5. Almost forgot

1.8K 241 23
                                    

Awalnya Renjun begitu canggung menerima semua pemberian dari nyonya Na yang dititipkan pada Winter, tapi semakin kemari ia sadar bahwa dirinya jelas menyukai semua itu. Ia senang atas sikap baik wanita itu, ia menyukai semua pemberian nyonya Na yang beragam padanya. Di awal-awal wanita itu menitipkan coklat dan cemilan manis, lalu beberapa hari setelahnya ia menitipkan sebuah baju—yang ukurannya memang pas untuknya. Dan beberapa hari setelahnya ia mengirim yogurt ke rumah Jaemin, Jaemin bilang sekarang mamanya yang akan mengisi stok yogurt Renjun bahkan sampai granolanya.

Sebelumnya Jaemin yang tak pernah membiarkan semua itu habis—sebenarnya Renjun sudah berulang kali menyebutkan pada Jaemin untuk tak terus mengisi lemari penyimpanan makanannya dengan yogurt kesukaannya. Tapi Jaemin tak mengubrisnya sama sekali dan tetap melakukan apa yang diinginkannya. Lalu tiba-tiba dominan itu mengatakan bahwa nyonya Na yang akan melakukannya.

Saat itu Renjun langsung membicarakannya dengan Jaemin.

"Jaemin, ini berlebihan."

Karena Renjun jadi merasa malu pada keluarga Jaemin, atas semua kebaikan mereka. Renjun merasa bahwa ini benar-benar berlebihan untuknya.

"Apa kau tak nyaman dengan apa yang mama lakukan?" Jaemin justru bertanya hal itu. Padahal ia berpikir Renjun akan menyukainya mengingat apa yang dikhawatirkan submisif itu tentang mamanya yang bisa saja risih terhadapanya justru tak seperti itu, malah mamanya begitu rajin menanyakan tentang Renjun padanya.

"Tidak, bukan seperti itu." Renjun takut jika ia mengatakan tak nyaman, itu akan membuat nyonya Na tersinggung nantinya.

"Aku hanya merasa tak seharusnya nyonya Na memberiku banyak hal seperti ini, karena.." Ada jeda dalam kalimat Renjun, ia sedikit menunduk untuk berbicara lebih pelan. "..aku tak tau harus membalasnya seperti apa. Padamu saja aku belum menemukan cara agar bisa membayar semua kebaikanmu."

Bahu Jaemin jatuh lemas—tak habis pikir kenapa Renjun terus mengatakan ingin menggantinya, padahal setiap hari ia mengatakan mencintainya yang artinya Jaemin melakukan semuanya untuk sedikitnya menunjukkan bahwa ia benar mencintai Renjun. Apa yang ia berikan pada Renjun adalah perwujudan kecil tentang dirinya yang ingin bisa memberi seluruh bahagia untuk Renjun, entah dari makanan kesukaannya atau apapun itu.

"Aku tak mengharapkan kau membayarnya Renjun, aku hanya melakukan apa yang aku inginkan. Aku hanya melakukan hal yang biasa dilakukan orang yang mencintai seseorang, dan kau tau juga aku mencintaimu. Aku bisa memberimu itu tanpa kau harus membayarnya."

"Kecuali untuk perasaanku, aku berharap kau membalasnya juga." Kali ini Jaemin mengatakannya dengan suara penuh harap.

Dan Renjun tetap tak memberi respon apapun, ia hanya menatapnya.

Diam-diam Renjun memainkan jarinya, bahkan menyakiti salah satu jarinya dengan kukunya untuk melampiaskan rasa tersiksanya mendengar ucapan Jaemin barusan. Jaemin mengharapkan balasan cinta darinya.

Kalau bisa, Renjun ingin berteriak di hadapan dominan itu bahwa ia sudah membalasnya dari jauh-jauh hari. Ia mencintai Jaemin jauh sebelum dominan itu mengungkapkan perasaannya, jadi sebenarnya perasaan Jaemin sudah ia balas. Tapi tak mungkin ia katakan, tak mungkin ia memberitau Jaemin tentang itu.

Kepalanya bisa mendengar narasi bahwa ia tak pantas bersama dokter baik itu, semesta akan mengoloknya jika sampai ia dengan lancang mengiyakan ungkapan cinta Jaemin. Dan seisi bumi akan menertawakan kebodohan Jaemin yang bisa-bisanya mengatakan mencintai manusia sepertinya.

"Kalau kau tak nyaman dengan mama aku bisa mengatakannya pada mama." Jaemin sendiri yang mengembalikan pembicaraan awal mereka begitu melihat Renjun yang tak melanjutkan pembahasan mereka soal mamanya.

Days Gone By ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang