1.5

222 15 0
                                    

UP!🔥

🎧 Fantasize - Ariana Grande

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎧 Fantasize - Ariana Grande

_-_

Setelah sampai rumah, Aruna segera bersih-bersih. Dia juga memesan go puud untuk makan. Sambil menunggu pesanannya datang, Aruna maskeran di wajah. Dia berbaring terlentang mengadah menatap ke langit-langit kamarnya.

Dia mendadak teringat chat dari Khagan. Mustahil dia tidak salting. Apalagi akhir-akhir ini mereka sering bersama. Apalagi act of service dari cowok itu yang sering membuat jantung Aruna berdetak kencang.

"Kalau dia salah kirim, pastinya langsung dihapus untuk semua orang dong, tapi sampai sekarang enggak tuh," gumam Aruna. Hatinya resah. Gundah gulana.

Cewek gampang baper dan salting emang.

Aruna mengutuk hatinya yang gampang tersentuh. Dia takut dipermainkan lagi. Khagan cowok yang baru ia kenal bahkan Aruna tidak tau banyak tentang kehidupannya, sirkelnya, bahkan pacar sekalipun (kalau ada).

"Cowok ganteng kaya gitu nggak mungkin jomblo," Aruna berucap pelan. "Mungkin dia salah kirim, mau bales pacarnya eh malah nyasar ke kontak gue."

"Sialan! Kenapa hati gue sakit gini sih!" Aruna mengedip-kedipkan matanya agar tidak ada air yang keluar dari sana.

"Dia cuma suruhan papi buat jagain gue di sini. Nggak lebih dari itu." Setelah itu Aruna bergerak ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya.

Kenyataannya memang begitu. Aruna harus terima lapang dada.

Byuurr...

Aruna menatap wajahnya yang basah di cermin wastafel. Wajah aslinya tanpa modifikasi wig dan softlens. Rambut pirangnya berkilauan karena tersorot lampu.

"Gue merasa bersalah. Lidya sama Risa pasti benci sama gue. Gue udah bohongi mereka. Gue nggak nunjukin siapa gue sebenarnya."

"Gue munafik," ucapnya bergetar. "Gimana kalau mereka nggak mau temenan lagi sama gue?"

"Gue takut ditinggal, gue nggak mau sendirian...hiks," Aruna menunduk membiarkan air matanya mengalir.

"Gue takut..." Hari ini Aruna full galau. Entah kenapa hatinya sekarang menjadi mudah sensitif. Tangannya terangkat memegangi perutnya.

"Shh... Perut gue sakit banget." Dia berjongkok. "Aaarrhh...mak makan maaak...makan..." Ternyata Aruna kelaparan.

"Go puud nya lama banget sih anjir!" Aruna berjalan tertatih ke depan rumah. "Mana sih! Nggak tau apa anak orang udah kelaparan gini."

Aruna lupa dia tidak memakai penutup kepala. Sudah terlanjur jauh dari kamar di mencoba bersikap bodo amat. Yang penting makan.

"Shh...kaki gue kenapa ikut-ikutan sakit sih! Aishh nyusahin lo pada." Dia misuh-misuh.

Boyfriend From Isekai [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang