#26

831 25 2
                                    

(19.55)

Keluarga Damian berkumpul di ruang tamu untuk mencari nama yang akan diberikan untuk bayi Carissa. Damian sibuk berdebat dengan Hades sedangkan Carissa, Bella dan Ardian tenang dengan masing-masing tangan membawa sebuah buku.

Carissa memilih untuk mencari ide dengan membaca buku-buku milik ibunya, dibantu Bella dan Ardian.

"Apa dulu bibi berteman dekat dengan ibuku?"

"Bibi hanya mengenalnya, kita tidak dekat karena bibi dulu lebih dekat dengan ibu Hades, ibu Gavin dan ibu Aurora. Tapi bibi tau ibumu wanita yang sangat baik seperti mu, sampai membuat ayahmu dan Hades sangat terobsesi pada kalian..." Jelas Bella membuat Carissa tiba-tiba merasa takut, dengan sempurna ia menyembunyikan kekhawatirannya.

"Em.." Jika aku tidak selamat saat melahirkan nanti, apakah kak Hades akan mengabaikan putri ku?

"Apa yang kamu pikirkan Carissa?"

"A-ah..apakah bibi tau beberapa teman dekat ibuku dulu?"

Bella diam tampak berpikir, "Bibi ingat...dia memiliki tiga teman dekat,...Gladys..., Kayren, dan Wilda. Ibumu lebih sering menempel dengan Wilda, maksud ku ibumu yang selalu diikuti oleh nya."

"Sekarang di mana mereka? Aku sepertinya tidak pernah bertemu dengan mereka."

"Aku tidak tau Gladys dan Kayren sekarang tinggal di mana, tapi Wilda pindah keluar kota saat sudah menikah dengan suaminya." Jawab Bella, Carissa terdiam memikirkan sesuatu. Ardian yang berada di samping kiri Bella tengah fokus pada buku bacaan nya.

"Fiona."

"Riona."

"Dia anakku."

"Cucuku."

"Aku ayahnya, jadi paling-"

"Kakeknya lebih berhak karena aku tidak pernah menyakiti ibunya dari dulu sampai detik ini." Ucapan Damian terdengar menusuk ke hati Hades dan telinga Carissa.

"Ayah..."

"Kamu membutuhkan sesuatu Carissa?" Tanya Damian tak menyadari tatapan sedih menantunya.

Hades berdiri dan berjalan menjauh, menuju kamarnya dan kamar Carissa.

"Dia pasti menangis." Tebak Ardian yang matanya masih tertuju pada buku.

"Kenapa dia sangat mudah sekali menangis, padahal Carissa lah yang selama ini dia sakiti." Tambah Damian.

"Ayah, kak Hades sudah menyesal...semua salah paham sudah selesai, kak Hades tidak akan mengulanginya lagi...itu sudah berlalu bukan?"

"Carissa, kamu mirip dengan ibumu, sangat mudah sekali memaafkan orang lain." Damian menatap buku-buku milik ibu Carissa.

"Aku harap ayah tidak mengungkit hal itu lagi,"

"...hmmm baiklah Carissa, ayah tidak akan mengulanginya." Mungkin. Damian menghirup nafas panjang.

"Terima kasih ayah."

"Bella." Reflek Damian memanggil Bella agar membantu Carissa yang akan berdiri.

"Bibi antar ya, ke kamar Hades kan?"

"Iya, terima kasih bibi."

#####

Benar saja, Hades sedang menangis di balkon kamar membelakangi pintu. Meskipun hawa dingin menyentuh kulit, Carissa melangkah keluar untuk mendekati Hades.

"Kak..." Carissa yang berdiri di samping Hades memegang lengan pria itu, namun Hades mengalihkan pandangan membelakangi Carissa.

"Yang dikatakan ayah benar. Maafkan aku...aku bukan suami yang baik, menyakiti istriku-"

H A D E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang