24. Agony

1.3K 188 44
                                    

Jaemin tak menyangka bahwa ia bisa ada pada titik dimana ia melihat sebuah kesedihan mendalam di mata Renjunnya. Padahal harapannya selama ini adalah tak ingin melihat kesedihan lagi pada Renjun.

Tapi hari ini ia di hadapkan pada wajah pucat Renjun yang kacau, lelehan air mata tak berhenti mengalir membasahi pipinya. Suaranya penuh dengan getar ketakutan, tangannya dingin sementara napasnya tak teratur.

Sejak ia datang, Renjun langsung menyodorkan tubuh Niall padanya dan disana ia bisa melihat kekhawatiran pada sorot mata Renjun. Membuat Jaemin yang sejak mendapat telpon dan diberitau bahwa Renjun menangis histeris, semakin khawatir lagi begitu melihat kondisi Niall dan Renjun yang sama-sama menangis.

Niall pun tadi agak sulit ditenangkan, padahal suaranya sudah serak dan nyaris habis. Tenggorokan anak itu pasti sakit. Tapi lama kelamaan akhirnya Niall lelah sendiri dengan tangisnya dan tertidur di pelukannya.

Lalu saat ia kembali untuk menghampiri Renjun, ia justru menemukan submisif itu terduduk di lantai dengan sisa tangisnya. Hal itu membuat Jaemin teringat tangis Renjun saat mengetahui kakaknya meninggal, juga satu hari lagi dimana Renjun menangis—yang alasannya hingga sekarang tak pernah Jaemin ketahui.

Renjun terlihat tak berdaya, dan hanya bisa mengeluarkan air mata dengan tubuhnya yang terlihat lemah.

Begitu Jaemin menghampirinya setelah menidurkan Niall, Renjun langsung menanyakan anak mereka. Sementara Jaemin ingin tau kondisi Renjun, ingin memastikan submisif itu baik-baik saja. Tapi kemudian saat mendengar cerita Renjun mengenai apa yang terjadi, Jaemin tau bahwa submisif itu tak baik-baik saja. Tangannya mencengkram lengan Jaemin selama bercerita. Hingga tiba-tiba Renjun berlutut padanya, meminta maaf.

Jaemin tak percaya itu. Apa yang sebenarnya Renjun pikirkan hingga memohon maaf padanya sebegitunya? Kejadian hari ini adalah kecelakaan, dan maafnya Jaemin bukan apa yang harus Renjun cari. Disini justru seharusnya Jaemin yang mengambil peran, ia harus menenangkan Renjun dari ketakutannya yang terlihat jelas. Karena Jaemin merasakan hatinya sakit melihat orang yang ia cinta terus-terusan merasa ketakutan padahal ia sudah aman di rumah.

Tapi Renjun seolah tak peduli atas penenangan yang Jaemin berikan, submisif itu terus mengucap permintaan maaf. Juga mengatakan bahwa dirinya adalah orangtua yang buruk untuk Niall, bahwa ia sosok tak pantas untuk Jaemin. Dan dari semua itu Jaemin pun tau sejauh apa dampak kejadian hari ini mengguncang Renjun.

Keduanya sudah berbaring sejak tadi, tapi Renjun tak juga menutup matanya. Pikirannya masih begitu berisik dengan perasaannya yang berkecamuk. Kemudian Jaemin pun tak bisa tidur selama ia masih merasakan tubuh Renjun yang menggigil dalam pelukannya, Jaemin tak mungkin tidur sementara kekasih hatinya diliputi ketakutan dan kekhawatiran.

Jaemin mengeratkan pelukannya, merasakan tangan Renjun mencengkram bajunya. Tak lama kemudian ia mendengar lagi isak pelan Renjun, submisif itu terlihat menahan tangisnya. "Sayang.." Jaemin memanggilnya lembut, memberi kecupan hangat pada dahinya.

Menyadari Jaemin yang belum tidur, Renjun terisak lebih keras. "Aku benar-benar minta maaf pada kalian."

Renjun mungkin bisa menekan paksa traumanya, tapi rasa bersalahnya semakin besar setiap mengingat apa yang telah ia perbuat pada dua orang yang ia sayang itu. Mengecewakan mereka, membuat mereka terseret pada balasan dari dosa-dosa yang pernah Renju lakukan.

Dominan itu semakin tau bahwa ketenangan milik Renjun benar-benar lenyap karena kejadian hari ini, terbukti dari bagaimana setiap kalimat yang ia ucapkan hanya berputar pada hal itu. "Renjun, aku tak tau semengerikan apa pikiranmu sekarang."

"Tapi—kenapa terus meminta maaf disaat kau yang mungkin paling hancur karena kejadian hari ini?" Jaemin pun rasanya ikut hancur melihat Renjun yang seperti ini, Jaemin tau seberapa besar penderitaan Renjun dulu dan sekarang ia melihat lagi Renjun menderita dengan keadaan yang berbeda.

Days Gone By ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang