DARMAWISATA

407 48 1
                                        

❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜

S

UARA RAMAI DITAMAN BERMAIN MEMBUAT NERO JADI LINGLUNG DITAMBAH DIRINYA SELALU DITARIK KEMANA MANA OLEH MIJIN DAN HANEUL. Nero hanya diam ketika kedua gadis itu merias dirinya dengan melepaskan kepangan rambutnya dan memakaikan bando pada dirinya.

"WAHH Nero benar benar imutt dehh"ucap haneul terpesona.

"Ayoo kita kesana!"ajak mijin ke tempat lain.

Nero hanya mengikuti teman temannya itu dari belakang, mereka menghabiskan waktu cukup lama bermain.

"aku benar benar lelah"guman Nero saat teman temannya lengah, ia akan kabur tetapi belum sempat kabur, adek kelas mereka yaitu jae hye datang dan bergelayutan dilengan Nero.

'AAAAAA'

.

.

.

"Akhirnya bisa lepas juga"ucap Nero menghela nafas lelah.

"NERO!!!"  "KYAA"

Nero menyentuh dada nya karena rasanya jantungnya akan copot jika tidak dipegang, yui hanya tertawa melihat reaksi Nero yang lucu menurut nya.

"Kumohon hentikan...aku lelah"guman Nero

"Nero! aku bawa makanan, kamu mau?"tanya yui

"Aku hanya ingin minum"ucap Nero

"Ada kok ada"ucap yui menyediakan minuman untuk Nero.

'ada untungnya juga dia disini'batin Nero tersenyum, ia menerima minuman dari yui tersebut.

"aduh aduh aduh"

Nero menatap yui yang terlihat kesakitan.

"Ada apa girl?"tanya Nero khawatir.

"Perut ku mendadak sakit, aku ke toilet dulu ya!!"ucap yui langsung berlari ke toilet.

"Wah..."

"Ternyata kau disini"

Nero menoleh dan menemukan zin yang sedang menggendong tas mijin dan haneul.

"wah kebetulan sekali"ucap Nero, ia menepuk tempat duduk disampingnya yang kosong, mengkode zin agar ia duduk disampingnya.

Zin lalu duduk di samping Nero, ia terlihat sangat lelah dan tertekan.

"hp ku ada ditas mijin"ucap Nero meminta tas mijin pada zin, zin lalu memberikannya pada Nero.

"kau terlihat lelah, mau minum?"tanya Nero menawarkan minuman nya pada zin.

"Terimakasih"ucap zin menerimanya dan mulai meminumnya hingga habis.

'banyak sekali SMS dari mereka'batin Nero membaca pesan pesan yang dikirim.

Zin memperhatikan Nero yang terlihat sangat fokus dengan handphone nya, zin jadi penasaran mengapa Nero selalu senyam senyum lihat handphone nya.

"Apa kau punya pacar?"tanya zin membuat fokus Nero teralihkan.

Nero mematikan handphone nya dan menyimpannya kembali dikantong roknya.

"Tidak ada"ucap Nero

"Lalu kenapa kau selalu senyum senyum melihat handphone, aku jadi berpikir kau punya pacar"ucap zin

Nero hanya tersenyum dan mengambil minuman yang tersisa es batu nya tersebut, ia memakan es batu tersebut.

"Cemilan mu aneh"ucap zin

"Aku tidak punya pacar, itu pesan dari keluarga ku"ucap Nero menjawab kebingungan zin.

"Begitu ya, jadi kau tidak punya pacar kan?"tanya zin memastikan.

"Tidak ada"ucap Nero

"Syukurlah"guman zin.

"Hmm... bisakah kamu menceritakan sedikit tentang keluarga mu?"tanya zin penasaran.

"eum...gimana ya aku menceritakannya"ucap Nero bingung.

"Ceritakan saja tentang hubungan mu dengan keluarga mu, berapa saudara mu"ucap zin

"Hubungan ku dengan saudara ku....ah kami tidak ada hubungan darah"ucap Nero

"benarkah? beda ayah?"

"bukan begitu..pokoknya hubungan ku rumit dehh, intinya aku punya 3 kakak laki laki dan 2 adik laki laki"ucap Nero

"begitu yaa"ucap Nero

"2 adik laki laki ku berhubungan darah dan 3 kakak laki laki ku tidak ada hubungan darah"ucap Nero

"ahh...aku paham"ucap zin, sejujurnya dia tidak paham tapi dia senang karena Nero menceritakan tentang keluarganya pada dirinya.

"Nero..."

Nero menatap zin

"Menurut mu, bagaimana dengan orang orang berbakat?"tanya zin

"Maksud mu?"

"Ah tidak...lupakan saja"ucap zin

Nero menatap zin yang mengalihkan pandangannya, Nero tersenyum tipis dan mengelus kepala zin.

"Sepertinya kau punya dendam dengan orang orang yang punya bakat ya"ucap Nero.

"Tidak juga...aku hanya merasa tidak adil"ucap zin

"Benar juga..aku juga merasa ini tidak adil, butuh banyak usaha agar bisa mencapai sesuatu tapi berbeda dengan orang berbakat...mereka bisa mencapai yang mereka inginkan dengan sedikit usaha saja..."ucap Nero  menatap tangannya yang lengket karena Pomade zin.

"Setiap manusia memiliki bakat nya terpendam tapi kenapa kita tidak mendapatkan bakat sesuai keinginan kita ya..?"guman Nero

"benar..."

Nero menatap zin.

"Tapi, bakat seseorang bisa kita kalahkan dengan tekad dan kerja keras, persetan meski dunia bilang bahwa kita tidak berbakat, untuk kita...yang mengutamakan kerja keras pasti akan menemukan jalan dimana kesuksesan berada"ucap Nero membuat zin tertegun.

"Kita hanya patah sebentar bukan berarti menyerah"ucap Nero berdiri dan mengulurkan tangan pada zin.

"Mau menonton konser?"tanya Nero melihat banyaknya orang orang berkumpul untuk menonton konser.

Zin menerima uluran tangan Nero dan mengikuti kemana Nero akan membawanya, ia hanya fokus pada sosok Nero yang menurutnya sangat berbeda dari sebelumnya, sepertinya zin harus mencari tau lebih dalam tentang Nero.

'meski hanya tipis...tapi senyuman nya manis sekali'batin zin ikut tersenyum.

"SEOK?!"

Zin mengikuti arah mna Nero menatap, ternyata ia melihat Seok yang ikut tampil didepan nya.

"Gila!!!"

❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜

lookism × OC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang