0.4

593 18 0
                                    

🆕

🤡🤡

🗿Happy Reading🗿

______________________

   Hari telah berganti, pagi ini Aruna melakukan rutinitas seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Hari telah berganti, pagi ini Aruna melakukan rutinitas seperti biasanya. Langkah kakinya sudah sangat pede menelusuri lorong-lorong kampus. Sekelebat bisikan-bisikan aneh yang Aruna dengar dari mahasiswa lain yang berlalu lalang tak ia hiraukan. Aruna sudah memupuk mood bagus untuk melewati hari yang diprediksi cukup melelahkan.

   Sampai di dalam ruangannya, Aruna mengambil tempat duduk yang berada di barisan tengah lumayan ke belakang. Melirik ke arah samping, di sana ada tote bag milik Silly yang tergeletak. Sedangkan orangnya tidak ada. Pacaran mungkin.

"Eh guys! Gue ada berita penting nih!"

   Suara cempreng Cheryl menyita perhatian penghuni ruangan yang lumayan ramai termasuk Aruna.

"Ada dosen baru yang ngajar kita pagi ini!"

Krik krik....

   Ohh... Mereka hanya mengucapkan itu sebagai balasan.

   "Ih kok respon kalian cuma gitu?" Cheryl mengimutkan suaranya. Iuwww

   Aruna menahan tawa. "Lah terus? Gue harus jungkir balik gitu dengernya?" Ucapnya pelan.

   "Kalian tanya dong, dosennya laki-laki apa perempuan," lanjut Cheryl tidak menyerah.

   Dan salah satu laki-laki yang duduk di sebelah Aruna bertanya demikian.

   "Dosennya laki-laki! Tanya lagi dong, ganteng apa enggak," jawab Cheryl antusias.

   Suara malas dari ujung depan menimpali Cheryl. Membuat gadis centil itu jingkrak-jingkrak.

   "Dosennya ganteng bangett! Banget! Banget malah!"

   "Cewek gaje, kaya nggak pernah lihat cowok ganteng aja."

   Aruna menoleh ke samping kanan. Menguping pembicaraan segerombolan laki-laki teman satu ruangannya.

   Tiba-tiba saja dari arah pintu, Silly berlari kecil dan segera duduk di kursinya hingga tak lama masuklah dosen yang Cheryl bilang-bilang tadi.

   Aruna menyipitkan matanya meneliti sosok dosen yang sedang berjalan gagah menuju meja di samping papan tulis.

   "Kok kaya nggak asing ya?" Gumamnya bingung.

"Selamat pagi," sapanya dengan ramah.

"Pagi pak," jawab mereka semua kompak.

   Aruna melepaskan kacamatanya. Mengelap kacanya dan memakainya kembali. Tunggu dulu, sepertinya Aruna merasa Dejavu dengan suaranya.

Boyfriend From Isekai [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang