#21

1K 29 1
                                    

(09.12)

Tino menjelaskan alasan ia tidak mau menemui Hades untuk memperlihatkan bukti-bukti kejahatan Selia pada Damian juga Ardian.

Kedua pria tua itu memahami kemarahan Tino dan tidak memaksanya, akhirnya mereka berdua lah yang akan menemui Hades untuk memberitahukan sebuah fakta penting. Kedua nya bersama beberapa bodyguard Damian pergi ke rumah Ardian karena seorang anak buah mengatakan jika Hades masih berada disana.

Mobil berhenti di halaman rumah, tanpa menunggu seorang bodyguard membuka kan pintu mobil, Damian dengan cepat membuka pintu itu sendiri dan mengambil langkah lebar memasuki rumah. Di susul oleh Ardian di belakang nya.

Pintu tak terkunci, kunci cadangan yang dibawa Ardian menjadi tak berguna.

Saat akan melangkah menginjak tangga pertama, Damian menghentikan langkah nya saat matanya tak sengaja melihat siluet pria di jendela bagian belakang rumah. Ardian juga melihat nya, mereka bergegas mendekat hingga jelas terlihat Hades yang bertelanjang dada hanya menggunakan celana panjang berdiri di dekat kolam renang membelakangi kedua pria tua yang mencari nya.

"Hades!"

Pria itu membalikkan badannya, pandangan nya langsung melihat ayah dan pamannya yang berdiri di depannya. Hades juga melihat beberapa bodyguard Damian ada di dalam rumah melihat ke arah nya.

"Paman?"

"Hades, kau harus melihat-"

Damian berjalan mendahului Ardian, melangkah cepat mendekati Hades lalu tanpa mengatakan apapun ia melayangkan pukulan keras ke arah pipi kiri Hades hingga putra tunggal nya itu hampir terjatuh jika tidak bisa menjaga keseimbangan nya.

"Apa..yang ayah lakukan?!" tanya Hades mengusap darah diujung bibir nya, ia cukup terkejut karena ini adalah pertama kalinya Damian memukulnya.

"Kak!"

"Diam Ardian, kali ini tutup mulut mu." peringatan dari Damian membuat Ardian bungkam, ia merasa kemarahan kakaknya saat ini tidak bisa dihentikan oleh nya.

Sedangkan Hades yang tidak mengetahui apapun hanya memasang wajah bingung menatap mata ayahnya yang mendekat. Ia ingin tau apa yang akan di katakan sang ayah padanya.

"Apa saja yang kau lakukan pada Carissa?"

"Ayah memukulku karena dia?? Apa dia mengadu pada kalian? Kalian terlalu membela nya! Dia tidak sebaik itu jika ayah tidak tau, perempuan jalang seperti nya-"

"HADES!" bentak Ardian. Damian sendiri sudah kembali memukul wajah Hades hingga kali ini Hades terjatuh dengan hidung yang mengeluarkan darah.

"Kau tidak merasa bersalah sedikitpun pada istri mu?"

"Untuk apa? Aku sudah membalas hal yang dia lakukan padaku, dia pantas mendapatkan nya!! Carissa tidak mencintai ku! Dia menyukai pria lain dan aku tidak akan membiarkan mereka bersama, Carissa hanya milikku sejak dulu!! Dia bahkan berselingkuh saat aku sudah menjadi suaminya!!" teriak Hades pada Damian dan Ardian, keduanya terdiam sesaat.

Lalu Damian tertawa kecil membuat Hades merasa heran.

"Kau akan menyesal setelah melihat apa yang ku bawa untuk mu." ucap Damian sambil berbalik menjauh dari Hades.

"Kita kembali sekarang Ardian. Kau! Tetap disini dan tunjukkan semua bukti itu pada Hades!" Damian menunjuk seorang bawahannya, yang di tunjuk dengan cepat mengangguk patuh.

#####

(13.18)

Carissa sudah tertidur pulas diatas tempat tidur nya. Bella membenarkan selimut yang dipakai gadis itu. Lalu mencium pucuk kepala Carissa dengan sayang dan berjalan keluar kamar.

H A D E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang