di kasur Khagan. Kakinya menendang-nendang asal.

"Anjir, jantung gue deg-degan." Aruna salting lagi.

Sebenernya, Aruna tidak terlalu suka film Disney, tapi karena Khagan yang menyetelnya, Aruna diam saja pura-pura suka. Diam-diam Aruna mengganti tayangan Frozen menjadi film kesukaannya. After.

Mumpung Khagan lagi mandi, Aruna nonton sebentar saja sambil menghabiskan toast-nya. Walaupun film ini bergaya barat dengan pergaulan bebasnya yang identik, Aruna tidak sekalipun berniat mengikutinya. Bukan karena ia masih di Indonesia, kalaupun dia ada di luar negeri pun, dia tidak akan mengikuti pergaulan bebas anak-anak muda kebanyakan. Karena etika dan sopan santun yang ditanamkan oleh orangtuanya selalu ia pegang.

Ujung-ujungnya pernah membangkang juga.

Aruna menelan ludahnya, adegan kissing yang ia tunggu-tunggu. Dia menatap layar tv dengan serius tanpa berkedip. Tapi sekalinya dia berkedip seluruh penglihatannya gelap semua. Dia menoleh-noleh pun masih tetep gelap. Hidungnya mencium aroma segar yang sangat khas.

Seperti matanya sedang ditutup oleh sesuatu, kini sudah menjadi terang. Aruna menoleh melihat Khagan sedang berkacak pinggang sambil memegang remot tv. Aruna hendak meraihnya namun Khagan menyembunyikan tangannya ke belakang punggungnya.

"Anak kecil nggak boleh nonton film dewasa ya," Khagan tiba-tiba berkata seperti itu. Aruna cemberut, itu tidaklah benar.

"Aku udah punya KTP." Protesnya kesal.

Khagan menghela napasnya. "Sama aja sayang, ratingnya tuh 21+, kamu belum segitu umurnya,"

Cowok itu mengganti dengan film Doraemon. Aruna semakin cemberut, Khagan duduk di sampingnya sambil menatap Aruna yang pura-pura fokus dengan tv.

"Ngambek eum?"

'pakai nanya!' batinnya kesal. Aruna diam saja.

"Kalau mau nonton yang kaya gitu pas kita udah sah,—" Khagan mendekatkan bibirnya pada telinga Aruna. "Biar langsung praktek sama aku, sampai kamu puas,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Boyfriend From Isekai [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang