#04

879 23 0
                                    

(06.43)

Beberapa hari kemudian, Hades dan Selia mulai jarang berkomunikasi karna Hades yang selalu menghadiri rapat dan juga sibuk dengan urusan pekerjaan lainnya.

Sedangkan Selia tidak terlalu memikirkan tentang Hades, ia sibuk berbelanja barang-barang incarannya dengan uang milik Hades.

Terlihat Hades menuruni tangga dengan tergesa-gesa membawa sebuah berkas yang akan digunakan saat pertemuan nanti. Diruang tengah Tino adik angkat nya sekaligus sekretaris sudah menunggu untuk berangkat bersama.

Melihat Hades yang beberapa hari ini tidak di tempeli oleh seorang Selia, membuat senyum Tino sering mengembang tanpa sadar. Ia selalu berharap Hades memutuskan hubungan nya dengan Selia dan melanjutkan hubungan baik hanya dengan Carissa istri sah nya.

"Selamat pagi kak."

"Pagi, ayo."

"Kak, apa tidak sebaiknya kamu sarapan lebih dulu?"

"Nanti saja."

Tino mengikuti langkah Hades keluar dari rumah. Sekilas Hades melihat Carissa yang sedang menyiram tanaman didepan rumah. Tino tersenyum ramah pada Carissa, tidak seperti Hades yang memandang nya sekilas dengan tatapan risih.

Carissa tersenyum lembut pada kedua orang pria itu, meskipun Hades tidak tersenyum, ia tetap mempertahankan senyum nya sampai Tino dan Hades memasuki mobil. Setelahnya Carissa kembali fokus menyirami tanaman.

Pagi yang cerah di warnai suara kicauan burung yang merdu. Para pembantu mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing, termasuk Carissa yang merupakan istri pemilik rumah yang tidak dianggap oleh suaminya sendiri.

Setelah kejadian beberapa hari lalu, ia tak terlalu memikirkannya. Carissa meyakinkan pada bibi Rosa dan Emily Enily jika dirinya baik-baik saja, hanya sedikit terkejut. Carissa sudah menjelaskan pada kedua gadis kembar itu tentang kehamilannya yang telah gugur.

Waktu itu, Selia masuk ke dalam kamarnya dan di ikuti Carissa. Saat itulah Carissa memergoki Selia yang membawa lembaran USG nya dan langsung berbicara kasar padanya, Selia mengancam akan memberi tau pada Hades. Carissa tidak terlalu takut karna kalaupun Hades tau, mungkin saja Hades akan peduli setidaknya pada anak yang ia kandung.

Namun, keesokan harinya Selia datang dengan membawa minuman yang sudah diberi obat penggugur kandungan. Selia mengatakan jika dirinya disuruh oleh Hades memaksa Carissa meminumnya, dengan berusaha keras Carissa menghindar dan memohon pada Selia. Dan akhirnya Selia berhasil mencekoki Carissa dengan obat itu.

Saat sakit diperutnya mulai terasa, Selia meninggalkan Carissa sendirian dan saat itulah ia keguguran. Ia merasa sangat sedih dan kecewa pada Hades tentang hal yang terjadi pada nya.

"Nona."

"Ah, iya?"

Seorang pembantu menyadarkan Carissa dari lamunannya.

"Bolehkah aku membantu nona Carissa?"

"Tidak perlu, aku sebentar lagi akan selesai..."

"Baiklah nona..."

#####

(09.18)

"Huft..."

"Apa kau lelah Tin?"

"Tidak kak, hanya saja aku merasa lega rapat nya sudah selesai...itu tadi rapat yang lumayan menegangkan."

Hades terkekeh mendengar ucapan Tino, ia tau adik nya itu pasti merasa gugup jika satu ruangan dengan seorang pria tua yang terlihat cukup menakutkan ditambah pria itu terkenal dengan sifatnya yang pemarah. Beruntung rapat berjalan lancar tanpa bentakan dari pria tua tersebut.

H A D E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang