#22

1.3K 29 0
                                    

(23.24)

Hades memainkan pisau lipat yang ada ditangan nya. Mobil nya berhenti tak jauh dari rumah Carissa, ia tau rumah Carissa ditinggali oleh Selia dan ibunya.

Melihat jam kecil yang terpajang di mobil, Hades memutuskan keluar. Ia berjalan dengan memandang rumah luas milik Carissa, warisan dari ayahnya Samuel.

Dia yang menghancurkan kehidupan ku...

Seorang penjaga rumah merasa heran karena Hades yang datang berjalan kaki. Ia tak mengetahui keberadaan mobil Hades yang di tinggalkan di pinggir jalan.

"Tuan...nona Selia dan ibunya ada di dalam..."

Hades memperhatikan penjaga itu dari ujung kepala hingga kaki. Hades mengenali orang itu yang merupakan bawahan nya.

"Apa kau sendiri di sini?"

"Emm..ya tuan, dua penjaga lainnya sudah pulang dan lima pembantu wanita."

"Bagus, sekarang kau pulang lah."

"Tap- baik tuan..."

Penjaga itu menundukkan kepalanya karena tatapan tajam Hades, ia menurut dan pergi dari rumah itu.

Lalu setelahnya Hades memasuki rumah Carissa, membuka sedikit pintu utama dan telinga nya di sambut tawa dua orang wanita.

Hades melangkah masuk, tawa kedua orang wanita itu membuat mereka tidak menyadari keberadaan Hades yang berada di belakang mereka. Kedua nya membelakangi Hades, duduk di sofa dengan cemilan di atas meja kaca.

"Hahaha...putri ku memang sangat pintar, sudah berapa kali kamu melakukan nya dengan Hades di depan Carissa? Bagaimana reaksi nya? Menangis dengan histeris? Berteriak?"

"Yah...dia tidak bisa menangis dengan keras karena Hades membentaknya, yang dia lakukan menahan agar suara tangisnya tidak keluar. Air matanya sangat banyak dan aku menyukai nya."

"Apa selalu berhasil seperti itu?"

"Emm, tapi terakhir kali dia tidak menangis. Bahkan matanya terlihat menatap kami dengan tatapan kosong...apa dia sudah tidak mencintai Hades?"

"Seperti nya dia sudah mulai gila. Cepat atau lambat dia pasti akan mati tanpa kamu melakukan apapun padanya!" ucap Helsy mencium pipi kiri Selia.

"Mamaa~"

"MAMA! HADES!! AK-AGRRHHH!!!"

Tepat setelah Helsy mencium pipi Selia, Hades yang berada tepat dibelakang mereka menarik rambut Helsy dan merobek leher wanita tua itu hingga mengeluarkan banyak darah.

Selia yang mencoba menahan tangan Hades malah membuatnya tergores pisau Hades hingga kulit tangan kanannya terluka parah. Ia terduduk di lantai melihat ibunya yang berusaha untuk memegang lehernya yang terus menerus mengeluarkan banyak darah.

"A-ak-Se...lia...aa.."

Hades melihat Selia yang menangis histeris dengan berusaha meletakkan kepala ibunya di atas pahanya. Hades diam dengan tenang menikmati pembalasan yang ia lakukan.

"Hades!! Apa yang kamu lakukan!! Mama...mama bertahan lah..."

Tangisan Selia semakin keras saat Helsy mulai menutup mata nya. Ia memeluk erat tubuh ibunya dengan perasaan takut, takut karena kini ia sendiri bersama dengan Hades yang menatap dirinya seperti seekor mangsa.

Kakinya melangkah maju sedangkan Selia meletakkan tubuh ibunya di lantai, ia bergerak mundur mencoba untuk menjauh dari Hades. Matanya menatap penuh ketakutan pada pisau yang digenggam erat oleh Hades.

Hades, dia pasti mendengar semuanya sejak tadi.

"Jangan...maafkan aku Hades, a-a-aku berjanji tidak akan mengatakan apapun..." Mohon Selia melirik mayat ibunya. Ia terus mundur membawa tubuhnya menjauhi Hades.

H A D E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang