#19

705 20 0
                                    

(07.01)

"Eggh.."

Mata Hades terbuka perlahan, ia bangun dan terduduk diatas tempat tidur. Melihat ke sekeliling tak menemukan Carissa, pintu terbuka sedikit dan Hades langsung tau jika Carissa sudah pergi dari kamar nya.

Bergegas Hades keluar dari kamar berniat mencari Carissa. Tanpa mempedulikan gaun yang rusak berantakan dilantai kamarnya, dan juga tanpa memakai atasan Hades terburu-buru menuju lantai bawah.

Berjalan di anak tangga, mata Hades melihat seorang lelaki berkemeja biru melintas sekilas di dalam dapur. Hades mempercepat langkah nya menuju dapur, ia ingin tau siapa lelaki yang berada didalam rumah bersama nya dan Carissa.

Terlihat adik nya Tino sedang menata dua porsi sarapan diatas meja makan. Tino tak menyadari keberadaan Hades karena membelakangi nya.

"Tin? Apa yang kau lakukan di sini?"

"Kak, sudah bangun? Aku memasak untuk kita sarapan. Untungnya masih ada banyak stok bahan di lemari es." Ucap Tino tanpa membalikkan tubuh dan tetap membelakangi Hades. Setelah nya ia duduk di kursi lain yang membuat ia langsung berhadapan dengan Hades yang hanya diam di dekat pintu dapur.

"Jawab pertanyaan ku, kenapa kau disini? Dimana Carissa?" Hades ingat dengan Carissa, setelah menanyakan itu ia tak menunggu Tino menjawab melainkan langsung berjalan menuju kamar Carissa.

Ceklek.

Kosong, kamar Carissa rapi dan tidak terdapat Carissa di dalamnya. Mengingat Tino, Hades dengan cepat kembali ke dapur.

"Dimana dia? Dimana Carissa?!" Tanya Hades yang tidak dijawab oleh Tino. Tino hanya memakan sarapannya dengan tenang tanpa memperdulikan Hades yang sedang menahan emosi nya.

BRAK!

Air putih di dalam gelas hampir tumpah karena gebrakan dari Hades. Tak membuat Tino kaget sedikit pun untuk kali ini.

"Tino jawab aku!" Tanya Hades dengan membentak, ia ingin tau keberadaan Carissa karena merasa belum selesai menghukum gadis itu.

"Jawab dulu pertanyaan ku, apa yang kak Hades lakukan pada kak Rissa?"

"Kau tidak perlu tau Tino, jawab aku dimana dia?!"

"...ayah membawa nya, dan ayah juga menyuruh ku untuk menjaga kak Hades agar tidak pergi ke mansion ayah."

Ini pertama kalinya ayah ikut campur, tidak mungkin mereka tau jika bukan karena Carissa yang mengadu. Batin Hades menatap tajam Tino.

"Apa saja yang dia katakan pada ayah."

"Hah... Apa saja?" Suara Tino terdengar berubah di telinga Hades.

"Kak.., dengar, sejak tadi malam kak Rissa tidak berbicara sama sekali meskipun ayah dan bibi Bella memaksanya bercerita, memaksa dia untuk mengatakan apa saja yang kak Hades lakukan sel-"

Tanpa mendengar ucapan Tino lebih banyak lagi Hades tanpa peduli meninggalkan adiknya.

"Jika kak Hades tidak bisa membuka hati untuk kak Rissa sebaiknya kalian bercerai!

Ia melangkah kembali menuju kamar untuk bersiap. Tak mempedulikan seruan Tino meskipun ia mendengar nya jelas.

Hades membuka lemari dan mengambil acak sebuah kemeja abu-abu. Lalu memakai nya cepat. Matanya melirik nakas dan hanya terlihat ponsel miliknya disana. Ponsel Carissa sudah menghilang, ia sadar jika Carissa lah yang pasti mengambil nya untuk mengadu pada Damian.

Kembali ke bawah, Hades melihat Tino yang duduk di sofa ruang tamu. Ia berjalan ke arah adiknya dan berdiri tepat didepan Tino.

"Ayah melarang ku ke mansion nya kan? Sekarang kau pergi kesana dan ambil ponsel Carissa, berikan ponsel itu padaku."

H A D E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang