#02

1.1K 27 0
                                    

(17.26)

Lama mengobrol membuat Carissa, Emily dan Enily tidak sadar jika sebentar lagi akan gelap. Sore yang terasa sejuk karena matahari tertutup oleh awan yang terlihat menghitam, mendung.

Meski begitu, Carissa belum mengajak mereka pergi dari sana karena Enily yang masih terus bercerita dengan semangat. Carissa tak enak jika memotong cerita Enily. Emily sendiri, hanya fokus mendengar tanpa sadar awan mendung mulai muncul.

Tanpa mereka bertiga sadari, seorang pria yang memakai kemeja hitam lengan panjang mendekat ke arah mereka. Orang itu adalah Hades, memasang wajah datar ia berjalan menuju Carissa.

"Untung saja waktu itu yang ku injak bagian kepalanya, kalau ekor atau perut pasti ular itu sudah menggigit kaki ku...aku masih ingat ukuran nya, mungkin kurang lebih seukuran dengan pergelangan tang-"

"Ikuti aku." Ucap Hades memotong cerita panjang Enily.

Carissa langsung menoleh, ia dan Hades bertatap mata beberapa detik. Hades langsung berbalik dan melangkah pergi.

"Emily, Enily, ak-aku pergi sekarang."

"Iya kak..."

Melihat Carissa yang berjalan terburu-buru untuk mengikuti langkah Hades sampai kedua pasangan suami istri itu tidak terlihat, Emily dan Enily saling berpandangan, Enily yang mengerutkan keningnya dan Emily dengan ekspresi khawatir.

"Kamu lihat?" Tanya Enily dan di angguki Emily.

"Semoga tuan Hades tidak melakukan sesuatu yang buruk pada kak Rissa. Tangan kak Rissa sampai sedikit bergetar..."

"... memang itulah yang dilakukan tuan Hades Enily." Ucap Emily menatap adiknya.

"Apa maksud mu?" Enily sedikit terkejut karena pertama kali mendengar suara Emily yang terdengar serius, lembut namun dingin.

"Kamu memperhatikan tangan kak Rissa, sedangkan aku melihat mata nya."

"Dia tidak pernah mau bercerita...kita tidak tau apa yang terjadi pada kak Rissa, apa saja yang dilakukan tuan Hades padanya."

Mungkin kah dia juga menyakiti mental nya...

Semoga suatu hari nanti tuan Hades akan menyayangi kak Rissa.

#####

(23.53)

Carissa duduk dilantai dengan menyandarkan tubuhnya pada ranjang. Hades sendiri sudah tertidur pulas diatas tempat tidur nya tak memperdulikan istrinya yang telah ia sakiti secara fisik.

Meskipun kesusahan karna tenggorokan nya yang kering ditambah tidak ada air untuk menelan obat pencegah kehamilan, Carissa berhasil dengan bersusah payah menelannya.

Carissa memasukkan kembali obat itu kedalam laci meja. Obat yang disediakan oleh Hades, selama ini pria itu sudah mewajibkan Carissa untuk meminum nya tepat setelah mereka berhubungan badan.

Sedangkan saat berhubungan dengan Selia, Hades lah yang menggunakan pengaman, tidak mengizinkan Selia untuk meminum obat pencegah kehamilan. Karena obat itu membuat perut kekasih nya terasa sakit, jika Carissa sang istri maka Hades tidak peduli.

Mata Carissa memandang lurus ke arah pintu kamar mandi. Pikiran nya penuh dengan masa ia masih kecil dan sebelum berusia tujuh belas tahun, saat dimana Hades masih menyayangi nya, meskipun hanya dianggap sebagai adik.

"Sshh...aws.."

Masih merasakan sakit pada tubuh bagian bawah ditambah beberapa memar, Carissa hanya bisa bersyukur karna Hades tidak menyiksa nya menggunakan benda tajam seperti pisau. Carissa menoleh untuk melihat Hades yang tertidur.

H A D E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang