1.7

239 19 1
                                    

UP!😘

Terimakasih yang udah vote dan komen, kalian baik banget ❤️❤️
aku jadi terharu 😇🤧
Terimakasih banyak yang udah mau follow aku, aku follback yaa🥰 🥰

Terimakasih yang udah vote dan komen, kalian baik banget ❤️❤️ aku jadi terharu 😇🤧Terimakasih banyak yang udah mau follow aku, aku follback yaa🥰 🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_-_


Setelah cekcok di jalan, Aruna akhirnya sampai juga di tempat tujuan. Dia memarkirkan motornya. Di depan pintu masuk, Risa sudah menunggunya. Aruna menghampiri.

"Lo kenapa anjir? Gusrak?" Risa menatap penampilan Aruna tanpa berkedip. Celananya sobek di bagian lutut serta cardigannya di bagian siku. Nyeker pula.

"Biasalah calon pembalap." Aruna tertawa. Padahal lututnya mengucur darah.

"Ya udah ayo masuk, gue ambilin plester buat luka lo."

Setibanya di dalam, suara-suara orang berteriak heboh memekik telinga Aruna. Kepalanya menoleh mencari-cari sumber suara.

"Sini duduk." Risa membuka kota p3k dan mengeluarkan kasa.

"Nggak usah Ris. Langsung anterin gue ke mereka."

"Tapi luka lo-..."

"Plis Risa! Anterin gue," Aruna semakin panik sampai dia mengabaikan rasa perih di lututnya.

Risa menarik tangan Aruna membawanya ke tempat di mana pertandingan berlangsung. Sesampainya di sana, memang sangat ramai. Aruna melihat ke arah ring. Seketika emosinya kembali naik ke ubun-ubun.

"Emang dasar sama-sama cowok sinting! Gue kasi bogem muka lo semua!" Aruna mendekati ring tinju.

"Ar udah!" Risa menarik tangannya.

"Apasih lepas!"

Brugg!

Aruna tersentak kaget. Dia langsung menghampiri lebih dekat.

"Kha! Lo...lo nggak apa-apa?" Aruna berdiri cemas di samping ring. Khagan tumbang setelah mendapat bogeman dari Noah.

"A-aruna?" Kepalanya menoleh menatap Aruna. "Kamu di sini?" Cowok itu segera berdiri.

"Iyalah anjir! Gara-gara lo tau gak? Lo tuh sama Noah kaya anak kecil! Gini doang ribut!" Emosinya naik lagi.

"Biar kamu nggak diganggu dia lagi, doain aku semoga aku menang." Setelah berkata, Khagan kembali menghadap Noah menyelesaikan pertarungan.

Dia harus menang. Jika dia kalah dia harus melepaskan Aruna.

Buagg!

Brugg!

Noah terlempar.

"Salam dari Binjai!" Aji berteriak keras.

"Ayo Kha! Hajar terus! Jangan bikin malu kita!" Tiger ikut-ikutan.

Boyfriend From Isekai [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang