#27

867 20 0
                                    

(13.19)

Meskipun hari sudah siang dan terasa cukup panas, kini Carissa sedang berada di luar mansion memetik bunga mawar. Tangan kiri nya membawa keranjang dari rotan dan tangan kanannya menggenggam gunting besar khusus tanaman.

Damian sudah menyuruh dua orang pelayan untuk mengambil bunga mawar yang berada di bawah terik matahari siang itu. Namun Carissa melarangnya dan ingin mengambil nya sendiri.

Seorang pelayan memayungi Carissa yang sibuk memotong tangkai bunga. Hades, Damian dan Bella menatap khawatir ke arah nya. Mereka dilarang mendekat oleh Carissa.

"Carissa hati-hati!" Teriak Damian.

"Cukup Carissa! Itu sudah banyak! Kemari dan istirahat di kamar mu!" Bella menatap khawatir, takut jika gunting atau duri mengenai tangan Carissa.

"Carissa!! Willona akan kepanasan jika kamu terus berdiri di situ!!" Teriak Hades sambil berkacak pinggang dengan dahi yang berkerut.

"Willona yang menginginkan ini!!" Balas Carissa berteriak, lalu memotong tangkai mawar ke dua puluh. Bahkan pelayan yang memayungi nya tidak boleh membawakan keranjang bunga yang ia bawa.

Plak.

"Astaga, bawa istri mu kembali ke sini Hades, dia harus tidur siang."  Ucap Bella setelah memukul bahu Hades.

"Hades, dia bisa pingsan karena kepanasan, lihat matahari nya. Cucuku pasti merasa panas."

"Willona berada di dalam perut Carissa ayah, sama sekali tidak akan merasa panas, malah dia yang membuat istriku kepanasan."

Hades tidak bisa memaksa Carissa untuk berhenti karena dari awal Carissa memperingatkan mereka untuk tidak mendekat, tidak menggangu, dan tetap berjarak dua puluh meter dari tempat Carissa berdiri.

Damian tidak jadi mengeluarkan suara karena Carissa yang terlihat berjalan mendekat. Perempuan hamil itu sudah selesai mengambil dua puluh satu tangkai mawar merah.

"Akhirnya..." Lega Bella.

"Rissa."

"Ya?? Cantik kan? Bunga-bunga ini harus ku rendam di air agar tidak layu." Carissa menjawab Hades dengan tersenyum cerah, mengabaikan tatapan khawatir dari tiga orang di depan nya.

"Biar dia yang melakukannya, ini waktu mu istirahat Carissa..." Damian menunjuk pelayan di belakang Carissa yang sedang menutup payung.

"Tidak ayah, aku ingin melakukan nya sendiri." Balas nya melenggang pergi, menghiraukan panggilan dari ketiga orang di belakang nya.

#####

(14.00)

Dua puluh satu tangkai bunga mawar yang sudah ditata rapi dalam sebuah vas kaca bening terlihat indah terpajang di atas meja dekat dengan jendela kamar calon anak Carissa dan Hades, Willona.

Hujan mengguyur di siang hari membuat udara panas tergantikan dengan udara dingin yang menyejukkan. Hades berdiri di belakang Carissa yang sibuk memainkan kelopak bunga mawar.

Tangan besar Hades membelai rambut Carissa sesekali memainkan nya menggunakan jari.

"Rissa..."

"Hm?"

"Kira-kira...apakah kita bisa menjadi orang tua yang baik? Maksud ku...bagaimana jika kita nanti akan terlalu sibuk dengan hal lain sampai mengabaikan Willona, lalu dia akan marah atau sedih?"

Carissa membalikan badan menghadap Hades. Mereka bertatap mata dengan Hades yang menikmati pemandangan di depan nya. Dua kelopak bunga mawar menempel di pipi kanan dan kiri Carissa.

H A D E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang