ajakan?

211 31 1
                                    

❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜

"APA YANG TERJADI SAAT INI...?" SUARA NERO BERHASIL MEMBUAT MANAJER ARU BERHENTI. Nero dan pria itu sama sama terkejut, saat Nero mulai memahami situasi tersebut ia menatap tajam manajer aru tersebut.

"T-tidak, ini tidak seperti yang anda lihat!"ujar nya terlihat gugup

"Aku tidak tau bahwa ada sampah juga disini"ucap Nero membuat manajer aru terdiam, sepertinya dia juga kesal dengan ucapan Nero.

"Hei cewek bangsat! lebih baik kau rahasiakan saja ini"ucap manajer aru mengepalkan tangannya, ia berjalan melewati Nero.

Nero menatap telinga deok yang berdarah dan Seok yang pingsan, Nero dengan cepat menahan manajer aru.

"Lepaskan aku bangsat"ucap pria itu

"Mana mungkin aku melepaskan mu setelah kau menyakiti teman ku"ucap Nero tersenyum manis.

"Deok, pergilah kerumah sakit terlebih dahulu"ucap Nero pada deok.

Deok mengangguk lalu membawa Seok pergi meninggalkan ruangan tersebut.

"hah...percuma saja kau melakukan itu----"

.

.

.

"Selamat datang Nero"

Nero menatap aru yang menyambut nya dengan ramah, Nero jadi curiga dengan sikap aru yang berbeda.

"Ada apa kau memanggilku?"tanya Nero kepada aru.

"Aku sudah keluar dari ptj dan membuat perusahaan ku sendiri--"

"Jadi?" Nero menatap aru dengan datar.

Aru menahan kekesalan nya karena tingkah Nero yang bener benar menyebalkan menurutnya.

"Bergabung lah dengan perusahaan ku! Aku janji kita akan sukses melebihi ptj"ucap aru dengan bangga.

"Terimakasih atas tawarannya tapi aku tidak tertarik"ucap Nero berbalik.

"Hah...apa kau punya pilihan?"tanya aru membuat Nero berhenti dan menoleh menatap aru dengan bingung.

"Ini adalah rekaman cctv dimana kau menghajar manajer ku...jika aku menyebar kan ini, karir yang belum kau gapai itu akan hancur---"

"Apa aku terlihat peduli?"tanya Nero dengan dingin.

"dengar aru...aku ikut audisi sampai menjadi traine ini karena ada teman ku, teman ku keluar maka aku juga"ucap Nero membuka pintu tapi seperti pintu itu dikunci dari luar.

"...."

"Apa yang kau lakukan aru?"ucap Nero berbalik, saat ia berbalik, ia tak menemukan aru melainkan banyak nya pria yang menatapnya dengan tatapan nafsu.

"Ah...dasar wanita gila"ucap Nero.

.

.

.

"Kamu ingin keluar?"

"Teman ku sudah keluar jadi aku juga keluar lah"guman Nero

"Ahh...padahal kalau bakat mu digunakan dengan benar, pasti akan sukses besar"

"terimakasih tapi aku sama sekali tidak tertarik dengan hal itu, keluarga ku juga tidak merestui nya"ucap Nero

"yahh baiklah"

Nero keluar dari ruangan, setelah pintu tertutup Nero bertemu dengan DG.

'lagi lagi dia'batin Nero

Nero hanya menunduk sedikit dan berjalan melewati DG tapi tangannya ditahan oleh DG.

"Apa yang kau inginkan?"tanya Nero menatap DG dengan tajam.

"Kau keluar?"tanya DG sembari menatap tangan Nero.

"Tidak ada alasan bagi ku untuk disini"ucap Nero menarik tangannya dengan kasar membuat DG menatap mata nya.

'aku merasa familiar dengan pria ini...perasaan yang mendebarkan tapi bukan jatuh cinta.'batin Nero menatap DG

"Benar... sebaiknya kau tetap menyembunyikan diri mu, aku tidak ingin milikku dipertontonkan didepan orang"guman DG

"Loh? DG, kau disini juga"

Nero menatap DG kemudian dia berbalik dan pergi meninggalkan DG.

"Apasih yang dia maksud"gerutu Nero.

Nero memperhatikan tangannya, ntah sejak kapan ada plester ditangannya, Nero saja tidak sadar bahwa tangannya terluka, seperti nya karena pertarungan yang terjadi beberapa hari yang lalu.

"Dia memang orang yang susah di tebak"ucap Nero meninggal gedung PTJ.

sedang disalah satu jendela, DG memperhatikan Nero dari atas, ia melihat gadis itu berjalan menghampiri Seok yang sudah menunggu.

"...."

❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜

lookism × OC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang