2.1

166 15 1
                                    

UP!! 😘😘

UP!! 😘😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_-_

Setelah membuat Aruna tenang di dekapannya, Khagan merunduk penasaran dengan wajah Aruna yang sekarang sedang berekspresi seperti apa. Sebelumnya, dia sudah menggeser posisi agar Aruna berada di sampingnya saja. Berbantalan lengannya menghadap ke arah dadanya yang bidang. Khagan hanya takut, kalau tidak seperti ini nanti ada yang tegak tapi bukan keadilan.

Khagan senang bukan main, Aruna sudah tidak memberontak saat dia peluk erat seperti ini. Tapi tanpa sepengetahuan cowok itu, sejujurnya Aruna masih menyimpan rasa canggung dan waspada. Selagi cowok itu tidak aneh-aneh masih bisa Aruna toleransi. 

Hari ini seperti yang dikatakan Aji, Khagan merencanakan quality time bersama Aruna, walaupun hanya sekedar bercerita saja. Setidaknya dia sudah berusaha untuk lebih dekat dengan cewek berlogat judes dan galak ini. 

"Sayang..." Panggil Khagan mendayu. Tangannya terus mengusap-usap lengan Aruna.

"Sebenarnya aku juga bukan orang Indonesia asli," paparnya.

Aruna mendongak dengan wajah penuh tanya. Tangan kiri Khagan terulur untuk mencubit pipi Aruna dengan pelan. Gemas pengin gigit pipinya, tapi nanti Aruna marah, Khagan tidak jadi.

"Bapak aku orang Belanda." Singkatnya, berharap Aruna paham karena kalimat terakhir yang ia ucapkan memiliki makna yang sangat jelas. 

"Terus apa?"

Khagan tersenyum lembut, tidak sesuai ekspektasi. Tak apa, dia akan menjelaskan.

"Jadi kamu nggak tau?" 

Aruna menggeleng. 

"Kamu tau cerita tentang penjajahan Belanda ke Indonesia?" Khagan memberikan sedikit clue.

"Gue tau sedikit, karena gue pindah ke sekolah internasional. Di sana nggak ada pelajaran itu."  

"Nggak apa-apa, aku yang ceritain. Jadi dulu, ibu aku ketemu sama bapak pas Belanda masih belum pergi dari Indonesia padahal Indonesia udah merdeka, waktu itu bapak masih berumur delapan belas tahun, sedangkan ibu tujuh belas. Mereka nggak sengaja ketemu, dan bapak malah suka sama ibu. Lama-lama bapak sering nemuin ibu dan ibu akhirnya juga suka sama bapak. Tapi karena bapak orang Belanda, kakek marah besar sama ibu. Ibu dikurung nggak boleh ke mana-mana. Ibu kabur ketemu sama bapak, terus aku ada." 

"Hah?"

"Kamu enggak paham ya?" Khagan melihat Aruna menggelengkan kepalanya ragu-ragu. 

Boyfriend From Isekai [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang