13. Other

2K 241 73
                                        

Agenda Renjun minum vitaminnya sudah tak perlu Jaemin khawatirkan lagi, submisif itu bahkan sekarang selalu mengatakan padanya saat itu habis. Ditambah dengam bagaimana tubuh Renjun yang terlihat lebih berisi, nafsu makannya membaik dan Jaemin lega untuk itu. Renjun tak mengabaikan lagi tubuhnya.

Hingga kemudian ia menyadari setiap pagi setelah mereka melakukan persetubuhan, Renjun selalu keminum pil yang bukan vitaminnya. Tapi Jaemin tau betul itu pil apa.

Jaemin sudah beberapa kali melihatnya, tapi ia abaikan karena tau tujuan pil itu untuk apa. Dan mengerti sedikitnya tentang Renjun yang mengkonsumsi itu.

Tapi, hari ini Jaemin merasa ingin mengatakan ini. "Renjun, kalau aku memintamu tak meminumnya kau tak apa?" Mengingat hubungan mereka sekarang juga bagaimana pembicaraan tentang pernikahan sudah pernah mereka singgung—meski belum pasti kapan waktunya. Jaemin merasa tak ada salahnya meminta Renjun berhenti meminum pil itu.

Renjun yang baru saja menelan pil itu, kini terdiam menatap Jaemin. Tak mungkin Jaemin tak mengetahui apa yang Renjun minum itu apa, jadi saat Jaemin memintanya berhenti meminumnya Jaemin jelas tau akan seperti apa dirinya nanti.

"Jaemin, kau tau bukan ini untuk apa?" Tanya Renjun dan Jaemin mengangguk cepat, lengannya meraih pinggang Renjun dan memeluknya.

"Iya, karena itulah aku mengatakannya." Jawab Jaemin.

Arah ucapan Jaemin sekarang semakin Renjun tangkap jelas, dan ia merasa banyak terharu dengan bagaimana Jaemin selalu memiliki pikiran jauh tentang hubungan mereka, disaat Renjun tak seperti itu.

"Kau tak apa memiliki anak dari orang sepertiku?" Renjun kembali bertanya, untuk memastikan Jaemin sadar betul apa yang ia minta barusan akan berakhir kemana.

Jaemin melepas pelukannya, menatap Renjun lekat. "Orang sepertiku." Ia mengulang salah satu kalimat yang sering Renjun ucapkan untuk dirinya sendiri.

"Aku berharap kau melupakan kalimat itu, Renjun." Karena itu adalah kalimat yang terus membuat Renjun merasa kecil atas hubungan mereka, padahal Jaemin memiliki banyak harapan besar atas hubungan mereka.

"Dan tentang aku yang memintamu tak lagi meminum pil itu, aku memang ingin memiliki seseorang yang akan tumbuh di perutmu." Ujar Jaemin.

"Tapi seperti ucapanku di awal, kalau aku memintanya kau tak apa? Kalau kau merasa keinginanku terhadapmu terlalu banyak, kau boleh menolaknya Renjun." Jaemin sadar bahwa ia terlalu banyak menginginkan sesuatu dari Renjun, dari sebuah pernikahan hingga sekarang seorang anak.

Meski ia menginginkannya tapi kalau Renjun tak suka dengan keputusan itu, Jaemin juga tak akan membuat Renjun merasa tak nyaman.

"Mulai besok aku akan berhenti meminumnya." Kata Renjun. Meski dengan kekhawatiran yang ia miliki.

"Kenapa ma?" Jaemin menjawab panggilan mamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa ma?" Jaemin menjawab panggilan mamanya.

📞 "Minggu depan papa akan pergi lagi, mama tak ada teman di rumah."

Days Gone By ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang