13. Bangkit

589 55 3
                                    

Pukul 04.30 Taehyung sampai di mansion utama Kim. Ketika masuk tentu saja sangat sepi karena orang tua serta kakek neneknya sedang beristirahat. Di rumah besar tersebut hanya ada bodyguard yang sedang jaga malam demi keamanan seluruh anggota keluarga.

Yoongi juga ikut menginap di mansion karena sudah dianggap keluarga oleh keluarga besar Kim. 

"Hyung tolong terus awasi dan berikan berita mengenai Jungkook secara real time. Datangkan dokter keluarga Kim yang ada di New York untuk langsung merawat Jungkook. Rencana kita tentang memberikan clue kepada keluarga Jeon tentang pelaku kecelakaan Jungkook untuk pelaksanaan tetap tunggu perintahku untuk memberikan buktinya."

" Ya Tuan Muda Kim, bodyguard kami di rumah sakit selalu stand by dengan intelijen kita mengamankan lokasi agar tidak ada yang mengusik perawatan Tuan Jungkook."

" Bagaimana dengan saksi kunci, sudahkah ditemukan?"

" Sudah Tuan, saksi kunci adalah montir milik tim lawan balapan Tuan Jungkook. Montir tersebut baru menyadari memiliki kamera tersembunyi di area pit nya dan ternyata merekam kejadian sabotase motor yang dilakukan teman satu tim Tuan Jungkook."

"Baru menyadarinya? Seharusnya bisa disadari sejak kejadian kecelakaan terjadi! Bagaimana bisa melewatkan hal sepeting itu?" Taehyung menaikkan salah satu alisnya.

" Saksi mengatakan kamera tersebut terpisah dengan kamera lain yang saling terhubung. Letak kamera sangat tersembunyi dan tersamarkan karena montir sengaja menyamarkan membentuk suku cadang motor. Saksi juga baru mengingatnya ketika mencari suku cadang untuk motor balap temannya. Montir tersebut bersedia menjadi saksi persidangan sebagai balas budi karena pernah ditolong oleh Tuan Jungkook. Saat ini ada satu penjaga bayangan yang menjaga sampai persidangan dilaksanakan." 

"Bagus, jangan ada kesalahan sekecil apapun. Pastikan dia menandatangani perjanjian kerahasiaan agar tidak mengungkapkan temuannya bahkan kepada ketua timnya. Dan hyung anda dipersilahkan untuk beristirahat, terimakasih untuk hari ini" Memandang sekilas Yoongi yang membungkuk kepadanya dan berjalan menuju kamarnya. Hari adalah salah satu hari terberatnya yang membuat kelelahan baik mental dan fisik.

Sampai di kamarnya Taehyung segera mandi agar tubuhnya lebih segar. Tubuhnya yang atletis dengan kulitnya yang berwarna madu menambah kesan seksi dengan pesona seolah titisan Dewa Yunani hidup dalam dirinya. Keturunan Kim jangan diragukan keindahannya.

Merebahkan kepalanya menyenderkan pada kepala kasurnya, terus terang Taehyung tidak bisa istirahat. Tubuhnya lelah tapi pikirannya tidak mau berhenti bekerja. Ini memang bukan kali pertamanya dia seperti ini, sebagai pewaris banyak sekali beban yang ditanggungnya dan untuk mengistirahat tubuhnya Taehyung akan menyesap segelas anggur. 

Sebenarnya bisa saja ia menyesap anggur kesukaannya itu sembari merokok tapi, entah mengapa jika tentang Jungkook bahkan jika sampai mabuk beratpun bayangan tentang kecintaanya tidak mau hilang. 

Notifikasi di smartphone membuyarkan lamunannya. Dilihatnya ada foto Jungkook di ICU dari intelijennya yang mengawasi rumah sakit. Setetes air mata jatuh di pipinya, hatinya terluka melihat yang terkasih dipenuhi dengan alat - alat yang menopang hidupnya. Kantuknya yang coba dia bangun hilang seketika. Dalam hatinya ini pasti hari yang paling berat untuk keluarga Jeon.

Informannya mengatakan bahwa anak pertama Keluarga Jeon yang mengetahui tindak percobaan bunuh diri yang dilakukan cinta pertamanya itu. Taehyung sendiri memiliki videonya tapi, tidak ada keberanian untuk melihatnya. Kronologi kejadian yang diceritakan asistennya itu saja sebenarnya dia tidak kuat mendengarnya apalagi melihat cintanya mencoba mengakhiri hidupnya. Mungkin jika saat ini membukanya Taehyung yakin akan lost control seperti ketika pertama kali tahu bahwa Jungkook bertunangan dengan Jaesong. 

Masih segar diingatannya  ketika pengunguman resmi pertunangan Jungkook  tiga tahun lalu dengan Jaesong membuatnya kehilangan controlnya, emosinya memuncak dan mengamuk. Taehyung marah karena ketidakberdayaan sendiri, di kepalanya saat itu Jungkook akan menikah dan memiliki anak dari pria lain. Perasaan di hatinya seketika meledak dan menghancurkan pikirannya, jika bukan karena Kakeknya yang terus mendampinnya mungkin dia sudah berbuat nekad.

Sang ayah bahkan memutuskan agar Taehyung mengurus markas perusahaan mereka di New York sebagai refleksi diri dan menenangkan diri.

Cintanya pada Jungkook sudah diketahui keluarga utama KIm karena sejak pertama pewaris kerajaan bisnis Kim itu jatuh cinta semua sikapnya sangatlah jelas. Kejadian saat dia mengamuk dilihat sang Ibu hingga beliau menangis melihat keadaan putranya yang hancur. Putranya yang tidak terkalahkan itu untuk pertama kalinya kalah, Taehyung kalah dalam cinta yang sangat vital di hidupnya.

Dengan menghela nafas, ia melangkahkan tubuhnya ke sebuah tembok yang ditutup dengan tirai. Ketika tirai terbuka tampaklah sebuah lukisan bergambar Jungkook dengan mahkota bunga sambil tersenyum manis. Taehyung sendirilah yang melukisnya dan membutuhkan waktu hingga satu tahun. Dengan tangannya ia sentuh lukisan tersebut, setiap sapuan kuasnya ketika melukis mengungkapkan cinta yang mendalam. 

Sambil terus membelai lukisannya
" Sayang kenapa menyakiti dirimu sendiri? Kenapa menyakiti diri sendiri demi seseorang bajingan sementara ada seseorang yang rela memberi nyawanya untukmu? Saya janji akan memberi pelajaran kepada mereka yang menyakitimu, sayang."

Taehyung menghabiskan jam istirahatnya hanya dengan memandang lukisannya karena dengan itu hatinya merasa lebih tenang.

+++

Di Rumah Sakit

Masih di pagi yang sama semua keluarga telah membersihkan diri dan sedang sarapan. Mereka memang sedih tapi tidak boleh terlalu berlarut jika tidak mengisi tubuh mereka maka tidak ada yang menjaga Jungkook dan Yoona. Keadaan Jungkook pagi ini masih belum ada perkembangan walaupun telah menerima tranfusi darah sebanyak dua kantong tapi, mereka optimis bahwa Jungkook akan segera sadar dan sehat kembali. Mereka semua yakin bungsu kesayangan keluarga itu akan bangun.

Terkecuali bagi Seokjin yang habis menangis, saat ini masih belum fokus dan harus disuapi Namjoon untuk makan. Sedangkan Yoona sudah tersadar tetapi masih perlu ob.servasi karena tubuhnya masih lemah. 

Ketika dokter yang menangani Yoona mengatakan bahwa menantu perempuannya sudah sadar, Shin yang masuk menggantikan Tae Oh yang sedang makan dengan Junho

Pintu kamar rawat terbuka yang disambut dengan Yoona yang menangis " Yoona ibu tahu kamu sedih dan shock dengan keadaan Jungkook saat ini. Kamu tidak bersalah dan jangan menyalahkan diri karena kejadian ini. Yoona ingatlah, mungkin wanita bisa jadi lemah tapi seorang ibu harus kuat. Semangatmu akan membantu Jungkook bangkit.Berdirilah dengan tegak menghadapi badai ini. Yoona kamu tidak sendiri menghadapi ini ada kami. " Dengan mengelus tangan menantu pertamanya dan menatap wajah yang masih pucat itu.

Yang dikatakan ibu mertuanya memang benar, Yoona sebagai ibu dari Jungkook harus menjadi garda terdepan. Jika semangat Jungkook runtuh maka tugasnya sebagai ibunya adalah membantu menyusun puing - puing  kembali semangat hidup putranya. Dengan begitu Yoona terlihat lebih tegar dan tenang setelah berbicara dengan Shin Yang.

Maka setelah sarapan seluruh keluarga Jeon kecuali Yoona dengan berani melihat  Jungkook yang masih terbaring di ICU melalui kaca jendela. Jika kemarin perasaan sedih masih mendominasi maka sekarang  di hati mereka ada tekad yang kuat. Keadilan bagi Jungkook harus ditegakkan, mereka berjanji untuk membalaskan rasa sakit yang dialami Jungkook. Menyakiti satu anggota keluarga Jeon sama dengan berhadapan dengan seluruh keluarga Jeon. Sungguh Jaesong salah mengambil musuh saat ini.

Hoseok yang melihat mata penuh tekad dendam keluarga Jungkook ikut menyalakan semangatnya. Sebagai sahabat dengan sekuat tenaga dan kemampuannya akan ikut ' berperang' dengan dalang masalah beruntun yang dihadapi kelinci buntalnya.

Woobin meletakkan tangannya di jendela kaca ICU sembari menatap putranya "Ayah janji sayang untuk membuat bajingan itu merasakan yang lebih menyakitkan dari semua yang kesayangan Ayah alami ini. Kami semua disini menyayangimu sayang, Ayah mohon untuk bertahan." Setelah mengatakan hal tersebut Woobin segera mengambil ponselnya menghubungi bawahannya. Ini saatnya balas dendam dimulai.

My White Moonlight Has Become LovelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang