Coba dicek lagi siapa tau ada yang belum baca part 19nya, karena gak ada notif. Di akunya juga emang gak ada notifnya sampai sekarang, padahal kemaren malem aku update
_________
Menginjak umur dua tahunnya Niall, Jaemin semakin menyadari sifat pemalu anaknya itu. Padahal saat di rumah dan sedang bersama dengannya dan Renjun, Niall cukup banyak berbicara—apalagi sekarang ia memiliki lebih banyak kata untuk diucapkan, walau ada beberapa yang belum jelas karena mungkin lidahnya masih cukup kesulitan, namun Jaemin dan Renjun mengerti ucapannya.
Tapi setiap diajak keluar dan bertemu orang-orang baru, Niall selalu menyembunyikan wajahnya dan mengerang kecil. Saat ada orang yang tertarik dengan kegemasan Niall dan berusaha menyapanya, Niall tak pernah menjawab. Seperti saat ini, Jaemin tengah membawa Niall membeli berbagai buku cerita sementara Renjun pergi terpisah dengan orangtua Jaemin.
Jaemin berdiri dengan memangku tubuh Niall, membiarkan anaknya melihat dan memilih sendiri buku yang terletak di bagian rak yang tinggi.
"Beruang!" Ucap Niall dengan pelafalannya yang lucu, Jaemim mengangguk kemudian mengecup pipi anaknya.
"Buku beruangnya ambil satu untuk Niall." Ujar Jaemin dengan nada bicara yang lembut, Niall mengangguk antusias.
Kemudian Niall menunjuk salah satu buku dongeng dengan sampul berwarna biru. "Ayah, bukunya biru."
Lalu Niall memekik senang begitu menyadari gambar di sampul itu adalah seekor ikan dan berbagai jenis makhluk laut. "Ikan!"
Jaemin mengangguk pada anaknya dan tersenyum. "Iya, ikan."
Lalu terdengar kekehan pelan tak jauh dari mereka, Jaemin menoleh sementara Niall langsung menghentikan tawa senangnya untuk memeluk leher Jaemin dan menyembunyikan wajahnya di bahu sang ayah.
"Kau putra dokter Lai bukan?" Jaemin terkejut begitu melihat wajah orang yang berdiri tak jauh darinya itu.
"Iya, aku Guanlin." Jawabnya sopan, ia juga jelas masih mengingat dokter itu.
"Apa ia putramu?" Tanya Guanlin kemudian, menunjuk bocah yang memeluk leher ayahnya itu.
Jaemin mengangguk, tangannya mengusap punggung Niall. "Iya, kau juga memilih buku untuk putramu?"
"Tidak, bukan. Keponakanku baru mendapat boneka hiu baru dari babanya, ia sedang banyak membahas ikan jadi aku berpikir membelikannya buku tentang ikan." Jelas Guanlin.
Matanya masih belum melihat rupa anak kecil yang tadi terdengar senang begitu menemukan gambar ikan. Hal itu sedikit mengingatkannya pada keponakannya yang juga sedang begitu senang berceloteh riang tentang ikan.
"Siapa namanya?" Guanlin bertanya sembari menyentuh pelan tangan Niall, tapi anak itu masih diam tak mau menjawab. Maka Jaemin yang memberitau Guanlin nama anaknya itu.