#12

718 21 1
                                    

(09.55)

Sudah seminggu sejak Selia tinggal bersama mereka. Wanita itu tidak melakukan apapun selain menempel pada Hades yang terkandung sibuk memeriksa pekerjaan bawahan nya dengan laptop. Dan sudah dua kali Carissa melihat kembali hubungan badan antara suami dan kakak sepupu nya.

Carissa menangis tanpa suara, melihat hal itu terjadi. Saat menutup matanya, Hades akan berteriak menyuruh Carissa untuk membuka mata. Hades dan Selia merasa puas dengan tangisan Carissa.

Pagi ini Hades dan Selia sarapan bersama dengan makanan yang sudah di siapkan Carissa. Sejak pagi Carissa tidak terlihat, gadis itu menyiapkan makanan lalu kembali ke kamarnya karena tubuhnya yang terasa sakit. Ditambah kepalanya mulai merasakan pusing.

"Dimana dia?"

"Carissa? Aku melihat nya masuk ke kamar nya tadi."

Hades melihat ke arah kamar yang Carissa tempati, itu adalah kamar untuk pembantu yang di sediakan oleh Ardian. Hades dan Carissa dulu pernah masuk ke dalamnya karena Carissa pernah bersembunyi didalam kamar itu.

Flashback on

Carissa yang waktu itu berusia delapan tahun dan Hades lima belas tahun, di ajak untuk ke tiga kalinya oleh Ardian tinggal dirumahnya.

Karena Bella sangat senang saat Carissa bermain di rumahnya. Saat libur sekolah Carissa dan Hades bersamaan lah mereka akan bersama-sama pergi kerumah Ardian.

Di waktu tertentu Bella harus menemani Ardian keluar dan Carissa yang bersama Hades di jaga oleh para pembantu Ardian. Keduanya bermain dengan leluasa melakukan apapun karena Bella tidak banyak melarang. Bella hanya memperingatkan untuk tidak berenang di laut, hanya diperbolehkan berenang di kolam renang rumah.

"...sembilan puluh tujuh...sembilan puluh delapan...sembilan puluh sembilan...seratus! Aku akan menemukan mu!!"

Hades membuka matanya melirik ke sekeliling. Ia berdiri dari lalu melangkah menjauhi sofa mulai mencari keberadaan Carissa yang sedang bermain petak umpet dengan nya.

Ada beberapa pembantu yang berpura-pura sibuk dengan pekerjaan mereka, Hades pun sebenarnya tidak punya niatan untuk bertanya pada mereka.

Di mana dia?

Akhirnya, sudah lebih dari satu jam Hades mulai mencari dari lantai satu dua dan tiga, ia tak menemukan Carissa dimana pun. Menyerah, Hades mendekati seorang pembantu yang sedang mengelap meja ruang tamu.

"Dimana Carissa?"

"Nona Carissa ada di..." Pembantu itu melihat ke arah sebuah kamar pembantu.

Hades langsung paham dan berjalan menuju kamar itu. Berharap Carissa tidak berbuat nakal seperti merusakkan barang orang lain.

Ceklek.

"Loh??"

"Loh?" Hades mengikuti ucapan kata Carissa, tak tau apa maksudnya Carissa mengatakan itu.

"Kenapa kakak bisa tau aku disini?"

"....hanya kamar ini yang belum ku periksa."

"Benarkah?" Hades mengangguk.

"Kak, ini kamar kak Jihaa kan?"

"Jihaa?"

"Kakak yang sering membuatkan teh untuk bibi Bel..."

Oh, pembantu itu...

"Ya..mungkin."

"Iya! Ini kamarnya, aku tadi izin pada kak Jihaa sembunyi disini."

H A D E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang