#28

791 13 2
                                    

(20.00)

Semua orang terpaksa menuruti kemauan Carissa, mengizinkan perempuan hamil itu untuk memasak nasi goreng untuk makan malam mereka. Alhasil makan malam mereka menjadi tertunda beberapa saat karena Carissa yang dibantu Bella belum selesai dengan masakannya.

Hanya Bella yang diizinkan untuk membantu, para pelayan hanya berdiam diri menjadi penonton, tak terkecuali keempat lelaki yang saat ini sedang duduk di kursinya masing-masing. Keempat nya merasa khawatir terlebih saat Carissa sedang memotong bahan-bahan yang akan digunakan.

Mereka tadi awalnya tidak mengizinkan Carissa, bahkan Damian berkata dengan nada serius padanya untuk duduk dan menunggu pelayan menghidangkan makan malam. Namun baru memasukkan suapan pertama, semua orang mendengar isak tangis dari Carissa. Dan tentu saja membuat seluruh makanan buatan pelayan tersingkirkan, diganti dengan masakan Carissa yang masih belum selesai.

"Kenapa hari ini Carissa sangat aktif? Dia tidak bisa diam dan istirahat sejak pagi. Apa mungkin Willona akan menjadi gadis yang nakal?" Heran Ardian.

"Apa kau baru saja mengatakan jika cucuku akan menjadi anak nakal?"

"Mungkin maksud paman adalah, Willona akan jadi anak yang ceria dan sangat aktif ayah.." Tino menjelaskan pada Damian, lalu diangguki oleh Ardian.

"Oh, tentu saja, Carissa saat kecil dulu juga seperti itu, sudah pasti cucuku itu sangat pintar nanti...-Hades, cepat lihat Carissa!" Damian spontan berteriak saat matanya tak sengaja melihat Carissa yang seperti mengibaskan tangannya. Ia pikir tangan Carissa terluka karena sesuatu.

Hades berdiri dari kursinya, meskipun tanpa suruhan dari Damian, sebenarnya ia sendiri sudah memperhatikan Carissa sejak awal. Ia memasuki dapur. Namun langkahnya terhenti karena Carissa menatapnya, juga Bella.

"Kenapa kak Hades kesini...? Apa aku terlalu lama?" Lirih Carissa sedih.

"Ti..tidak, apa yang terjadi dengan tanganmu? Aku hanya ingin melihat..."

"Tidak ada yang terluka, lihat, hanya tangan bibi yang terkena cipratan minyak tadi, ini juga hanya dua tetes. Carissa hanya melihat tangan bibi, kembali lah Hades." Suruh Bella.

"Aku hanya-, Carissa tenang,,, aku kembali sekarang." Hades buru-buru pergi kembali ke ruang makan karena Carissa yang memasang ekspresi sedih.

"Kenapa kau kembali? Apa yang terjadi pada Carissa?"

"Bibi yang terkena cipratan minyak...Carissa hanya membantu mengibas kan tangan bibi tadi..." Jawab Hades.

Mendengar itu, Ardian yang khawatir langsung berdiri untuk melihat kondisi tangan istrinya. Ia berjalan dengan cepat masuk ke dalam dapur. Tak sampai lima detik ia keluar dengan wajah lesu.

"Ap-"

"Tidak ada apa-apa, jangan tanya apapun." Jawab Ardian memotong ucapan Tino yang ia tau Tino akan bertanya.

Damian menertawakan Ardian dalam hati. Sedangkan mata Hades masih tertuju pada Carissa dan Bella. Terlihat Bella memegangi wajan penggorengan, lalu Carissa lah yang membolak-balikkan nasi. Kedua perempuan itu terlihat sangat bahagia dengan sesekali seperti sedang menertawakan sesuatu hal kecil.

Beberapa menit akhirnya keduanya selesai memasak. Carissa membawa nampan berisi dua piring nasi goreng. Ia memberikan nya pada Hades dan Damian.

Bella melakukan hal yang sama pada Ardian dan Tino.

"Terima kasih Carissa ku."

"Terima kasih Rissa."

"Terima kasih sayang."

"Terima kasih bi Bell."

"Terima kasih kembali kak Hades..., ayah..."

"Sama-sama....ayo kita makan, Rissa kamu duduklah dan bibi yang ambil piring kita."

H A D E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang