kabur dari rumah

479 43 4
                                    

❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜

"KAMU ITU UDAH BESAR!! KAMU SEBAGAI KAKAK HARUSNYA NGALAH SAMA ADIK ADIK MU!" BENTAKAN ITU MEMBUAT NERO MENATAP DINGIN IBUNYA. ibunya yang merasakan tatapan dingin dan tajam anaknya itu terdiam, putrinya yang baru menginjak usia 15 tahun ini berani menatap kurang ajar dirinya.

Plakk

suara tamparan terdengar sangat keras membuat seisi rumah sedikit terkejut dengan tindakan sang ibunda.

"Masih kecil tapi sudah berani bertindak kurang ajar gitu ke orang yang telah melahirkan mu?! Mau jadi apa kamu besar nanti HAH?!"

Nero menyentuh pipinya yang terasa perih dan berdenyut denyut itu, ia hanya menunduk memegang pipinya sembari mendengarkan omelan ibunya.

'padahal baru saja dia mengatakan aku sudah besar tapi sekarang dia mengatakan aku masih kecil?' batin Nero tersenyum miris.

"aku gak mau tau, kau bersihkan rumah ni sekarang juga, sampai aku pulang, rumah ini belum bersih...habis kau sama aku"ucap sang ibu lalu pergi keluar diikuti oleh sang ayah, keduanya langsung berangkat pergi ke pasar.

"Makanya gausah ngelawan mama"ucap sang kakak pertama yang sedari tadi diam.

"Bacot"ucap Nero 

"Ngelawan aja terus, mati nanti kau sama mama"ucap sang kakak masuk kedalam kamar.

"yah yayayaya kena marahh" ucap sang bungsu mengejek Nero.

Nero menatap jengkel pada adik bungsunya tersebut, adiknya itu langsung mengajak abangnya untuk pergi meninggalkan Nero saat menyadari tatapan maut dari kakak keduanya itu.

"Ayo pergi bang, nanti dia tantrum" ucap adik busuk nya itu.

"ayuu"

Nero kini sendirian diruang tamu, ia sangat emosi dan kesal, pikiran nya terus membayangkan ibunya yang memarahinya, ayahnya yang terus mengompori sang ibu agar memukul dirinya menggunakan kayu dan sng kakak serta adik adiknya yang hanya diam saja melihat aksi sang ibunda.

"Hah...kayaknya keinginan ku untuk pergi memang tepat"ucap Nero berjalan menuju kamar didepannya, tatapannya begitu kosong tapi pikiran nya sangat berisik, ia sedang menyusun rencana untuk kabur dari rumah saat ini.

Memasuki kamar orang tuanya, ia mulai mencari cari duit disana untuk menjadi bekal perjalanan nya kabur dari rumah, akhirnya ia menemukan dompet sang ayah, ia lalu mengambil sebagian duit yang ada di dompet itu menyisakan setengah dari dompet tersebut, ia lalu pergi diam diam keluar dan masuk kedalam kamarnya, mulai memasukkan baju kedalam tasnya, ia bergerak begitu cepat karena ia tau ayah dan ibunya akan segera kembali karena dompet sang ayah tertinggal, setelah selesai mengemas barang ia lalu pergi menggunakan gojek yang biasa mangkal didekat rumahnya.

"Bang anterin saya ke stasiun"ucap Nero

"Bowleh"

"Cepetan ya bang"

"Siap neng"

.

.

.

.

Sesampainya di stasiun ia langsung memesan tiket menuju bandara, ia bener benar nekat ingin hidup bebas dan terlepas dari keluarganya.

Saat sampai dibandara ia hanya bengong saja dikursi antrian, ia baru berpikir bahwa ia masihlah anak dibawah umur karena tak punya ktp dan wali, ia mulai mencari cari di internet cara naik pesawat tanpa ktp, ia menemukan nya tapi harus menggunakan paspor atau tidak SIM. Lagi lagi ia merenung karena tidak punya keduanya.

Tak mau menyerah, ia berusaha memutar otaknya dan melihat sekeliling, ia melihat tempat pembuatan paspor disana, langsung saja ia berangkat kesana.

"Ahh...bagaimana cara membuat paspor tanpa dokumen?" Guman Nero kembali termenung (disini author juga termenung)

"Ohya cheat aja, aku kan mc"ucap Nero

(Disini author udah capek mikirin gimana supaya bisa nih cerita tetep jalan)

"Ahahah akhirnya dapet juga"ucap Nero menatap paspor yang sudah jadi.

"baiklah kalau begitu mari kita pesan tiket"ucap Nero berjalan, setelah memesan tiket menuju kota impian nya sejak dulu.

Bandung

Butuh waktu 18 jam untuk sampai kesana tapi karena ia naik pesawat jadi ia mungkin 12 jam saja tapi itu hanya pemikiran author saja, author gak tau berapa lama sampai ke Bandung dari Padang ke Bandung.
Wkwk

Bruk

Nero tak sengaja menabrak seorang gadis cantik yang ikut terjatuh karenanya, akibatnya barang barang gadis itu berantakan, karena Nero merasa bersalah ia akhirnya membantunya setelah mengambil tiketnya yang tadi sempat terjatuh dan menyimpannya ke dalam kantong.

"Gomawo" ucap gadis cantik itu

"ah kamshamida"ucap Nero dengan polosnya menjawab perkataan gadis didepannya.

Gadis itu hanya terkekeh lalu memberikan sebuah buku yang agak tebal kepada Nero.

"Kalau begitu selamat tinggal"ucap nya pergi meninggalkan Nero.

"Dia bisa bahasa Indonesia toh"ucap Nero.

Teng neng neng

Suara pengumuman pramugari membuat Nero bergegas menuju tempat antrian masuk pesawat, saat sampai gilirannya ia diminta pramugari untuk pergi ke pesawat satu lagi .

"Hah? Okelah"ucap Nero mengiyakan perkataan pramugari tersebut.

❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜

lookism × OC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang