41. Meeting 2

403 51 5
                                    

Pertemuan dengan Publisher berjalan dengan lancar dan Jungkook sudah menandatangani perjanjian yang sudah disepakati keduanya. Hak cipta pada karyanya juga sudah diajukan terlebih dahulu sebagai bentuk siaga agar tidak dicuri.

Sesuai dengan jadwalnya sekarang Jungkook menuju tempat pusat Film di Seoul untuk bertemu dengan sutradara Yoo Jewon. Berkat bantuan dari sang Kakak sehingga bisa menghubungi sutradara yang terkenal dengan film - film yang bagus.

Jungkook meminta bantuan Seokjin karena belum pernah bersentuhan dengan dunia hiburan. Dunia yang penuh gemerlap namun sisi gelapnya tidak kalah seram dari profesi yang lain. Tentu harus hati - hati agar tidak tertipu atau lebih buruk lagi terkena kasus. Kehebohan yang dia buat kemarin adalah contoh kecil dari betapa ganas dan toxicnya dunia hiburan.

Setidaknya dengan bantuan keluarganya Jungkook bsa memfilter orang - orang di dalamnya. Apalagi ditambah dengan intelijen yang menjadi bawahannya yang memberikan data terupdate dari orang yang akan ditemuinya.

Dengan begitu Jungkook telah sampai di salah satu restoran pribadi yang dipesan untuk bertemu pertemuan. Ternyata sang sutradara lebih dulu datang dan menyambutnya dengan sopan walaupun tidak menutupi antisipasi di wajahnya.

"Selamat siang Tuan Jeon, silahkan duduk. Karena sudah saatnya jam makan siang terlebih dulu saya telah memesankan makanan. Semoga sesuai dengan selera anda."

"Terimakasih sutradara Yoo, saya tidak pilih - pilih makanan dan bisa makan apapun yang anda pesan."

Makanan yang sudah dipesan datang dan keduanya makan terlebih dahulu. Mata sutradara Yoo terlihat mencuri pandang dengan Jungkook yang terlihat makan dengan anggun. Rasanya masih tidak percaya seseorang yang sempat menghebohkan jagad media sosial kini ada di depan matanya dengan tujuan menginvestasikan film.

"Sutradara Yoo terimakasih sudah menyempatkan diri bertemu dengan saya. Melalui Seokjin Hyung saya mendengar anda akan membuat film yang akan menjadi masterpice anda yang membuat saya terrtarik" Meletakkan sumpitnya Jungkook memluai jalannya meeting.

"Ya, saya memang sudah menyiapkan film ini cukup lama." Bisa dikatakan film buatannya adalah project ambisius yang telah ia rancang perlahan selama delapan tahun. Baik dari jalan cerita, pemain, kru dan lainnya juga dipilih dengan cermat.  Filmnya akan berjudul "Ahya" yang berlatar di masa kerajaan Joseon yang tentu membutuhkan budget lebih agar film berjalan sesuai dengan keinginannya.

"Saya harap Tuan Jeon tidak tersinggung tapi film ini sangat penting. Film ini bukan sekedar film tapi akan menjadi salah satu masterpiece yang akan saya sutradarai. Kami membutuhkan uang anda tapi jika ada intervensi yang kemungkinan mengubah film ini menjadi buruh saya lebih suka jika membatalkan seluruh produksi film. Dengan segala hormat saya tidak ingin anda ikut campur terlalu jauh sebagai seorang investor. Apakah Tuan Jeon keberatan persyaratan saya?"

"Sama sekali tidak keberatan Sutradara Yoo. Saya sendiri yakin dengan kemampuan sutradara Yoo dalam membuat film. Terlebih ide film ini memang sudah bagus dan semoga dengan tambahan yang saya berikan membuat Sutradara Yoo bisa mengeksekusi dengan baik. Saya akan menginvestasikan sepuluh miliar, apakah cukup?"

"S-sepuluh miliar?!! Tuan Jeon jangan bercanda! Tentu angak yang Tuan Jeon berikan sudah sangat cukup, anggaran kami ditambah dengan uang yang Tuan investasikan bisa dijamin akan film ini akan sangat memuaskan. Bisakah kita membahas kontrak?" Yoo Jewon gemetar menahan semangat ketika mendengar  nilai investasi dari anak bungsu keluarga Jeon. 

Jungkook terlihat santai dengan reaksi Sutradara Yoo karena di masa lalu film ini akan sangat booming da menerima banyak penghargaan. Yang paling bergengsi adalah oscar dimana sutradara Yoo sediri bahkan mendapatkan piala sebagai sutradara terbaik.

Untuk uang yang diivestasikan bukanlah sebuah pemborosan karena berdasarkan ingatannya laba bersih yang akan didapat film ini sekitar 800 milyar. Hatinya begitu yakin karena untuk dunia hiburan tidak ada perubahan signifikan. Ketika Jungkook cocokkan film apa saja yang menjadi rival dari film ini yang ternyata masih akurat. Kemungkinan besar hasilnya akan akurat juga.

Uang sepuluh milyar Jungkook dapatkan tentu dari suaminya melalui kartu yang disediakan keluarga Kim dan tabungan pribadinya sendiri. Masih segar di pikirannya ketika membahas mengenai keinginannya untuk menjadi investor ini dan suaminya itu mentransfernya uang. 

Sebenarnya dengan dua black card di tangannya mengeluarkan uang dua puluh milyar sekaligus bukanlah sebuah hal yang sulit. Tapi, Taehyung sendiri mengatakan uang yang ada di kartunya khusus kebutuhannya saja dan uang yang baru saja ditranfernya digunakan untuk investasi. 

Jika Hanwol tahu statusnya sekarang dan bagaimana suaminya memperlakukannya dia pasti akan muntah darah karna marah. Apalagi Hanwol sedang terlilit hutang dan masalah yang tak kunjung usai buntut dari perselingkuhannya kemarin. Memikirkan ini saja Jungkook sudah sangat bahagia.

Kembali pada Sutradara Yoo yang menguhungi asistennya untuk meminta penandatangan kontrak yang salinannya masing - masing akan dibawa. 

"Tuan Jungkook jika anda ada waktu bisa datang ke lokasi syuting yan dijadwalkan dua minggu mendatang."

"Terimakasih atas undangan sutradara Yoo, saya akan menghubungi anda ketika kesana." Jungkook agar bersemangat dengan undangan dari Sutradara Yoo karena merindukan suasana syuting film saat masih menjadi asisten Hanwol.

Jungkook langsung berpamitan dengan sutradara Yoo ketika sudah tidak ada yang perlu dibahas lagi. Ia paham bahwa mendekati syuting dimulai maka banyak sekali persiapan yang harus dilakukan. Keduanya saling erjabat tangan sebagai tanda perpisahan dan kesepatan.

Begitu masuk ke dalam mobil dan mengehela napas lega karena semua meeting berjalan lancar dan menghasilkan kesepakatan yang bagus. Sekarang tinggal kegiatan terakhir yaitu kelas pilates yang diikutinya.

Mobil BMW itu berjalan ke salah satu gedung yang berlantai sepuluh di kawasan mewah Seoul tempat olahraga bagi kalangan atas. Isinya berbagai macam kelas olahraga termasuk kelas pilates yang kakaknya berikan. Yang merupakan kelas private yang berlangsung selama dua jam dengan dua tutor profesional. 

Tidak tanggung - tanggung harga menyewa satu tutor itu seharga lima juta perjam yang berarti dalam sekali sesi setidaknya uang yang dikeluarkan sebanyak 20 juta belum lagi kartu membership untuk mengakses gedung.

Dengan membawa pakaian ganti di tasnya dan menuju ke lantai 5 untuk berganti baju terlebih dahulu. Ruangan tempatnya pilates sangat lengkap dan nyaman sesuai dengan uang yang digelontorkan.

Demi kenyamanan Jungkook maka tutor yang mengajar adalah submisif sepertinya untuk menghindari kesalahpahaman yang tidak perlu. Pilates hari berjalan cukup lancar walaupun sudah tiga minggu Jungkook melewatkan kelas yang mungkin karena pelatihan fisik yang dilakoninya.










My White Moonlight Has Become LovelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang