11.Keluarga

605 48 1
                                    

Jiwoong mengendarai mobil bak orang gila. Untung saja jalan lebih lengang karena sudah tengah malam dimana waktunya orang beristirahat. Kecepatan mobil saat ini sudah mencapai 180 km per jam yang bahkan Namjoon sendiri tidak peduli dengan betapa gilanya Jiwoong memacu kendaraannya.

Mereka saat ini harus bertarung dengan waktu karena setiap detik setara dengan nyawa Jungkook. Saat ini Namjoon sedang memangku Jungkook di kursi belakang dengan tangan Jungkook yang sudah dibebatkan kain robekan baju Namjoon untuk menghentikan laju pendarahan. Namjoon berusaha menyadarkan Jungkook yang sudah mulai kehilangan kesadaran membuatnya tidak kuasa menahan tangis.

Setelah sekitar sepuluh menit telah sampai ke depan IGD rumah sakit yang seharusnya ditempuh dengan waktu 20 menit. Jiwoong tidak peduli jika SIM nya dicabut yang terpenting saat ini Jungkook harus selamat. Membukakan pintu untuk Namjoon yang membopong Jungkook yang disambut dengan dokter jaga IGD dan beberapa perawat jaga.

Saat melihat Jungkook ditangani oleh dokter IGD Jiwoong segera menghubungi Dokter Kun yang saat ini masih di rumah sakit. Dokter Kun yang berlari menuju IGD melihat Namjoon yang terduduk menyandarkan badannya di samping pintu masuk IGD dengan baju dan tangannya penuh darah. Saat Kun ingin bertanya terlihat tiga mobil yang ia yakini pasti milik keluarga Jeon. Sementara Jiwoong saat ini mengurus administrasi untuk kelanjutan perawatan Jungkook.

Mereka semua keluar diikuti Woobin yang saat ini menggendong Yoona yang masih pingsan. Dokter Kun sigap membuka pintu IGD dan menangani Yoona. Sementara Seluruh keluarga Jeon menunggu di kursi dekat IGD. Tidak lama brankar Jungkook keluar dari IGD dengan para dokter dan perawat melarikan Jungkook ke arah ICU. Salah satu dokter jaga yang turut menangani Jungkook menuju keluarga Jeon yang masih menunggu.

"Selamat malam, untuk pasien atas nama Jungkook saat ini dalam masa kritis karena kehilangan banyak darah. Pasien sempat mengalami kejang beberapa kali saat kami tangani. Sehingga kami akan merawat pasien di unit perawatan intensif. Perkembangan pasien akan kami informasikan segera dengan keluarga. Kami akan melakukan yang terbaik untuk tuan Jungkook" dokter dengan name tag Lee Minho membukukkan sembilah puluh derajat dihadapan seluruh kelurga Jeon dan mengkomunikasikan beberapa informasi keadaan Jungkook kepada keluarga Jeon lalu pamit untuk undur diri. Dokter Lee tentu saja tahu tentang keluarga Jeon terutama kepala keluarga Jeon saat ini dan kedua anaknya.

Sambil berjalan kembali ke meja IGD dokter Lee menggelengkan kepala dan di dalam hatinya merasa sedih karena ini bukan kejadian pertama anggota keluarga berkaitan dengan keluarga besar masuk rumah sakit akibat percobaan bunuh diri. Walaupun sudah pernah mendengar dari dokter lainnya ini pertama kalinya baginya berhadapan langsung dengan pasien eselon kelas atas. Sungguh kehidupan yang banyak diinginkan banyak orang tidak sehijau kelihatannya bahkan untuk Jeon Jungkook yang bisa dibilang dibesarkan bagai berlian oleh keluarga Jeon.

Tidak lama brankar Yoona keluar dan dibawa ke ruang perawatan VVIP diikuti dokter Kun yang mengontrol langsung keadaan Yoona. Saat ini Yoona juga masih belum sadar akibat shock berat yang dialaminya. Seluruh keluarga hanya bisa diam termasuk Jiwoong yang saat ini selesai menelpon asisten pribadinya untuk membawakan dokumen untuk administrasi Jungkook dan Yoona serta mengkoordinasikan terkait perusahaan sementara ini. Dan memblokir semua informasi terkait kejadian yang dilakukan oleh adiknya untuk saat ini karena mereka harus fokus pada Jungkook dahulu.

Keadaan Seokjin saat ini juga sangat buruk, bagaimana tidak? Melihat adik kesayangannya bunuh diri depan matanya. Seokjin terus berpikir bagaimana jika dirinya tidak terbangun apakah di pagi berikutnya ia hanya bisa melihat tubuh adiknya terbujur kaku dan tidak bernyawa? Pikiran ini membuatnya ketakutan dan sangat frustasi.

Hoseok yang berada di sudut menundukkan kepalanya. Kekhawatirannya terbukti benar karena Jungkook nekad melakukan hal berbahaya. Ia merasa bersalah sebagai sahabat karena tidak bisa menjaga Jungkook. Jika apa yang dilakukan adalah akting rasanya tidak mungkin karena diagnosa dokter tidak mungkin salah apalagi sampai harus masuk IGD.

Hoseok bingung apakah ini masih bagian rencana Jungkook atau memang murni karena kesedihan akibat semua masalah yang datang secara beruntun. Betapa bertambah kagetnya baru mengetahui bahwa Jungkook mengidap Major Depressive Disorder,rasanya menyesal mengikuti ide Jungkook saat itu. Seharusnya ia membiarkan Seokjin Hyung dan Jiwoong yang menyelesaikannya bukan malah membuat Jungkook sendiri melihat tunangannya sendiri berselingkuh.Kepalanya rasanya ingin pecah saat ini juga. Tapi,rencana harus tetap berjalan. Karena keinginan Jungkook menguploadnya sore hari maka akan dilakukan

Mereka diam dengan isi kepalanya masing dan bergadang hingga pagi hari. Mata semua keluarga Jeon merah karena kurang tidur dengan pakaian tidur mereka yang sangat berantakan. Mereka semua telah berpindah di depan ruangan ICU Jungkook kecuali Kang Tae Oh yang menjaga kakak iparnya yang masih beristirahat.

" Tuan ini semua adalah pakaian ganti bersih dan sarapan dari mansion untuk semua keluarga" Paman Shin dengan beberapa maid datang dari mansion ke rumah sakit di pagi hari. Sebagai kepala pelayan semenjak Tuan Jeon Dong Gun menikah harus tetap profesional untuk menjaga agar semua maid dan pekerja mansion tetap kondusif dan bekerja sebagaimana mestinya karena pastinya mereka sangat dibutuhkan untuk menyiapkan kebutuhan sehari - hari keluarga Jeon.

" Ya , terimakasih Shin , tetap stabilkan mansion sementara kami akan fokus pada Jungkook dahulu" Dong Gun menjawab dengan suara datarnya. Paman Shin membalas dengan membungkukkan badannya sembilan puluh derajat diikuti semua maid yang ada di belakangnya.

"Untuk semuanya sebaiknya bergantian untuk membersihkan diri terutama Namjoon dan jangan lupa beri tahu Tae Oh untuk membersihkan diri juga" Shin Yang akhirnya ikut bersuara. Sebagai nyonya besar keluarga Jeon yang akhirnya mengembalikan auranya seperti sedia kala. Sebagai 'ratu' di rumahnya dia tidak bisa menundukkan kepalanya terlalu lama. Shin Yang harus menjadi garda terdepan yang kuat berdampingan dengan suaminya yang menjadi kepala keluarga Jeon, jangan sampai karena hal ini musuh keluarga mengambil kesempatan untuk menghancurkan keluarganya.

Namjoon yang disebutkan namanya baru tersadar bahwa tubuhnya masih terdapat banyak bercak darah. Sepanjang malam kepalanya begitu kosong dan linglung. Namjoon merasa semalam kemarin otak cerdasnya berhenti bekerja setelah memberikan Jungkook kepada para medis di IGD. Matanya melihat tunangannya yang masih memeluk kakinya dan menundukkan kepalanya hanya bisa menghela napas berat.

Namjoon berdiri dan memeluk Seokjin untuk pertama kalinya setelah kejadian Jungkook terjadi. Seokjin yang mendapat pelukan yang tidak asing lagi akhirnya melampiaskan semua beban ketakutan di hatinya. Seokjin menangis sangat histeris yang bisa didengar semua anggota keluarga.

Woobin sebagai ayah hanya bisa memejamkan matanya diikuti seluruh keluarga. Woobin merasa sangat gagal menjadi ayah untuk kedua putra manisnya dan suami yang gagal untuk istrinya.

Hingga sebuah usapan di kedua bahunya didapatkan, ketika membuka matanya melihat sang ayah dan adiknya memberikan supportnya untuk bangkit. Ya,Woobin harus bangkit untuk keluarganya . Woobin harus menjadi batu karang yang menghadang hempasan ombak untuk keluarganya.

My White Moonlight Has Become LovelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang