#23

1.1K 28 3
                                    

(21.26)

Bukan berlebihan, hanya saja Damian tidak ingin mengambil resiko tentang keselamatan Carissa.

Hades duduk di sebuah kursi kayu dalam ruangan kerja Damian. Membelakangi meja kerja.

Kedua tangan nya di ikat ke belakang menggunakan tali yang cukup kuat, juga kedua kakinya. Hades menurut karena Damian berkata ia akan mempertemukan nya dengan Carissa. Namun dengan kondisi aman yaitu mengikat tubuh Hades agar tidak bisa menyakiti Carissa sama sekali. Padahal Hades tidak mungkin melakukan nya lagi setelah semuanya terungkap.

Kini Hades hanya seorang diri dalam ruangan itu, menunggu kedatangan Carissa. Tak sengaja ia teringat apa yang sudah ia lakukan beberapa tahun pada Carissa, menatap dengan tatapan benci, berselingkuh secara langsung di depan Carissa, hingga menyakiti nya secara fisik.

Air mata Hades tak terbendung, membasahi pipi namun ia tak bisa mengusapnya dikarenakan tangan yang terikat.

Ceklek.

Mendengar suara pintu terbuka, pandangan Hades langsung tertuju ke arah pintu. Di sana terlihat seorang perempuan berambut panjang yang sedang membelakangi Hades, menutup kembali pintu ruang kerja Damian.

Berbalik perlahan, Hades akhirnya melihat wajah Carissa. Carissa menggunakan gaun panjang juga lengan panjang dengan warna ungu muda. Wajahnya tersenyum kaku ke arah Hades yang tidak tau harus berekspresi apa.

"Aku..."

"Carissa, maafkan aku."

Senyuman kaku Carissa melembut mendengar suara lirih Hades. Ia melangkah mendekati suaminya.

Hades menunduk karena air mata yang tak berhenti mengalir, pandangan nya memburam sedangkan tangannya tidak bisa digunakan untuk menyapa air mata.

Carissa yang berdiri di belakang Hades. Bisa Hades rasanya kedua tangan Carissa sedang berusaha untuk membuka ikatan tali yang mengikat nya.

"Jangan!"

Sentakan Hades membuat Carissa membeku.

"Jika kamu membuka nya, ayah akan marah...dia tidak akan mengizinkan ku untuk bertemu dengan mu lagi...jangan membuka nya," Hades memohon. Namun mendengar itu, membuat Carissa kembali melanjutkan apa yang ia lakukan.

"Carissa...jangan."

"Ayah berpikir kak Hades akan menyakiti ku, itu tidak akan terjadi kan?" Hades menggeleng.

"Ayah terlalu berlebihan, benar kan kak?"

Hades terkekeh kecil meskipun matanya masih saja berair. "Ya...dia selalu berlebihan."

Selesai melepaskan tali yang mengikat tangan Hades, Carissa beralih akan melepas tali di kaki Hades juga. Namun dengan cepat Hades sendiri yang melepaskan nya.

Tak membuang waktu lebih lama lagi Hades langsung memeluk erat tubuh Carissa yang menegang karena pelukan tiba-tiba yang Hades berikan.

"K-kak..."

"Biarkan aku memeluk mu...maaf." Suara Hades terdengar serak. Bisa Carissa rasakan bahunya yang mulai basah karena air mata Hades.

Tangan Carissa berusaha untuk membalas pelukan dari Hades. Meskipun sedikit gemetar karena sedikit ragu, ia meyakinkan dirinya dan menyentuh punggung lebar Hades lalu mengusapnya dengan sangat hati-hati.

"Aku menyakitimu...sejak kita menikah, aku tidak pantas dimaafkan Rissa..." Hades berusaha untuk berucap karena tangisannya membuat ucapannya menjadi sulit untuk dipahami.

"Em...kak Hades tidak membenci ku kan?"

Pertanyaan Carissa membuat Hades melepaskan pelukannya, ia menatap mata Carissa sayu.

H A D E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang