2.5

103 12 0
                                    

Up! 😈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Up! 😈

🎼 Favorite - Isabel LaRosa

_-_

Basemen mall menjadi saksi bisu keduanya 'seperti itu', setelah kesalah pahaman yang nyaris membuat mereka putus part 2.

Seperti cicak, Aruna duduk nemplok pada Khagan di kursi kemudi. Mumpung sepi, lagipula Khagan juga yang banting stir ke basemen mall dari pada pulang ke unitnya atau ke unit Aruna. Takut me timenya diganggu lagi oleh tiga cunguk itu.

"Kamu ngerokok?" Matanya sedari tadi salfok pada bungkus rokok Marlboro di dashboard mobil.

Sama sekali tidak ada jawaban dari Khagan, membuat Aruna mendongak menatap wajahnya.

"Kenapa nggak jawab?"

Deg!

"Eummh..." Kedua matanya perlahan terpejam menikmati alur kehidupan.

"Ahh....hahh...."

Blank. Aruna ngeblank rasanya dia tidak mau berhenti mencecap lembutnya bibir itu, apalagi seiring ciuman yang sedang berlangsung hidungnya seolah dimanjakan oleh aroma parfum Khagan yang maskulin namun menenangkan.

"Aku nggak ngerokok sayang," ucapnya tanpa meninggalkan jarak antara wajah keduanya. Tangan kanan yang melingkar di pinggang Aruna dan tangan kiri yang menangkup wajah cantik yang sedang terpejam perlahan-lahan terbuka membuat mereka saling memandang.

"Itu punya Nolan, aku udah lama berhenti ngerokok." Jelasnya sambil mengusap pipi Aruna.

"Kenapa berhenti?"

Khagan tersenyum lembut dan akhirnya menjawab, "biar kamu nyaman sama aku,"

'askskskskksk jir lahh.'

Khagan menunduk melihat wajah Aruna yang terbenam di dadanya. Tangannya terangkat mengusap-usap rambut hitam panjang itu walaupun cuma wig biasa tapi getarannya bisa sampai ke hati kecil Aruna.

"Ibu juga nggak bolehin aku ngerokok, nggak sehat."

"Terus kenapa waktu itu ngerokok?" Aruna mengangkat wajahnya.

"Penasaran, lagian temen aku juga nawarin ya udah coba aja." Khagan berterus terang mengingat kejadian di mana dia masih menjadi Maba kala itu.

"Jir sesat banget temen kamu."

"Shutt, ngomongnya kasar gitu siapa yang ngajarin hm?"

Ibu jari Khagan mengusap-usap bibir Aruna, menekan bibir bawahnya agar terbuka.

"Nggak boleh ngomong kaya gitu-" Khagan menunduk.

Cup!

Lagi untuk kesekian kalinya.

Boyfriend From Isekai [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang