#09

557 19 0
                                    

(09.20)

Carissa dan Hades sampai dirumah. Terlihat mobil Damian berada diluar, dan sopirnya yang sedang mengobrol dengan satpam Hades.

Carissa turun dari mobil di ikuti Hades yang sedang fokus pada ponsel miliknya.

"Ayah mencari mu, pergi temui dia."

Carissa mengangguk, Hades melangkah lebih dulu memasuki rumah. Carissa ikut masuk dan melihat Emily tengah membantu bibi Rosa didapur.

Ah..aku harus menemui ayah dulu.

"Mina, apa kamu tau dimana tuan Damian?" Tanya Carissa pada seorang pembantu yang sedang menata bunga dalam vas.

"Nona Rissa...tuan ada di taman belakang bersama tuan Ardian."

"Ada paman juga?"

"Iya."

"Baiklah, terima kasih..."

"Sama-sama nona."

Saat akan menuju taman, Carissa berpapasan dengan Ardian.

"Carissa? Ayah mertua mu menunggu di taman."

"Iya paman, aku akan kesana. Apa paman akan pulang?"

"Ya, aku sudah disini sejak tadi pagi, bibimu pasti sudah sangat kesepian tanpa ku... Dimana suami mu?"

Carissa tertawa kecil mendengar ucapan Ardian. "Kak Hades mungkin sudah ke atas." Jawab Carissa.

"Jangan seperti Hades, dia bahkan tidak mau menyapa paman dan ayahnya yang datang kerumahnya."

"Kak Hades sering sibuk dengan pekerjaannya, dia pasti sedang istirahat paman..."

"Saat ke kantor nya aku hanya melihat Tino, lalu apa yang di kerjakan Hades?"

"Dia..bekerja dari penthouse, dan sisanya di serahkan pada Tino."

Aku berbohong lagi....

"Begitu... Carissa, kenapa wajah mu pucat? Apa kamu sakit?" Ardian menyentuh dahi Carissa dengan punggung tangannya, merasakan panas.

"Tidak paman."

"Panas...kamu sakit Carissa..." Carissa menggeleng, ia hanya merasa lemas.

"Apa Hades tau dahi mu sepanas ini?"

"Tidak, aku baik-baik saja paman. Mungkin ini karna tadi diluar udaranya terlalu panas."

Benar apa yang dikatakan kakak, Carissa berbohong.

"Benarkah? Tapi aku malah merasa dingin hari ini..."

"Iya.."

"Baiklah, kalau begitu paman pulang. Sampai jumpa Carissa."

"Sampai jumpa juga paman."

#####

"Carissa."

"Ayah..."

"Duduklah disini."

Carissa duduk tepat di samping kiri Damian, kursi taman panjang yang di cat berwarna putih dan terbuat dari besi.

Meja didepannya terdapat dua cangkir teh. Satu cangkir yang berada lebih jauh dari Damian merupakan bekas Ardian yang sudah berbicara dengan kakaknya sejak tadi pagi.

"Dimana ponsel mu?"

"Itu...ponselku hilang ayah."

"Apa Hades sudah membelikan mu yang baru?"

"Belum, tapi tidak apa..aku jarang menggunakan nya..."

"Tapi itu penting, bagaimana jika ayah membelikan mu? Mau menemani ayah berbelanja?"

H A D E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang