7.Rencana

579 58 4
                                    


" Rupanya sudah sadar soal Jaesong. Kukira sudah terbodohi dan tidak menyadarinya." Jawab Hoseok sambil mengetikkan serangkaian kode rumit untuk menjebol banyak firewall.

"Selama masa pemulihanku aku cukup merenung dan setelah kupikir aku memang bodoh." Ucapnya sambil melihat Hoseok yang sudah bisa menyadap dan menjebol alat komunikasi Jaesong dan Hanwol.

Butuh sekitar satu jam untuk mengambil semua bukti lalu mengirimkannya pada ponsel Jungkook.

"Well, mereka sedang berada di hotel dan tidak mungkin mereka hanya mengobrol." Hoseok diam - diam memandang respon Jungkook. Ia tahu sahabat bodohnya mencintai Jaesong seperti orang gila.

Sebenarnya dari awal Hoseok memang merasa Jaesong tidak beres. Pekerjaanya yang harus menyelidiki banyak orang membuatnya lebih peka apakah orang tersebut tulus atau tidak. Jelas untuk Jaesong dia bukan dipihak yang tulus.

Helaan napas terdengar dari Jungkook. Di masa lalu dia telah melihat mereka menikah jadi dia tidak terbebani jika mereka bersama lebih cepat yang berarti mereka telah berselingkuh bahkan sebelum Hanwol menjadi artis.

"Aku ingin mengakhirinya dengan meriah, Hoseok bisakah kau membantuku?" Pandangan Jungkook menatap sahabatnya.

" Apakah kau sudah move on? Baguslah jika sudah. Aku akan membantumu kalau begitu.Ingat jangan membahayakan diri sendiri Jungkook juga jangan nekad" Hoseok melempar tatapan peringatan sembari menyiapkan peralatan untuk drama besar yang akan segera terjadi.

" Tidak janji, dan itu karena aku sudah muak dengannya. Aku harap bisa putus dan inilah saat yang tepat."

Jungkook tahu bila disaat biasa tidak mungkin dengan mudah putus. Hubungan mereka telah diketahui banyak orang yang tentu saja sifat Jaesong seperti lintah yang sulit melepaskan inangnya. Lagipula dimata publik Jaesong memiliki image seperti pria impian yang rela menikah dengan berandal sepertinya.

Jika tidak dibesarkan dan diketahui oleh banyak orang Jungkook takut keluarganya akan jadi sasaran kritik seperti di masa lalu dimana Jaesong bermain seolah- olah yang menjadi korban.

Hoseok menganggukan kepala sembari menghela napas karena pasti akan menjadi urusan yang panjang. Mereka segera menuju hotel tempat Hanwol dan Jaesong berada. Di perjalanan Jungkook menelpon Seokjin.

**
Di Markas besar J.O Group

Seokjin dan Ji Woong mendiskusikan perkembangan kelanjutan kasus kecelakaan Jungkook.

"Dari keterangan Joss lawan terakhir mereka balapan dia sama sekali tidak menyentuh atau menyabotase motor Jungkook. Memang mereka berdua adalah rival tapi tidak sampai pada tahap curang. Mereka yang disana juga tahu Joss menjunjung tinggi sportifitas. Jungkook juga bukan orang yang mencari masalah di luar balapan." Seokjin memaparkan analisis dan data yang didapatkan dari bawahannya.

Ji Woong mengerutkan dahi " Yang berarti pengkhianatnya ada di dalam Tim Jungkook. Aku merasa kecelakaan ini adalah perangkap untuk skema yang lebih besar. Kelemahan kita semua adalah Jungkook yang bisa membuat kita melakukan apapun. Juga pasti beberapa musuh Keluarga terlibat tapi motif pelaku belum bisa diketahui"

Mata Seokjin semakin gelap dan dalam. Mereka berani menyentuh adiknya, hatinya masih sakit mengingat sang adik harus melakukan terapi akibat kecelakaan akibat sabotase demi keserakahan akan kekuasaan.

Di saat mereka merenung, ponsel Seokjin dengan nada dering khusus menandakan sang adik menelpon. Seokjin mengangkat dengan tergesa tidak lupa loude speaker agar Ji Woong mendengar.

" H-Hyung...Hyung datang Ke Hotel Xesa " Jungkook menelpon dengan tangis yang sangat pilu. Seokjin yang mendengar menjadi panik. Ada apa dengan adiknya?

.
.
.
Terimakasih sudah mau membaca ceritaku 💕

My White Moonlight Has Become LovelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang