1.1

353 22 0
                                    

Up!!😋💘

      Aruna terus berlari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aruna terus berlari. Dia menaiki tangga hingga berada paling atas tribun lapangan basket. Suasana yang hening dan tenang apalagi hanya dia sendirian di sana.

Bruk!

Aruna duduk di sana. Tangannya mengusap-usap pipinya yang basah. Dia sudah tidak menangis lagi, untuk apa lama-lama menangisi cowok bangsat itu.

Gak penting!

Khagan menghampiri Aruna. Dia duduk di sampingnya. Cowok itu hanya diam, membiarkan Aruna menetralkan amarahnya.

Dia juga tidak mau kena semprot Aruna. Biarlah nanti ia bicara pelan-pelan.

"Ngapain lo di sini?!" Tanya Aruna sinis.

"Em, aku mau nemenin kamu. Jangan sendirian di sini," Ucapnya lembut. Raut wajahnya terlihat khawatir.

Tangannya terangkat, dia berkata
"ma-maaf..." Khagan mengusap kedua pipi Aruna yang basah.

"Jangan nangis lagi, aku minta maaf..." Khagan menatap Aruna lekat.

Sesaat Aruna terpaku tapi ia segera menepisnya. Dia kembali menatap ke depan.

"Apa sih! Bukan salah lo."

Setelah itu mereka sama-sama diam. Semilir angin menerbangkan surai panjang Aruna.

Dia menghembuskan napasnya dengan berat.

"Kenapa sih lo ngikutin gue terus? Lo ada taruhan juga sama temen-temen lo?"

Aruna melirik sinis.

"Enggak gitu, sebenarnya aku disuruh buat jagain kamu." Dia berterus terang.

Melihat Aruna menoleh kepadanya, Khagan tersenyum simpul.

"Maksud lo?"

"Ada laki-laki yang nyuruh aku, dia bilang; aku harus turuti semua perintah kamu, juga lindungi kamu."

Aruna terdiam. "Si-siapa orangnya?"

'Apa itu papi?' Batin Aruna

Cowok itu menggeleng. "Dia bilang ini rahasia."

Aruna berdecak kesal. Apalah rahasia-rahasiaan!

"Kamu pagi ini nggak ada kelas?" Dia mencoba mencari topik lain.

Boyfriend From Isekai [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang